"Kakak pergi dulu, jaga kerajaan yang benar. Kakak titip kerajaan padamu dan Mikyung"
"Siap kak" ucap Jeno sambil memasang pose hormat. Minho, Chan, Jeno dan Mikyung kini sedang berada di landasan pribadi keluarga kerajaan. Yang dibangun memang khusus untuk keluarga kerajaan.
Minho dan Chan pun naik jet pribadi milik mereka. Setiap pasangan punya satu jet pribadi omong-omong. Jadi itu memang murni jet pribadi milik Chan dan Minho yang masih baru.
Pesawat tak lama kemudian lepas landas. Jeno dan Mikyung langsung kembali ke istana karena tak baik juga meninggalkan istana lama-lama.
Minho hanya diam dari tadi sejak melihat pemandangan langit dari jendela pesawat tadinya. Seiring pesawat semakin naik, Minho semakin tidak berani melihat keluar jendela.
Kedua matanya tertutup rapat, tangan mungilnya juga mengepal dengan erat. Keringat dingin mulai bercucuran, inilah yang terjadi jika seorang acrophobia naik pesawat :)
Minho jadi semakin tidak tenang, sampai dia rasa ada yang memeluknya dari samping. Minho tidak terkejut ataupun berontak karena dia tau siapa yang memeluknya.
"Scared hm? Why don't you tell me dear?"
Minho hanya menggeleng pelan lalu balas memeluk suaminya itu. Chan memang selalu menjadi tempat aman dan nyamannya. Tangan Chan bergerak mengelus punggung dan rambut Minho sampai akhirnya Minho tertidur.
.
.
."Minho, sayang"
"Mmnnhhh?"
"Bangun sayang, kita udah sampai" Minho mengusak-usak matanya membuat Chan menahan gemas setengah mati melihat istrinya.
"Ayo bangun sayang. Aku cium dulu sini" Chan mencium kedua pipi, mata, dahi, pucuk hidung mancung Minho dan yang terakhir bibir tipis Minho yang selalu menjadi favoritnya.
"Kita ke hotel dulu kan, Chan?" Tanya Minho sambil meregangkan badannya. "Iya, kita ke hotel taruh barang dulu. Ayo"
✨ Kingdom ✨"Halo? Kenapa Jen?"
"Halo kak, ini barusan ada surat undangan datang. Dari kerajaan Haidar"
"Ooh, terus kapan acaranya?"
"Di undangannya tertulis tanggal XX"
"Ok, terima kasih sudah mengabari" Chan kemudian memutus panggilan sepihak, dia baru saja selesai mandi setelah pergi makan malam di restoran bintang lima terbaik di Paris.
Senyuman langsung terukir di wajah rupawan Chan saat merasakan ada lengan yang melingkar di pinggangnya yang hanya terbalut bathrobe yang dikenakan.
"Kenapa sayang?"
"Tidak apa apa, mau peluk aja" jawab Minho. Chan langsung membalikkan badan lalu menggendong istri manisnya. Yang digendong juga tidak berontak sama sekali, dia tidak masalah.
Yang lebih tua kemudian mendudukan yang lebih muda di atas ranjang, memberikan sebuah piyama satin yang sama dengan miliknya. Setelah keduanya memakai piyama baru mereka tiduran.
"Kamu serius mau punya empat anak?" Tanya Minho, jari telunjuknya membentuk pola abstark di dada suaminya. "Ya, serius. Tapi kalau kamu tidak mau aku tidak akan memaksa. Aku ikut kemauanmu" jawab Chan sambil memeluk tubuh mungil yang selalu pas di pelukannya itu.
"Hmm....aku tidak masalah. Asal kamu bahagia, aku bahagia. Memang udah tugas aku untuk memberikan keturunan"
"Thanks dear, you are the best"
————————————————----
Authors's note: Hai, jangan ganggu pengantin baru lagu bulan madu ya 😌. Besok aja gangguinnya udah segitu aja bye bye.Ini aku usahain up lebih awal soalnya aku nggak mau kemusuhan lama lama sama pembaca setia aku @Beningrtnk
KAMU SEDANG MEMBACA
Kingdom ✓
Fanfic[[ B A N G I N H O ]] [Revised ver!] {COMPLETED!] Chan adalah putra mahkota di kerajaan Adelard, dia terpaksa menjalankan perjodohan yang diadakan ayahnya saat berumur 21 tahun. Lantaran karena sang ayah entah geram karena Chan tidak kunjung mencari...