Huit

1.9K 250 25
                                    

Malamnya, sesuai janji Minho ke kamar Chan. Saat masuk, Chan sedang rebahan di atas ranjang luas nan empuk itu dengan mata tertutup dan nafas teratur. Mungkin sedang tidur.

Perlahan Minho berjalan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan suara yang terlalu kencang. Takut Chan terbangun, Minho mendudukan diri di tepi ranjang Chan.

Tangannya munggilnya bergerak mengelus surai Chan. Tanpa diduga, tangannya justru malah ditarik. Membuat tubuhnya ikut tertarik sampai wajahnya jadi sangat dekat dengan wajah rupawan Chan. Mungkin hanya berjarak beberapa centi.

"C-Chan?"

"Hm? Kau pikir aku sedang tidur?" Tanya Chan sambil tersenyum. Minho bisa gila lama-lama, bayangkan saja. Kau melihat wajah tampan Chan sedang tersenyum menatapmu hanya dengan jarak beberapa centi!

Apa kamu tidak akan menggila?

"C-Chan...lepas" lirih Minho pelan sambil menjauh dan berusaha melepaskan tangannya. "Not so fast, dear. Tanggung" cegat Chan sambil kembali menarik Minho mendekat.

"Chan, lepaskan. Tidak lucu"

"No one say it's funny, dear"

"Chaaaaan~ stooop~" rengek Minho pada yang lebih tua.

"Can i kiss you?"

"Hah? Apa? CHAN!!"

Minho langsung memejamkan kedua matanya rapat saat wajah Chan kian mendekat mengikis jarak di antara mereka. Sungguh, Minho belum siap.

Tok tok tok!

"Yang mulia putra mahkota! Paduka raja memanggil anda!" Ucapan salah satu pengawal langsung membuyarkan suasana.

Chan diam diam mengumpat kesal, "Sialan"

Minho perlahan membuka matanya, mengintip dengan satu mata terbuka. "Aku pergi sebentar, tidur saja duluan kalau lama. Remember your promise, dear" Chan kemudian berdiri dengan kesal lalu keluar kamar.

Minho langsung menghela nafas lega sambil memegang dadanya. Chan benar-benar menguji jantungnya malam ini. Pipi Minho kembali bersemu merah mengingat apa yang baru saja hampir Chan lakukan.

'Can i kiss you?'

"Hyaaaa!! Apaan sih?!" Minho langsung membanting kepalanya ke bantal empuk di atas ranjang Chan. "Panas" gumam Minho sambil mengipas-ngipas wajahnya dengan kedua tangannya.

'Can i kiss you?'

"STOOOOP!! AAAAH!!"





Kingdom





"Minho? Oh...sudah tidur rupanya" Chan terkekeh melihat pangeran manis yang lebih muda satu tahun itu sudah terlelap di atas ranjangnya. Chan ikut naik ke ranjang setelah mengganti pakaiannya dengan piyama.

Wajah damai Minho saat tidur yang terpapar cahaya rembulan dari jendela kamar terlihat sangat indah di mata Chan. Chan tidak bisa melepas pandangannya dari Minho. Benar-benar mirip dengan foto pertama Minho yang Chan lihat.

Ingin rasanya Chan abadikan pemandangan ini selamanya.

"Ummh...Chan?"

"Did i wake you up, love?" Tanya Chan sedikit gelalapan saat sosok yang ditatapnya perlahan membuka mata dan memanggil namanya. Yang ditanya hanya terkekeh, senyuman manisnya berhasil membuat Chan terpana sekali lagi.

"Tidak, aku terbangun sendiri" jawab Minho sambil mengucek kedua matanya. "Jangan dikucek sayang, your beautiful eyes will be red" cegat Chan sambil menahan kedua tangan Minho dengan satu tangannya.

"Hug? " Pinta Minho dengan kedua tangan direntangkan.

Chan tersenyum dan langsung memeluk pangeran manis itu. Untung saja dia sudah beritahu salah satu pengawal pribadinya yang berjaga malam untuk memberitahu jangan ada yang masuk sampai dia mengizinkan.

Jadi dia bisa puas-puas peluk Minho sampai pagi tanpa ketahuan siapapun.

"Chan"

"Hm?"

"Sampai kapan kita akan diam diam?"

"Why? Kamu sudah tidak tahan?" Yang ditanya menggelengkan kepalanya pelan di dalam pelukan yang lebih tua. "No, I don't mind at all" jawab Minho sambil mengeratkan pelukannya mencari posisi lebih nyaman.

"Sampai kita puas, dan merasa sudah waktunya. Ayo nikmati masa muda kita. Then we can tell our childern what's our past like" jawab Chan sambil mengelus surai yang lebih muda.

Minho mendongak menatap Chan, "Childern? You want to have more than one child? " Tanya Minho mengulang ucapan Chan barusan dengan tatapan polos.

"Maybe? I mean, istana ini tidak pernah benar-benar hidup. Sejak kecil aku sudah dididik lumayan keras oleh ayah karena aku langsung dinobatkan sebagai putra mahkota dihari aku lahir. Seungmin sejak kecil memang kesepian karena aku lebih sering diharuskan belajar dengan jadwal ketat.

Aku sama sekali tidak punya waktu untuk bermain. Aku harus belajar tata krama, strategi perang darat, udara dan air, cara membela diri, menunggang kuda. Bahkan semuanya tidak bisa terhitung jari.

Yah, bisa dibilang aku punya masa kecil yang kurang bahagia memang. Saat Mikyung lahir, Seungmin yang paling bahagia. Dia kira dia bisa mendapat teman main walaupun mungkin permainan yang dimainkan keduanya akan berbeda.

Tapi tidak, Mikyung juga dinobatkan sebagai calon putri mahkota untuk berjaga jaga. Mikyung harus belajar semua hal yang sama seperti aku. Karena dia ada kemungkinan dia akan diangkat menjadi ratu jika aku meninggal" Jelas Chan panjang lebar.

"Ya, aku tidak masalah memiliki anak berapapun. Asal kamu ada di sisiku dan membantuku, aku bersedia melakukan apapun" ucap Minho sambil bersandar di dada bidang Chan.

"That's why you're the best and one of thousands reasons i love you"

"Stop saying cheesy things will you? "

"Oh, kata ayah tadi. Besok teman temanku dari kerajaan-kerajaan lain akan berkunjung untuk bermain"

"Siapa saja?"

"Akan aku kenalkan sekalian besok, ayo tidur"






——————————————————————-
Author's note: -

Kingdom ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang