"Kakak yakin mau mengaku sekarang?"
"Kamu yakin, Chan?"
Chan mengangguk dengan mantap, semalaman dia tidak bisa tidur karena memikirkan ini. Sepertinya memang sudah saatnya dia dan Minho mengakui hubungan mereka. Dia tidak peduli lagi dengan Jihyo, dia akan melindungi Minho dengan segenap jiwa dan raganya.
'Kenapa bisa bersamaan? Apa putri Jihyo juga memberitahu Chan??' batin Minho bingung sambil memiringkan kepalanya, alisnya bertaut dan maniknya menatap lantai kosong.
Pangeran manis itu tanpa sadar tenggelam dalam pemikirannya sendiri sampai tidak sadar kalau Mikyung dan Jeno sudah pergi ke ruang makan duluan untuk sarapan, meninggalkan dia berdua dengan Chan yang menatap Minho bingung karena pangeran itu diam saja.
"...ho, Minho, sayang? Minho!!" Lamunan Minho langsung buyar saat dirinya tersentak akibat Chan setengah teriak memanggil diri.
"Ya? Eh? Mana Mikyung dan Jeno??" tanya Minho sambil celingak-celinguk mencari pasangan yang lebih muda.
"Mereka sudah pergi duluan ke ruang makan, kamu kenapa? Kok bengong begitu tadi? Kamu keberatan dengan keputusan aku?" Chan menatap yang lebih muda lekat menunggu jawaban dari sang kekasih.
Minho langsung menggeleng, "Tidak, aku tidak keberatan sama sekali! Maaf, tadi aku melamun. Ada yang kupikirkan tadi" jawab Minho sambil mengusap tenguknya. "...baiklah? Ayo ke ruang makan. Yang lain pasti sudah menunggu kita" Minho menangguk.
.
.
.
"...Karena itu saya akan mengundurkan diri dari perjodohan ini, terima kasih sudah merawat saya dengan baik selama hampir 2 bulan lebih di sini"
Semuanya dikejutkan dengan ucapan Jihyo, kecuali Minho. Menyadari Minho tidak terkejut, Chan menatap Minho, tangannya menggenggam erat tangan yang lebih munggil.
Minhopun berbisik, "Aku ceritakan nanti" bisik Minho pelan di telinga sang kekasih.
10 menit kemudian, pembicaraan selesai. Jihyo pamit kembali ke kamarnya untuk mengambil barang-barangnya yang sudah dia kemas semalaman. Kini tatapan Wendy dan Hendry sepenuhnya berada di Minho dan Chan.
Keduanya hanya diam sambil menghindari kontak mata, menatap atap ruang makan dengan pandangan pura-pura tidak tau dan tangan saling bertaut di balik meja.
"Kak!" panggil Mikyung dan Jeno setengah berbisik pada pasangan yang lebih tua. "Hm?" sahut Minho dan Chan sambil menoleh ke keduanya. Yang ditatap balas menatap dengan tatapan yang seolah-olah mengisyaratkan 'Cepat mengaku!!'.
(Anggap aja begitu mukanya Jeno :"> tapi kayak ada tangan siapapun itu. Chenle kayaknya sih)
"Minho" panggil Wendy dengan lembut, Minho langsung kulum bibir tipisnya dan menahan nafas. "Y-ya, ratu?" sahut Minho gugup setengah mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kingdom ✓
Fanfiction[[ B A N G I N H O ]] [Revised ver!] {COMPLETED!] Chan adalah putra mahkota di kerajaan Adelard, dia terpaksa menjalankan perjodohan yang diadakan ayahnya saat berumur 21 tahun. Lantaran karena sang ayah entah geram karena Chan tidak kunjung mencari...