Chapter 41 (Bag. 2)

6.1K 559 48
                                    

Vote and comment please
***

"That's it?" Daripada menerima kotak cincin yang diberikan Nathaniel, Sera justru melepaskannya. Membiarkan kotak itu jatuh ke atas karpet begitu saja.

Raut wajahnya marah. "Apa hanya itu yang bisa kau lakukan untuk menyelesaikan masalah ini? Bukannya mencoba menjelaskan atau membela diri, kau malah ingin menghentikan hubungan kita?"

Nathaniel tidak menjawab.

"Berikan aku bukti!" Tuntut Sera. "Katakan padaku bahwa yang dikatakan wanita itu salah, katakan bahwa dia hanya menuduhmu!"

Nathaniel mengerutkan dahinya, menyeringai. "Apa setelah memberikan bukti, kau bisa menjamin tidak akan menuduhku jika ada masalah yang memojokkanku seperti ini lagi?"

Sera diam, senyum Nathaniel melebar. Tau dengan benar bahwa apapun yang dia lakukan untuk membela diri tidak akan membuat Sera mempercayainya.

Nathaniel lalu berjalan mengambil tablet dari laci meja kerjanya, membuka aplikasi keamanan perusahaannya, dan menyerahkan tablet itu pada Sera.

"Ambilah."

"Apa ini?"

"Penyimpanan video cctv semua gedung yang ku kelolah ada di dalam sini." Nathaniel menjelaskan. "Masukan saja alamat kamar yang mau kau lihat cctv di sekitarnya. Aplikasi itu menyimpann video sampai sepuluh tahun lalu, jadi kau bisa memastikan apakah omonganku atau wanita itu yang benar."

Sera menerima tablet yang diberikan Nathaniel dan melihat aplikasi keamanan milik Grand Group, lengkap bersama akun pribadi Nathaniel yang bisa mengakses semua fitur dalam aplikasi terpampang.

"Lalu berita plagiat yang kau katakan tadi." Kata Nathaniel teringat. "Aku tidak tahu bagaimana harus membuktikannya karena aku juga baru mendengarnya. Tapi akan ku suruh sekretarisku untuk mencari tahu nanti, jika memungkinkan juga, akan ku turunkan berita itu secepatnya."

Sera menggeleng. "Tidak perlu, aku bisa mengurusnya sendiri."

Mereka berdua kembali terdiam. Sera mulai mengetikan alamat di dalam tablet, sementara Nathaniel yang melihatnya tertawa kecil, mengasihani dirinya karena merasa konyol sempat berpikir berhasil membuat Sera mempercayainya.

"Satu bulan tidak bertemu ternyata hubungan kita masih sangat kacau ya. Aku pikir seks rekonsulasi tadi malam akan memperbaiki hubungan kita, ternyata kau masih berpikir aku adalah pria bajingan yang tidak bisa dipercaya." Gurau Nathaniel.

"Playboy, bajingan, pembohong, penipu, apa lagi? Reputasiku di matamu selamanya tidak akan berubah ya kan?"

Nathaniel menatap dalam Sera yang memilih tidak menanggapi perkataanya.

Mata, bibir, dagu, lalu turun ke lehernya yang tertutupi syal.

Bekas ciumannya saja masih belum hilang, tapi wanita itu sudah menuntut padanya.

Betapa cepat rasa percaya miliknya itu hilang.... Nathaniel harus mengakui, dia pasti sudah gila tetap menikmati hubungan mereka hanya karena merasa Sera adalah wanita yang paling tepat untuknya.

"Jangan terus menuduhku, Sera. Jangan membuatku terus bertanggung jawab pada hubungan ini. Kau sudah menerima lamaranku, seharusnya tidak hanya aku yang menginginkan hubungan ini."

Let's test all the BorderlinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang