Happy Reading
(Sahara)
***
Banyak hal yang telah aku lewatkan tentang dunia mu selama aku pergi. Sekarang tolong ceritakan apa sudah kamu alami selama ini.
***
Chapter 1Dia Sahara, gadis 21 tahun yang dikagumi seluruh fakultas di universitas nya. Dia dikenal karena keramahan dan tentu saja kecantikannya. Gadis pemilik senyum indah itu banyak dikagumi oleh kakak tingkat dan adik tingkatnya.
Belum lagi kepopuleran Sahara semakin membuat gadis itu menjadi sorotan di fakultasnya. Sejak awal masuk ke universitas dia memang sudah menjadi bintangnya fakultas kedokteran.
Sahara sering disebut ratu musim dingin karena sulit untuk didapatkan. Setiap didekati oleh lelaki, Sahara pasti akan berubah dingin dan cuek sehingga mereka semua perlahan mundur untuk mendapatkan Sahara.
Tidak, tidak, ada satu lelaki yang tahan dengan segala sifat moodyan Sahara, yakni Angelo.
Angelo adalah kekasih Sahara sejak dua tahun lalu. Untuk mendapatkan Sahara, dia bahkan rela melakukan banyak hal dan menunggu satu tahun lamanya hingga akhirnya, perjuangan Angelo terbalaskan karena Sahara membalas perasaannya.
Kalau kata orang-orang di universitas, Angelo beruntung telah mendapatkan ratu kedokteran yang banyak diincar lelaki tak biasa yang berasal dari berbagai golongan. Namun mereka hanya bisa berkata tanpa bisa merasakan bagaimana hubungan mereka.
Saat ini Sahara sedang berkeliling di gedung fakultas seni musik untuk mencari Angelo. Seharian dia belum melihat kekasihnya dan itu sedikit mengganjal hatinya.
"Lihat Angelo?"
"Satu jam lalu gue liat dia masuk ke ruang musik Sa."
"Oh, thank you." Sahara berlari kecil menuju ruang musik. Sesampainya disana dia segera masuk dan tersenyum lebar kala mendapati Angelo sedang bermain gitar.
"Gelooo." Sahara berhambur ke pelukan Angelo dengan senyum merekah.
Angelo tertawa kecil melihat mood kekasihnya yang sedang bagus. Gitar tadi ia letakkan di samping sofa. Tangan kanannya mengelus surai cokelat milik Sahara dengan sayang.
"Jelo, sayang."
Sahara tertawa geli. "Iya iya Jelooo." Dia melepaskan pelukannya dan memberikan kotak berisi nasi goreng pada Angelo.
"Buat aku? Bikinan siapa?" Angelo meraih kotak bekal itu dan membukanya. Walaupun sejujurnya ia masih kenyang, ia akan tetap menyantap habis makanan buatan Sahara.
Bagi Angelo, kebahagiaan Sahara adalah yang terpenting. Selagi ia masih bisa mengusahakannya, kenapa tidak bukan?
"Ini aku yang buat. Habisin ya, aku susah payah bikinnya lho."
"Iya Sahara sayang." Ucap Angelo dengan nada gemas. Suapan demi suapan Angelo habiskan tanpa suara. Ia hanya setia makan sambil mendengarkan cerita Sahara dengan saksama. Ia tidak ingin terlewat satu hal pun tentang apa yang sudah Sahara lakukan hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter for Sahara | Lee Jeno [Selesai]
Fiksi Umum[TRIOLOGI BAGIAN 2] "Untukmu malaikat tanpa sayap yang kucintai sampai akhir." ••• Dimata Sahara, Angelo itu sempurna dengan caranya sendiri. Tidak terkesan dibuat-buat atau dilebih-lebihkan. Kesederhanaan Angelo dalam menunjukkan perasaannya membua...