13. Hadiah dari Mia

327 49 76
                                    

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

Gais, maaf baru sempat update :(

Vote sebelum membaca ya :)

-

-

Setelah acara ulang tahun gadis penderita astrafobia itu selesai, Nazwan melihat awan yang terlihat mendung. Karena, awan mendung dan awan malam sangat berbeda bagi Nazwan. Karena terlalu suka dengan hujan, Nazwan sampai tahu jenis-jenis awan dan cara membedakannya.

“Nas, mau—”

Dress ....

Belum sempat Nazwan melanjutkan, hujan sudah terlebih dahulu mengguyur mereka. Nashwa tidak berteriak karena saat ini tidak ada suara petir yang terdengar.

Semua berhamburan pergi dari taman itu. Nazwan mengajak Nashwa untuk berteduh di sebuah warung yang tidak jauh dari taman tersebut.

Awalnya, Nazwan berada di samping Nashwa. Namun, Nazwan beralih ke depan Nashwa untuk melindunginya agar tidak basah oleh air hujan.

“Wan, jangan! Nanti baju kamu basah semua,” ujar Nashwa seraya menarik tangan Nazwan.

Nazwan menoleh. “Jangankan air hujan, petir pun akan gue halangi untuk tidak menyentuh lo!” tegas Nazwan.

“Tapi ... nanti lo bisa sakit kalau seperti ini caranya,” bujuk Nashwa.

“Lo maunya gue gimana? Kita main hujan bareng-bareng agar kita sakit barengan? Lagian, gapapa kalau gue yang sakit ... 'kan ada lo,” ucap Nazwan disela rengekan Nashwa untuk tidak melanjutkannya.

“Hujannya deras, Nazwan … kalau lo cari mati jangan gini caranya!” bentak Nashwa.

“Apa hubungannya hujan sama kematian?”

“Gue takut ….”

“Fobia itu harus dilawan, bukan dihindari!” tegas Nazwan.

“Tapi—”

“Gue yang akan buat astrafobia lo hilang, janji.” Nazwan tersenyum ke arah Nashwa. “Gue suka hujan. Jadi, gak masalah bagi gue untuk kebasahan seberapa lama pun,” lanjutnya.

Tiba-tiba ….

JGERR!!!

“Nazwan!! Aaaa …,” teriak Nashwa seraya menutup mata dan telinganya.

“Gak akan ada apa-apa,” ujar Nazwan menenangkan Nashwa.

Tak lama, pemilik warung itu melihat keberadaan mereka berdua, ia menyuruh Nashwa dan Nazwan untuk masuk ke dalam warung kecilnya itu.

“Itu neng cantiknya, sini masuk aja! Hujannya deras banget kalau di luar,” tawar pemilik warung itu.

“Sana masuk!” suruh Nazwan.

Astrafobia [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang