Happy Reading
Chapter 15
Berbagai umpatan serta klakson mobil orang-orang menjadi pengiring seberapa kerasnya Angelo melajukan mobil kesayangannya. Ia tidak peduli pada Ansello yang terus-terusan menegurnya untuk menekankan laju mobil, yang ia lakukan justru semakin menginjak pedal gas dalam-dalam.Dirinya kini diliputi oleh amarah yang selama satu bulan lebih di tahan. Sebab utamanya adalah Ansello. Entah alasan apa yang membuat kembarannya itu berbuat demikian pada Sahara. Padahal yang ia tahu Sahara tidak pernah sekalipun mengusik ketenangan Ansello ataupun mencoba sesuatu yang menyinggungnya. Tapi kelakuan Ansello justru membuat Angelo marah sekaligus malu. Marah karena Ansello telah membuat Sahara-nya menangis, malu karena yang melakukan itu kembarannya sendiri.
Mungkin jika itu dilakukan orang lain, ia tidak akan semarah ini. Tapi ini kembarannya?! Seseorang yang sejak kecil bersama dirinya dari rahim sampai sekarang!
Angelo tidak habis pikir pada Ansello.
Mobil SUV berwarna putih itu terparkir asal di halaman mansion keluarga Ainsley. Dengan langkah lebar Angelo masuk kedalam mansion. Amarahnya belum juga reda, dadanya berubah sesak.
Angelo melempar tas nya asal saat Ansello sudah berdiri dihadapannya. Mengabaikan rasa sakit di dadanya ia mencengkram erat kerah kemeja yang dipakai Ansello.
"Maksud lo apa neror Sahara?!" Bentak Angelo menggelegar sampai membuat para maid ketakutan.
Selama ini Angelo tidak pernah marah besar, ia terkesan lembut dan pendiam. Namun sekalinya marah, maka kemarahan itu mampu membuat orang-orang takut sekaligus khawatir pada keadaannya.
Kedua kakak mereka serta Keano dan Alice terpogoh-pogoh menghampiri keduanya yang sama-sama dikuasai kemarahan. Saking paniknya mereka berempat malah menggunakan tangga, tidak peduli pada keadaan kaki mereka nanti, yang penting kedua bungsu kembar mereka harus dipisahkan dulu.
"Gue cuma mau buat dia sadar kalau dia itu gak pantas buat lo, Jelo!" Bentak Ansello tak kalah keras.
"TAPI BUKAN BERARTI LO HARUS BUAT SAHARA NANGIS SAMA KETAKUTAN LE!" Teriak Angelo kemudian menghempaskan cengkraman nya pada kerah kemeja Ansello.
"SADAR JEL! SAHARA ITU CHILLDISH! DIA EGOIS! DIA GAK PANTAS BUAT LO!"
Bugh!
Bugh!
Nafas Angelo menipis bersamaan dengan pandangannya yang memburam. Namun bukannya mundur, Angelo malah kembali mencengkram kemeja Ansello,
Bruk!
Angelo jatuh tepat pada pelukan Ansello. Seluruh keluarga berlari menghampiri mereka berdua. Kejadian pertengkaran itu terlalu cepat sampai-sampai mereka tidak sempat memisahkan karena butuh waktu untuk berlarian dari tangga lantai atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter for Sahara | Lee Jeno [Selesai]
Художественная проза[TRIOLOGI BAGIAN 2] "Untukmu malaikat tanpa sayap yang kucintai sampai akhir." ••• Dimata Sahara, Angelo itu sempurna dengan caranya sendiri. Tidak terkesan dibuat-buat atau dilebih-lebihkan. Kesederhanaan Angelo dalam menunjukkan perasaannya membua...