"Hei, sayang. Di mana Felix? Kamu tinggal di kamar?" tanya Chan saat melihat Minho masuk ke dalam ruangan sendirian. "Chan, i need to tell you something" ucap Minho saat sudah berada di samping Chan. "Well, just say it dear"
Minho menarik nafas dalam sebelum membisikkan sesuatu di telinga Chan. Entah kenapa, setelah mendengar bisikan Minho wajah Chan langsung berubah menjadi datar sebelum kedua maniknya sempat membulat sesaat.
Hyunjin, Jisung, Jeongin sama Changbin jadi penasaran sama apa yang Minho bisiki sampai Chan sekaget itu. Setelah dibisikkan, Chan menatap Minho dengan tatapan tidak percaya. Seolah mengerti Minho mengangguk seolah dia benar-benar serius dan tidak main-main.
Chan menghela nafas, "Jeongin, ikut kakak" ucap Chan sambil berdiri dan berjalan menuju ke pintu. Yang lainnya sontak membulatkan mata mereka saat Chan memanggil Jeongin dengan nada serius. Sementara yang dipanggil malah terdiam dengan manik melebar dan menunjuk diri sendiri.
"Iya, kamu Jeongin. Ikut kakak" ucap Minho sambil ikut berdiri lalu berjalan menyusul Chan. Jeonginpun berdiri dan mengikuti keduanya dengan takut-takut, apa dia berbuat kesalahan?.
"Ah, yang lainnya tunggu di sini ya? Mungkin akan sedikit lama. Santai saja, anggap saja rumah sendiri" ucap Minho sebelum keluar ruangan bersama dengan Chan dan Jeongin. "Jeongin, berbuat apa sampai dipanggil kak Chan gitu?" tanya Jisung bingung.
Sang suami angkat bahu, "Aku juga tidak tau sayang" jawab Hyunjin. "Sepertinya terjadi sesuatu. Yang membuat Jeongin mungkin akan berubah" ucap Changbin membuat Hyunjin dan Jisung langsung menatap dia dengan tatapan aneh.
"Kamu tau dari mana kak?"
"Entah, perasaan dan instingku berkata seperti itu"
"Astaga"
✨ Kingdom ✨
"K-kenapa kak? Jeongin tidak ada berbuat apa-apa kok. Sumpah" tanya Jeongin takut-takut. "Jeongin, kakak mau bertanya serius pada kamu. Jika kamu punya anak, seperti sekarang. Siap tidak?"
Chan bertanya dengan nada serius, dia menatap yang lebih muda dengan tatapan serius.
"Si-ap? Mungkin?"
"Jangan pakai kata mungkin!! Siap atau tidak?!"
"IYA IYA JEONGIN SIAP JEONGIN SIAP!!" jawab Jeongin sambil memejamkan matanya dan mengangkat kedua tangannya. "...ikut kakak" kini Minho yang angkat bicara. Dia bawa Jeongin ke suatu tempat sementara Chan kembali masuk ke dalam ruangan.
"Mau ke mana kak? Ini di mana?" tanya Jeongin bingung saat Minho berhenti di depan pintu sebuah kamar. "Ini kamar kakak, kamu masuk gih. Kalau sudah selesai balik lagi aja ke ruangan tadi" selesai menjawab, Minho langsung kembali ke ruang tamu istana.
Meninggalkan Jeongin yang kebingungan di depan pintu kamar Minho. Jeongin pun akhirnya memutuskan untuk membuka pintu kamar itu dan masuk ke dalam. Jeongin terkejut bukan main saat ada yang menubruk dan langsung memeluknya.
Ternyata itu Felix, senyuman langsung terukir di wajah rupawan Jeongin. Putra mahkota itu langsung balas memeluk sang istri.
"Jeongin" panggil Felix amat sangat pelan tapi masih bisa Jeongin dengar.
"Hm? Kenapa sayang?" tanya Jeongin sambil melepas pelukkan perlahan, tapi Felix sebaliknya malah memeluk tubuh sang suami lebih erat. Seolah-olah dia enggan melepas pelukan.
"Hei, kenapa?"
"Jeongin...Felix..."
"Hm?"
"Felix...hamil"

KAMU SEDANG MEMBACA
Kingdom ✓
Fanfiction[[ B A N G I N H O ]] [Revised ver!] {COMPLETED!] Chan adalah putra mahkota di kerajaan Adelard, dia terpaksa menjalankan perjodohan yang diadakan ayahnya saat berumur 21 tahun. Lantaran karena sang ayah entah geram karena Chan tidak kunjung mencari...