Bagian Dua Puluh Delapan || Usaha Yang Sia-sia

32 5 0
                                    

Huft, aku gak nyangka udah nyaris ada di penghujung cerita. Dan ya, ini memang akhir dari semuanya.

Cerita WFS ini emang lebih sedikit bab nya dibandingkan cerita RAJA. Aku sadar itu.

Tapi cerita WFS ini lebih panjang setiap bab nya jadi aku rasa cukup adil. Karena di TRIOLOGI BAGIAN 3 nanti kita balik lagi ke porsi RAJA.

Dan...

Aku harap kalian gak kecewa sama endingnya nanti hehe. Silahkan nikmati akhir kisah Angelo-Sahara.

Bab ini word nya agak sedikit, jadi mohon di maklumi ya ^^

Kita bertemu lagi di TRIOLOGI BAGIAN 3 nanti. Jadi, pelan-pelan aja bacanya, resapi setiap kata-kata terakhir di cerita ini.

Sahara akan memulai kisahnya di TRIOLOGI BAGIAN 3, bersama seseorang :)

Dan kalau ada hidayah ya aku pisahin kisah Sahara, biar jadi sekuel. Tapi itu masih belum pasti. Liat ending TRIOLOGI BAGIAN 3 nanti wkwk.

Oke, here we go....

***
Chapter 28
——————————————

Sahara berjalan lunglai menuju kamarnya di lantai atas. Matanya sayu, mengingat kembali percakapan beberapa menit lalu antara dirinya dan Eros.

Sahara tidak tahu apakah keputusannya itu baik ataukah akan menjadi penyesalan suatu hari nanti. Tapi satu hal yang Sahara ingin, yakni kesendirian.

Sendirian hanya untuk kembali mengenang sosok lembut serta pengertian Angelo. Sendirian untuk mengingat memori manis keduanya. Dan sendirian untuk kembali belajar menerima kenyataan. Sebuah kenyataan pahit kalau malaikat penyejuk hatinya sudah tiada.

Sesampainya di kamar ia menutup pintunya rapat-rapat. Menguncinya dua kali sebelum ia duduk di depan meja belajar, menyalakan laptop miliknya.

Sahara menatap datar background laptopnya.

Perasaan sakitnya kehilangan itu masih terasa jelas di hati Sahara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perasaan sakitnya kehilangan itu masih terasa jelas di hati Sahara. Background di laptop Sahara adalah saksi bisu dimana kenangan-kenangan tentang Angelo berkumpul.

Tidak pernah terlewatkan satu hari pun tanpa adanya Angelo. Mau sejauh apapun jarak keduanya, Angelo pasti sempat menghubungi Sahara. Mengirimkan hal-hal gila yang sialnya romantis.

Seperti ketika Angelo mengirimkan banyak bunga Hydrangea. Kala itu ia merasa seperti seorang putri. Diberikan begitu banyak buket bunga saat makan malam romantis, dan diperlakukan layaknya perempuan paling berharga.

Menatap kepergian Angelo rasa sedih Sahara tidak tertahankan. Raga dan jiwanya belum siap kehilangan. Apalagi mengingat hangatnya peluk Angelo, canda tawa laki-laki itu akan selalu teringat jelas sampai kapanpun.

Winter for Sahara | Lee Jeno [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang