Chan sekarang sedang bersama dengan Minho, pangeran manis itu sedaritadi sangat fokus membaca buku dipegangannya sampai tidak sadar kalau Chan udah duduk di sampingnya sambil ngelihatin dia.
"Baca apa sih? Fokus sekali" tanya Chan memecahkan keheningan di antara mereka. "Oh, astaga! Kamu mengejutkanku Chan!!" Minho bergelojak terkejut mendengar suara Chan tiba-tiba.
"Bukan salahku kamu mencuekiku dari tadi saking fokusnya membaca. Buku apa yang kamu baca?"
"Hanya novel romansa, cukup menarik jalan ceritanya" jawab Minho sambil menutup dan memangku buku yang dipegangnya. "Oh ya? Coba ceritakan apa saja yang sudah kamu baca" pinta Chan tertarik.
"Hmm...lain kali saja. Aku ada janji dengan Mikyung" tolak Minho halus sambil berdiri dan memeluk bukunya. "Again?! Seriously?! Ayolah, kamu sudah seharian bersamanya kemarin!!" protes Chan sambil menyenderkan kepalanya ke sofa dengan sedikit kencang membuat Minho terkekeh melihat tingkah manja Chan.
"Nanti setelah makan malam aku ke kamarmu. Janji" ucap Minho sambil mengelus surai pirang Chan. "Bener ya?!" Minho mengangguk, "Memang kapan aku pernah tidak menepati janjiku, Chan?"
"Tidak pernah, that's why you're the best"
'Cup'
Sebuah kecupan mendarat di pipi Minho. "Aaah, yasudah. Kalau begitu aku cari Jeno sana. Lumayan dia bisa diajak main, see you tonight love. Love you" Chan kemudian berdiri lalu pergi meninggalkan Minho mencari calon adik iparnya itu.
"Love you too, my king" balas Minho pelan dengan pipi bersemu.
"Kak Minho!"
"Oh, hei Mikyung. Sudah belajar tata kramanya hm?" tanya Minho lembut sambil mengelus surai yang lebih muda membiarkan Mikyung menyenderkan kepalanya di bahunya.
"Sudah, bundaa" jawab Mikyung main-main.
"Hei, aku bukan bundamu!!" sahut Minho ikut bermain. "Memang bukan, tapi kamu akan menjadi bunda dari keponakkanku nanti!!"
Yang tau mengenai hubungan Chan memang cuma Mikyung dan Jeno. Untung mereka bisa diajak kompromi, kalau tidak hancur sudah.
"B-belum tentu tau" Minho menunduk menyembunyikan wajah memerahnya.
"Ei, kalau bukan kak Minho aku tidak akan terima. Tidak akan pernah!"
"S-sudah ah! Hari ini jadi lanjutin yang kemarin tidak?" tanya Minho mengalihkan pembicaraan. "Hmm, malu malu deh kak Minho. Kalau mau lanjut ya ayo ke kamar aku kak!" jawab Mikyung. Minho mengganguk menyetujui.
Keduanyapun langsung pergi ke kamar Mikyung, sesampainya di sana ternyata ada Jeno yang sedang membaca buku di kursi dengan kaki menyilang. "Hei, L'amour" sapa Mikyung sambil mendekat ke Jeno.
Jeno yang mendengar suara tunangannya pun mendongak menatap Mikyung. "Hei bébé " balas Jeno sambil meletakkan bukunya di atas meja dan berdiri. "Kamu tadi dicari kak Chan, katanya mau tanding lagi hari ini" ucap Mikyung sambil mengelus kedua pundak Jeno.
"Kamu mau berduaan sama kak Minho lagi seharian hm?" tanya Jeno sambil melingkarkan tangannya dipinggang Mikyung. Minho yang lihat ingin balik badan lalu tutup mata aja rasanya.
"Iya, tidak masalah kan?"
"As long as you're happy, why not? bye bébé. See you later" jawab Jeno.
"Bye, L'amour" balas Mikyung.
Jenopun keluar kamar setelah sedikit membungkuk hormat pada Minho. "Kalian manggil satu sama lain pakai bahasa apa tadi?" tanya Minho penasaran saat bokongnya mendarat di pinggir kasur empuk nan luas Youngmi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kingdom ✓
Fanfiction[[ B A N G I N H O ]] [Revised ver!] {COMPLETED!] Chan adalah putra mahkota di kerajaan Adelard, dia terpaksa menjalankan perjodohan yang diadakan ayahnya saat berumur 21 tahun. Lantaran karena sang ayah entah geram karena Chan tidak kunjung mencari...