SERENDIPITY ‒ the beginning

58K 2.7K 265
                                    

ser·en·dip·i·ty
/ˌserənˈdipədē/

noun

The fact of finding interesting or valuable things by chance

---------------------------------------

Disclaimer: Bab ini adalah prekuel yang panjang. Untuk bisa menikmati karakter dalam cerita ini lebih dalam, tentu saja kami menyarankan kamu untuk membacanya. Tetapi kalau ingin langsung loncat ke bab selanjutnya yaitu visualisasi, kami tentu tetap akan berterima kasih sepenuh hati, karena kamu sudah bersedia meluangkan waktu untuk ikut hadir dalam perjalanan cinta Chrissia dan Narendra.


 Tetapi kalau ingin langsung loncat ke bab selanjutnya yaitu visualisasi, kami tentu tetap akan berterima kasih sepenuh hati, karena kamu sudah bersedia meluangkan waktu untuk ikut hadir dalam perjalanan cinta Chrissia dan Narendra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





__________

"𝘘𝘶𝘢𝘳𝘵𝘦𝘳 𝘭𝘪𝘧𝘦 𝘤𝘳𝘪𝘴𝘪𝘴 𝘴𝘶𝘳𝘦𝘭𝘺 𝘩𝘪𝘵𝘴 𝘥𝘪𝘧𝘧𝘦𝘳𝘦𝘯𝘵 𝘸𝘩𝘦𝘯 𝘺𝘰𝘶'𝘳𝘦 𝘢 𝘚𝘢𝘥𝘦𝘸𝘰"

__________


𝗟𝗼𝗻𝗱𝗼𝗻, 𝗢𝗸𝘁𝗼𝗯𝗲𝗿 𝟮𝟬𝟭𝟳

"Are we there yet?" tanya seorang gadis kepada laki-laki di sebelahnya yang terlihat beberapa tahun lebih muda.

Mata gadis itu masih terpejam dan kepalanya bersandar lemas ke kaca pintu taksi yang mereka tumpangi.

Sepanjang setengah jam lebih perjalanan mereka dari Heathrow Airport menuju Highbury, ia benar-benar seperti hilang kesadaran dan sekarang lehernya terasa sakit karena posisi tidur yang salah.

"In around 5 minutes. Udah, meleknya sekarang aja, Mbak," ujar laki-laki itu seraya menepuk pelan pundak Si Gadis yang terkulai lemas.

"I'm so fucked up."

"We are. Delapan belas jam isinya turbulensi doang." Pria itu lalu memijat pelipisnya. Suaranya yang berat dan halus terdengar sama lelahnya. "Kita belum makan siang. It's almost three."

"I don't feel like eating right now. Aku cuma mau tidur bablas sampe besok siang. Kalo perlu sampe besok malem."

"Mrs. Corbyn baru bisa dateng dan masak besok, hari ini kita mesti usaha sendiri."

"Yeah, sure." Gadis itu menanggapi acuh tak acuh. Detik ini makanan bukanlah prioritasnya. Sekarang dia hanya butuh kasur.

"Have you called your mom?"

"Nanti aja." Kini giliran Si Pria yang tak antusias menjawab pertanyaan.

"What's so difficult? Cuma bilang 'Mom, aku dan mbak Chris udah sampe London, kita lagi di jalan udah mau sampe rumah' gitu doang."

NOT A BAD THING ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang