(Sebelum mulai, silakan nonton dulu video di atas. Kalau nggak sambil baca sambil diputer)
Akhirnya hari ini tiba juga, hari yang paling ditunggu Chan seumur hidupnya.
Hari di mana Minho akan sah menjadi permaisuri satu-satunya. Hari ini setelah pemberkatan Chan dan Minho, mereka akan langsung pindah lokasi dari gereja ke istana. Karena hari ini juga Hendry akan turun tahta seperti perkiraan Chan dan Mikyung waktu itu.
Selesai acara ceremony Chan naik tahta dan menjadi raja. Barulah setelah itu acara seperti pesta resepsi pernikahan. Jadwal satu keluarga kerajaan Adelard benar-benar padat. Yang nikah satu pasangan, yang kena getahnya satu istana.
Wendy dan Hendry membantu Chan dengan mengatur semua lokasi, sementara Chan dan Minho harus menjalani beberapa perawatan dan fitting untuk membuat palaian khusus pernikahan mereka dengan designer terbaik di kerajaan.
Mikyung dan Jeno juga terkadang harus menggantikan Wendy dan Hendry karena mereka juga harus menjalani beberapa perawatan dan fitting pakaian.
Sekarang mereka sedang berada di gereja, dan sejak dua hari yang lalu selesai urus persiapan pernikahan Chan belum bertemu Minho sama sekali. Kata Wendy tidak boleh ketemu sampai hari pernikahan. Alhasil, jantung Chan berdebar kencang setengah mati menunggu waktu acara pemberkatan dimulai.
"Kak Chan bisa berhenti tidak sih? Mual aku melihatmu kak!" omel Mikyung muak melihat kakaknya dari tadi bolak-balik di ruang tunggu mempelai. Terpisah sama Minho kok ruangannya.
"Tidak bisa!! Ughhhhh, I'm too nervous. Geuaaaaah!!"
Chan masih terus berjalan bolak-balik di ruangan, bedanya kali ini lebih cepet.
"Uh, kepala aku pusing melihatnya" ucap Mikyung sambil memegang kepalanya.
"Kamu nggak papa, sayang?" tanya Jeno khawatir pada tunangannya. "Suruh dia berhenti, aku tidak tahan" Mikyung menunjuk-nunjuk Chan.
"Aku panggilkan ibunda sebentar, mungkin ibunda bisa menenangkan kak Chan" Jeno kemudian langsung keluar ruangan buat manggil Wendy. Mikyung rasanya sudah mual sungguhan melihat kakak sulungnya itu bolak-balik terus daritadi. Pengen muntah beneran dia tau :")
"Huek...."
"Eh eh, bébé! Are you okay?!"
"Astaga, Mikyung! Kamu kenapa sayang?" tanya Wendy khawatir sambil buru-buru menghampiri putri bungsunya.
"Ibunda, tolong, please. Itu kak Channya disuruh berhenti. Mual Mikyung lihat dia bolak-balik terus daritadi-huek!" pinta Mikyung sambil menunjuk Chan.
"Eeh! Jeno, bawa Mikyung keluar. Biar ibunda yang sama Chan disini" titah Wendy yang langsung dijalani Jeno. Dia langsung bantu Mikyung berdiri dan membawa tunangannya itu keluar dari ruang tunggu Chan.
"Chan, kamu tenang dong nak. Adik kamu aja sampai mual gitu lihat kamu. Apa kamu tidak lelah bolak-balik terus dari tadi sayang?" tanya Wendy lembut sambil menarik Chan untuk duduk.
"Tidak bisa, ibundaaaa. Chan terlalu nervous" jawab Chan.
"Semuanya akan baik-baik saja, Chan. Percaya sama ibunda ya? Ayo tenangkan pikiran kamu dulu. Sebentar lagi kamu juga akan jadi raja, masa raja tingkahnya seperti ini. Ayo, atur nafasnya"
Chan menurut dan mulai mengatur nafasnya agar tidak terlalu gugup. "Anak pintar, siap siap ya? Sebentar lagi acaranya dimulai" dengar ucapan Wendy, Chan yang tadinya baru mulai tenang langsung gugup lagi.
"Ibundaaaa!! Chan malah jadi gugup lagi kaaan!!"
"Ups"
✨ Kingdom ✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Kingdom ✓
Fanfiction[[ B A N G I N H O ]] [Revised ver!] {COMPLETED!] Chan adalah putra mahkota di kerajaan Adelard, dia terpaksa menjalankan perjodohan yang diadakan ayahnya saat berumur 21 tahun. Lantaran karena sang ayah entah geram karena Chan tidak kunjung mencari...