Happy Reading
Bagian 23
Sahara berlarian di koridor rumah sakit. Air matanya terus mengalir deras setelah mendengar kabar mengenai Angelo dari Aeros. Dia tidak peduli berapa banyak pasang mata yang menatapnya aneh. Yang Sahara pedulikan hanya Angelo.
Gadis itu menyeka air matanya secara kasar. Tungkainya berlarian menuju ICU. Menurut kabar terakhir Aeros di dalam pesan singkat, Aeros mengatakan bahwa Angelo sedang menjalani operasi karena kondisi jantungnya semakin memburuk. Namun kabar bahwa pendonor jantung Angelo sudah didapatkan juga semakin membuat perasaan Sahara takut.
Nyaris Sahara memekik ketika Airis menariknya menuju taman rumah sakit. Pasalnya Sahara belum bertemu dengan kedua orang tua Angelo, tapi Airis lebih dulu menariknya. Cekalannya pada tangan Sahara cukup kuat sampai pergelangan tangannya memerah.
"Maaf." Lirih Airis saat sadar bahwa dirinya menyakiti Sahara. Mereka duduk di bangku taman dengan gusar. Mata Sahara memerah, ia menatap Airis sayu.
"Ada yang perlu aku omongin. Tentang Angelo. Tapi sebelum itu kamu tenang dulu,"
Sahara diam. Ia ingin melihat Angelo. Ia ingin tahu alasan Malaikat nya bisa kolaps. Maka dengan sekali anggukkan kepala Sahara memutuskan untuk mendengarkan perkataan Airis.
***
Brankar Angelo didorong masuk kedalam ICU. Semua orang panik, mereka takut, walau keadaan Angelo yang seperti itu bukan sekali dua kali, tetap saja perasaan takut itu masih tetap ada seakan sudah bersarang di sana dan enggan pergi.
Saat itu Ansello merasa dunianya runtuh dikala dokter keluar dan menyatakan bahwa keadaan jantung Angelo sudah rusak total, hanya tinggal menunggu waktu saja.
Dalam kesedihan Keano terus mengubungi orang-orang yang dulunya bersedia mendonorkan jantungnya untuk Angelo. Kemarahan menguasai Keano saat tidak ada satu orangpun yang rela mati demi putranya padahal Keano sudah menunjang kehidupan mereka.
Andai Keano bisa dia pasti sudah mendonorkan jantungnya demi Angelo. Tapi Keano sadar, masih ada istri dan ketiga putranya yang membutuhkan kehadiran Keano. Dia juga masih punya banyak kewajiban kepada keluarganya. Andai saja dia bisa, maka sudah Keano lakukan sejak dulu.
Angelo harus hidup, putra bungsunya harus tetap melihat dunia, maka dengan langkah lebar Keano mendatangi ruang forensik dan juga para dokter spesialis jantung ternama di rumah sakit demi mendapatkan jantung untuk putranya.
Airis hendak mengikuti langkah Keano. Dia tidak ingin kekalutan membuat Keano melakukan hal buruk. Namun Dokter Melvin—yang menangani Angelo memanggilnya karena Angelo ingin bertemu dengannya.
Dengan langkah berat Airis masuk kedalam ruang ICU. Di sana, Angelo terbaring tak berdaya dengan alat-alat medis yang menempel pada tubuhnya. Airis tidak kuat, Angelo adalah adik kesayangannya setelah adik kandungnya. Melihat Angelo seperti itu membuat air mata Airis mengalir deras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter for Sahara | Lee Jeno [Selesai]
General Fiction[TRIOLOGI BAGIAN 2] "Untukmu malaikat tanpa sayap yang kucintai sampai akhir." ••• Dimata Sahara, Angelo itu sempurna dengan caranya sendiri. Tidak terkesan dibuat-buat atau dilebih-lebihkan. Kesederhanaan Angelo dalam menunjukkan perasaannya membua...