Chapter 28

19.4K 2.3K 344
                                    

Vote and comments please.
***

'Apa Nathaniel masih berpacaran dengan perempuan bernama Nayaka itu?'

Pertanyaan itu pertama kali Sera tanyakan setelah dua tahun dia berada di Oxford, Inggris untuk kuliah. Dia bertanya ketika tidak sengaja melihat banyak sekali postingan foto di sosial media Nathaniel yang diambil bersama Nayaka.

Sirenna yang pada awalnya tidak menyangka Sera bisa menanyakan hal seperti itu, terdiam sesaat, lalu karena Sera masih menunggu jawabannya, Sirenna membenarkan. Dia juga mengatakan kalau saudara kembarnya serta perempuan bernama Nayaka itu memang masih berhubungan sejak lulus SMA.

Nathaniel dan perempuan itu juga masuk ke universitas yang sama, di Universitas Indonesia dan menjadi pasangan mahasiswa baru paling sensasional yang banyak di bicarakan tahun itu.

Hubungan mereka harmonis, sangat mesra hingga banyak orang yang begitu iri dengan mereka sampai-sampai Sirenna berkata bahwa selain Sera serta keluarganya, Nayaka adalah perempuan asing pertama yang diperlakukan dengan baik oleh Nathaniel.

Tapi hubungan mereka terlalu intim dan dewasa, Sirenna sempat mencemaskan mereka yang tinggal bersama di apartemen tanpa sepengetahuan orang tua di awal-awal tahun perkuliahan mereka. Namun setiap kali dia mengingatkan Nathaniel bahwa hubungannya dengan perempuan itu sudah kelewatan, Nathaniel tidak pernah menjawab. Dia hanya terdiam dan selalu menghindar.

Lalu di akhir pembicaraan, Sirenna menjelaskan jika hubungan Nathaniel bersama Nayata baik-baik saja dan Nathaniel terlihat bahagia hingga Sirenna bahkan sempat berpikir bahwa pada saat itu Nathaniel sudah benar-benar mengakhiri perasaannya untuk Sera, yang anehnya justru membuat Sera kesal setelah mendengarnya.

"Sera!"

Sera cepat-cepat mengalihkan wajahnya pada Sirenna yang duduk di bangku sebelahnya. Sahabatnya yang beberapa saat lalu memberi kabar ingin datang ke rumahnya, menatap Sera dengan raut kahwatir.

Sejak mereka duduk di pinggir kolam berenang untuk meminum bir, Sera sama sekali tidak mengatakan apapun. Dia juga terlihat tidak tenang sambil terus-terusan menggigit kuku ibu jarinya, serta memeluk lututnya erat.

"Ya?" Sera mengerjapkan matanya.

"Apa kau baik-baik saja? Sejak tadi kau melamun."

Sera terenyum simpul. "Aku baik-baik saja."

"Kau yakin?"

Sera membuka mulutnya tampak ragu-ragu kemudian menghembuskan napas yang terdengar begitu berat. "Nayaka Gayatri... aku bertemu dengannya kemarin."

Sirenna membelalakan matanya terkejut. "Apa? Bagaimana bisa?"

"Dia mendatangiku."

"Di mana?"

"Di gedung pertemuan IDI."

"Mau apa dia mendatangimu?!" Sirenna menggeram marah. "Apa dia mengganggumu?

"Tidak." Sera menggeleng. Dia mencoba bersikap tenang agar terlihat baik-baik saja. Meski sebenarnya, sejak pertemuan dengan wanita itu, Sera tidak bisa tidur sama sekali dan terus saja merasa gelisah.

"Apa dia mengatakan sesuatu tentang hubungannya dengan Kak Niel?" Sirenna bertanya karena Sera terlihat menahan diri untuk menanyakan banyak hal padanya. "Aku akan mengatakan semuanya. Apa ada yang ingin kamu tanyakan?"

"Kau pernah bilang Nathaniel sangat mencintai Nayaka Gayatri kan?" Sera tidak yakin. "Kenapa mereka bisa putus?"

"Kalau itu..." Sirenna menghela. Dia mengambil gelas-nya di atas meja dekat bangkunya kemudian meminum bir-nya yang masih setengah, perlahan. "Aku juga tidak yakin, tapi aku dengar wanita itu tidak mencintai Kak Niel lagi. Semua orang mengatakan wanita itu yang memilih putus."

Let's test all the BorderlinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang