Happy Reading
(Ansello L. Ainsley)
Chapter 11
"Sahara!"
Angelo memeluk Sahara erat-erat. Maniknya menatap sekeliling lantas berhenti pada setangkai bunga mawar hitam yang tergeletak tak jauh dari tempat Sahara.
Ia jelas tau betul apa artinya itu. Siapapun yang mengirimkannya pada Sahara, orang itu harus meminta maaf dan menjelaskan maksud tujuannya mengirimkan bunga bermakna cinta yang tragis, dendam dan kebencian itu.
Siapapun itu akan Angelo cari tau. Orang itu sudah berani-beraninya membuat perinya menangis. Angelo mati-matian membuat Sahara tersenyum, tapi orang itu seenaknya membuat Sahara menangis tanpa tau seberapa besar perjuangan Angelo agar gadisnya terus tersenyum.
Tapi... Hari ini senyuman itu luntur, digantikan tangis pilu yang menyesakkan dada. Senyum itu pudar bahkan sebelum Angelo melihatnya hari ini.
"Jangan nangis, ada aku. Enggak ada yang bisa nyakitin kamu selagi ada aku." Bisik Angelo tepat di telinga Sahara. Satu tangannya sibuk mengelus rambut panjang Sahara, sedangkan tangannya yang lain memeluk tubuh gadisnya agar tidak limbung.
Angelo terus-terusan membisikkan kata-kata penenang hati agar Sahara tidak lagi menangis. Mau menunggu berapa lama pun ia tidak pernah keberatan selagi yang ia tunggu itu Sahara.
"Aku takut," Lirihnya. Pegangannya pada jaket Angelo mengerat. Seolah-olah seseorang akan menyakitinya saat itu juga kalau Angelo pergi.
"Enggak ada seorangpun yang bisa menyentuh kamu. Aku janji, aku gak akan pergi kemanapun tanpa ngabarin kamu. Aku bakal jagain kamu, Sagara bakal jagain kamu, Kak Nash, kak Prince, bahkan Yasmine ada disekitar kamu kalau kamu merasa ketakutan bilang sama mereka, sama aku juga." Angelo mengecupi rambut Sahara. Aroma rambut gadisnya selalu wangi dan menenangkan. Ia harap bisa menyalurkan ketenangan dengan ciumannya.
"Jangan takut, itu cuma bunga. Ada banyak jenis bunga di dunia ini, dan mawar hitam enggak akan jadi salah satu dari jajaran bunga yang aku kasih nanti. Semuanya akan berwarna cerah, secerah senyuman kamu."
"K-kamu kok gombal hiks."
Angelo terkekeh geli, "Enggak Gombak hey! Aku kan bicara fakta." Goda Angelo seraya mendekatkan wajahnya ke wajah Sahara sampai hidung mereka bersentuhan.
"Modus ih!" Sebal Sahara lalu mendorong Angelo agar sedikit menjauh darinya.
"Dikata modus pangeran." Ujar Angelo percaya diri. Tangan kanan nya ia gunakan menyugar rambutnya ke belakang.
"Ih! Pangeran itu cuma kak Prince, kamu itu malaikat!"
Angelo mendelik, "Mentang-mentang namanya kak Prince artinya pangeran jadi kamu menjuluki dia pangeran. Pokoknya mau itu pangeran, malaikat, Raden, raja, putra mahkota sekalipun itu harus aku di mata kamu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter for Sahara | Lee Jeno [Selesai]
General Fiction[TRIOLOGI BAGIAN 2] "Untukmu malaikat tanpa sayap yang kucintai sampai akhir." ••• Dimata Sahara, Angelo itu sempurna dengan caranya sendiri. Tidak terkesan dibuat-buat atau dilebih-lebihkan. Kesederhanaan Angelo dalam menunjukkan perasaannya membua...