Chapter 22

17.6K 2.3K 192
                                    

Vote and comments please.
***

Pesta ulang tahun pernikahan Roan dan Irene Aldarict, sekaligus peresmian cucu kedua mereka—Louisa Aldarict sebagai CEO Aldarict Holdings yang baru, sudah dimulai sejak satu jam yang lalu.

Para tamu yang telah menyerahkan undangan mulai mememasuki ballroom hotel tempat acara itu diselenggarakan, dan sangat terkesima dengan mewahnya semua dekorasi serta hidangan yang di suguhkan oleh keluarga Aldarict.

Pesta bertema golden anniversary yang digelar dengan sangat eksklusif itu dihadiri oleh beberapa rekan bisnis, petinggi perusahaan, teman dekat, serta orang-orang yang berhubungan baik dengan keluarga besar Aldarict saja.

Tidak terkecuali cucu pertama keluarga Aldarict, Sera yang sudah sampai di depan lobby hotel, langsung menghentikan mobil yang dikendarainya, dan keluar membawa papper-bag besar brand channel dan buket bunga tulip dari bangku penumpang.

Petugas valet parkir hotel yang dengan sigap menunggu di sisi mobil Sera segera menunduk sopan saat Sera menunjukan undangannya, kemudian memberikan kunci mobilnya.

"Aku akan pulang dalam dua jam, jangan parkir mobilku terlalu jauh."

Petugas itu mengangguk paham. "Baik, Miss."

Sera yang malam itu mengenakan gaun hitam pendek dengan outerwear berwarna hitam putih dari Balmain Paris, berjalan masuk ke dalam hotel. Dia memberikan undangannya pada staff dibagian registrasi yang tersenyum ramah padanya, lalu meneruskan perjalananya menuju pintu utama ballroom setelah dipersilahkan.

Sera segera menoleh sekitar, mencari adik keduanya yang terlihat tengah dikerumuni beberapa pria berjas formal, sedang bercengkrama bersama di tempat penyambutan tamu.

"Louisa."

Wanita yang dipanggil itu menoleh, dia mengenakan white shirt dress berwarna putih rancangan Alexander Wang yang menunjukan bahu serta kaki jenjangnya, tampak cantik sekali, segera dengan girang menghampiri Sera.

"Big sissy!"

"Selamat atas pengangkatan jabatanmu." Sera tersenyum, lalu memberikan buket bunga tulip yang dia bawa untuk adiknya. "Di mana Oma dan Opa? Aku mau memberi salam dulu. Aku harus pulang cepat."

Louisa yang baru mau mengucapkan terima pada Sera, mendadak mengerutkan dahi. "Pulang?"

Sera mengangguk. "Ya, ada literatur ilmiah yang harus ku review."

Louisa berdecak, tidak percaya pada apa yang kakaknya katakan barusan, kemudian tanpa mengatakan apa-apa, dia menghubungi seseorang melalui handphone-nya.

"Lucas, tolong buang kunci mobil Kak Sera di meja resepsionis. Siapkan juga kamar untuknya, dia akan tidur di hotel seperti yang lainnya malam ini." Perintah Louisa kepada kepala pelayan orang tuanya melalui sambungan telpon, lalu memantikannya setelah kepala pelayan itu mengatakan bahwa dia mengerti.

Sera tidak terima. "Louisa!"

Louisa tersenyum mengejek dengan santai. "Ini hari bersejarah, Kak Sera. Oma dan Opa waktu dulu menikah di hari ini, dan aku akan diangkat sebagai CEO Aldarict Holdings yang baru sekarang. Jadi aku tidak menerima alasan bekerja, kau harus istirahat dan menikmati pesta ini seperti yang lain, okay? Sekarang sebaiknya kau pergi ke tempat Oma dan Opa, mereka ribut sekali menanyakan kapan kau akan datang. Aku sakit kepala."

Louisa berbalik setelah itu, kembali menuju pria-pria berjas yang berbicara dengannya tadi, meninggalkan Sera yang ingin memprotes tindakan Louisa namun tidak punya pilihan selain mengalah dan berjalan menuju bagian depan ballroom.

Let's test all the BorderlinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang