24

12.2K 2.2K 206
                                    

Minggu (14.53), 13 September 2020

No comment, wkwkwk.... #kabooorrr

---------------------------

Zie masih menatap bergantian John dan Meisya dengan sorot bingung. Butuh waktu beberapa detik sampai kepingan puzzle dalam kepalanya terhubung. Seketika Zie terkesiap begitu dia memahami situasi.

"John—dia anak yang sedang tante cari?" tanya Zie pada Meisya seraya menunjuk John.

Meisya tidak tampak sebingung Zie. Dia sudah mendengar pertengkaran mereka dari awal dan sudah menilai segalanya. Sedikit banyak dia bisa meraba situasi John dan Zie namun tentu masih ada banyak tanda tanya.

"Sebaiknya kita duduk." Dengan tenang Meisya mendudukkan baby Bo di lantai di antara mainannya lalu duduk di sofa. Dia menatap dua orang yang lebih muda itu lalu mengedikkan dagu ke arah sofa tunggal yang diatur menempel di dinding agar si balita memiliki ruang yang luas untuk bermain.

Tanpa disuruh dua kali, dua orang itu segera duduk. John meringis. Dalam situasi lain mungkin dia akan merasa lucu melihat Zie menurut saja ucapan mamanya padahal dia yang tuan rumah. Sayang John tak benar-benar paham apa yang terjadi antara wanita itu dan mamanya hingga bisa menganggap situasi mereka layak untuk ditertawakan.

"Sepertinya ada beberapa hal yang perlu kalian luruskan," Meisya memulai tanpa basa-basi. Lalu dia menoleh pada Zie. "Sebelumnya tante ingin menjawab pertanyaanmu. Iya, John ini anak tante. Dia yang sedang tante cari."

"Bagaimana Mama tahu aku tinggal di kota ini dan bagaimana kalian bisa saling mengenal?" cecar John tak sabar.

"Memangnya cuma kamu yang punya banyak koneksi?" cibir Meisya. "Mama juga. Dan kebetulan Mama dan Zie bertemu di bandara."

"Wow, ternyata di dunia ini bisa ada kebetulan yang amat sangat kebetulan seperti itu, ya?" ada nada tak percaya dalam suara John.

Zie mengerutkan kening. Dia juga tidak percaya ada kebetulan semacam ini. Bukankah sangat aneh? Kebetulan hari itu dia harus ke bandara untuk mengambil—tunggu! Yang menyuruh Zie ke bandara kemarin Leon, kan? Lalu jika tante Meisya adalah mama John, seharusnya dia juga kenal Leon yang merupakan rekan kerja putranya, kan?

Jadi, sebenarnya Tante tahu di mana putra Tante tinggal dan nomor teleponnya?

Sama sekali tidak tahu.

Lalu bagaimana Tante yakin dia ada di kota ini?

Dari seseorang. Intinya Tante percaya orang ini. Tapi dia tidak bisa memberitahu lebih.

SIAL!

Syukurlah Zie tidak menyuarakan umpatan kerasnya. "Leon. Tante tahu di mana John berada dari Leon, kan?"

Meisya tampak kaget karena tebakan Zie tepat sasaran. "Kamu kenal Leon juga?"

"Yang kemarin menyuruhku ke bandara untuk mengambil dokumen adalah Leon."

Meisya langsung mengerti. "Berarti Leon yang mengaturnya? Dia memang ingin kita bertemu?"

"Sepertinya begitu." Rasanya Zie ingin membunuh Leon. Padahal dia sudah bilang agar Leon berhenti ikut campur. Bukan hanya membawa John ke hadapannya, dia juga membawa serta mama John dan sekarang dia juga berhasil membuat John mengingat segalanya. Mengingat kenangan antara dirinya dan lelaki itu yang terkubur di alam bawah sadar John.

Apa itu salah?

Zie mengerutkan kening mendengar suara yang menggema dari salah satu sudut hatinya. Salahkah? Bukankah dengan begini segalanya jadi berjalan sebagaimana mestinya?

The Baby's FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang