Dix-sept

1.6K 180 54
                                    

Chan sama Minho sekarang baru turun dari jet pribadi di landasan pribadi kerajaan Haidar. Kenapa ada di sana? Ya jelas cuma satu alasannya. Hari ini upacara penobatan Jeongin jadi raja.

Benar saja harinya bertepatan dengan waktu berbulan madu Chan dan Minho. Sesuai perkataan Chan mereka mampir ke kerajaan Haidar demi hadir lalu setelah itu akan kembali lagi ke Paris nanti.

Chan benar-benar bangga melihat Jeongin naik tahta jadi raja. Melihat adik kecilnya yang dulu imut habis sekarang sudah besar dan memiliki tanggung jawab yang begitu besar di bahunya. Tak lupa Felix yang setia berada di sampingnya sebagai seorang istri.

Keduanya terlihat sangat serasi saat duduk di atas tahta kerajaan Haidar itu. "Eh? Kak Chan datang toh! Apa kabar kak?" Sapa Jeongin saat melihat Chan berdiri di antara tamu undangan lainnya dengan Minho.

"Baik, Jeong" jawab Chan sambil tersenyum tipis, tatapan matanya masih memberikan tatapan bangga pada yang lebih muda. "Kak Minhooo~!! ( ^O^ )/" sapa Felix dengan ceria seperti biasanya.

"Hai, Felix. Selamat jadi ratu ya" balas Minho sambil tersenyum manis. "Terima kasih kak! Felix nyusul kakak duluan deh hehe. Kakak kapan nyusul Felix?" Minho menatap Felix bingung.

"Nyusul kamu apa?"

" 'Isi' " bisik Felix pelan di dekat kuping Minho. Minho langsung membulatkan matanya mendengar ucapan Felix, wajah manisnya perlahan berubah menjadi warna merah. "Jangan bilang...kakak belum...?"

"B-bukan gitu..."

Di sisi lain, Jeongin dan Chan juga sibuk mengobrol. "Eh, hari ini ulang tahun Kak Chan juga kan? Happy birthday kak. Apa di Paris nanti rayakannya?" Tanya Jeongin sambil menjabat tangan Chan mengucapkan selamat.

"Ya seperti itu deh. Ibunda dan ayah sedang berada dikerajaan Kyler. Oh iya, tadi Changbin titip salam. Katanya selamat buat kamu dan Felix. Dia tidak bisa datang karena lagi siaga 3"

"Hahaha, kak Seungmin sudah 9 bulan ya. Langsung siaga dia"

"Ey, jangan diesel seperti itu. Nanti tanpa terasa kamu juga sudah berada di posisinyaa. Felix sudah 3 bulan kan?" Chan memukul pelan punggung Jeongin. "Ah, iya. Palingan nanti aku suruh dia balik ke kamar duluan. Acaranya masih lama juga, takut dia kecapekan"

"Omong-omong bahas soal calon anak, kakak tertua kita kapan nyusul nih? Masa mau disalip kak Hyunjin sama kak Jisung lagi?" Ledek Jeongin sambil menyenggol Chan main-main dengan sikunya. Yang disenggol hanya diam dengan wajah datar.

"...jangan bilang....kakak belum...?"

"Bukan gitu, sudah kok. Tapi yang namanya anak ya tunggu Yang Mahakuasa beri, yah untuk sementara nikmati saja dulu mumpung belum punya anak. Puas puaskan dulu berduaan, nanti setelah punya anak akan sulit"

"Pintar juga kakakku satu ini"

"Kak Chan!" Chan dan Jeongin spontan menoleh ke arah sumber suara. Ternyata yang memanggil Chan itu Jeno. "Kak Chan bener-benar mampir buat hadir?"

"Jen, di mana Mikyung?" Tanya Chan setelah celingak-celinguk mencari sosok adik perempuan satu-satunya. Jeno menggidikkan bahu, "Dia tidak ikut. Katanya dia mau jaga kerajaan. Makanya titip salam untuk Jeongin" jawab Jeno.

"Eh, kak Chan!! Bukannya lagi bulan madu kak? Kok malah di sini?"

"Ya masa hari bersejarah Jeongin sama Felix kakak tidak hadir sih, Sung. Kasihan lah" jawab Chan menanggapi pertanyaan calon ratu kerajaan Volker itu.

"Habis ini tinggal kak Hyunjin yang menyusul. Undangannya jangan lupa ya kak" ucap Jeongin sambil menepuk pundak Hyunjin. "Maunya sih secepatnya karena ayah juga sudah tua, tapi maklumlah. Kerajaan sedang sibuk urusin pernikahan Yeji"

Kingdom ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang