Chapter 37

16.4K 1.3K 175
                                    

Vote and comment please
***

"Sera!"

Sera tersenyum mendengar sapaan Dryas Arvino yang langsung menghampirinya di pintu masuk ketika dia akhirnya sampai di ballroom tempat premiere film diadakan. Sera memberikan satu botol koleksi wine-nya dan buket hydragea biru kesukaan pria yang lebih muda delapan tahun darinya itu, setelah Dryas mencium pipinya.

"Congratulations untuk premier film terbarumu, Ash."

"What a surprise, aku pikir kau tidak bisa datang karena jadwalmu di rumah sakit."

Sera yang malam ini menggunakan blezzer dress putih gading berpotongan pendek, tertawa kecil. "Tidak mungkin, aku sudah janji akan datang."

"Baguslah, aku sudah menyiapkan kursi paling bagus untukmu. Kau akan menikmati film-nya dengan kualitas paling eksklusif." Dryas berkata dengan semangat, senyum lebar yang terbentuk di bibirnya membuat lesung pipi di kedua pipinya terlihat jelas. "Aku jamin kau akan jatuh cinta padaku dan langsung meninggalkan Nathaniel setelah menonton filmku."

Sera menggelengkan kepalanya, enggan menanggapi, sementara Dryas yang sadar Sera tidak datang sendiri malam ini, melirik pria yang sejak tadi berdiri di sampingnya tertarik.

"Anyways, siapa ini yang menemanimu? Selingkuhanmu? Aku belum pernah melihatnya."

"Rekan kerja, sekaligus seniorku di kampus dulu—Yoshihide Jiro." Kata Sera, dia memperkenalkan Dryas kepada Jiro yang malam ini mendampinginya dengan stelan hitam formal, begitu pula sebaliknya. "Dan senior, kenalkan ini adik temanku, Dryas Arvino."

"Nice to meet you, Sir." Dryas menggulurkan tangannya, berniat menjabat tangan. "Terima kasih sudah datang ke acara premier film saya malam ini, semoga anda menikmati filmnya."

Jiro tersenyum sopan, menerima jabatan tangan Dryas dengan senang hati. "It's my pleasure, Sir Arvino. Sera selalu mengatakan bahwa akting anda adalah yang terbaik, saya pasti menikmati filmya."

"Apa?" Sambil menoleh pada Sera dengan tatapan heran, Dryas tertawa meledek. "Jangan terlalu percaya seleranya. Sera mengatakan hal itu karena saya memintanya. Dia bahkan tidak menoton film di hari libur, jadi nilai saja sendiri film-nya, tapi jangan beri saya review buruk di internet. Fans saya sedikit sensitif."

"Understood, I'll keep that on my mind." Jiro ikut tertawa.

Sera mendengus kesal pada mereka berdua yang kompak menggodanya.

"Pemutaran film pertama akan segera dimulai, kalian berdua silahkan masuk ke bioskop duluan. Managerku akan menemani kalian sampai kursi, aku masih harus menyambut tamu yang lain." Kata Dryas.

Sera mengangguk, lantas menggandeng lengan Jiro. Dia hendak mengajaknya masuk ke dalam teater bioskop seperti yang Dryas bilang, akan tetapi berhenti saat Dryas tiba-tiba menyapa seseorang dari arah belakang mereka.

"Kau terlambat?" Melewati Sera, Dryas berjalan menghampiri orang itu. "Nathaniel."

Sera langsung tertegun, hampir tidak bisa mengendalikan reflek tubuhnya, dia cepat-cepat berbalik.

Satu detik sebelumnya dia sempat berpikir kalau Dryas sedang mengerjainya, namun seakan tidak bisa mempercayai pandangannya sendiri, Sera benar-benar menemukan Nathaniel yang membawa buket hydragea biru berjalan di belakang mereka saat ini.

Let's test all the BorderlinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang