Vote dulu ya :)
-
-
-
“Nazwan benaran suka sama gue atau sekedar kasihan karena astrafobia yang gue alami?”
“Nazwan serius sama lo.” Fani menghela napas sejenak. “Kata si tukang rumpi di sebelah sana sih,” ujar Fani.
Dari sini awal harapan Nashwa kepada Nazwan. Nashwa harap apa yang dikatakan Fani bukanlah sebuah kebohongan atau karangan yang mereka buat. Namun anehnya, bagaimana mereka bisa menyimpulkan ini semua? Sedangkan, Nazwan adalah orang yang dingin dan sulit ditebak jika dengan orang lain.
“Fani, Nashwa ada?” tanya Nazwan saat bertemu Fani di kantin.
“Nashwa di kelas, dia gak mau ikut tadi,” jawab Fani.
“Oke, thanks.”
Nazwan bergegas pergi ke kelas Nashwa untuk menemuinya. Di ambang pintu, Nazwan melihat Nashwa sedang menidurkan kepalanya dengan melipat kedua tangannya.
“DORR!!” Nazwan berusaha menghibur Nashwa yang sedang termenung. Namun, tidak ada reaksi apa pun dari Nashwa.
“Nas,” panggil Nazwan.
“Hm.”
“Lo kenapa?”
“Gapapa.”
“Kok malah lo yang jadi berubah dingin gini, sih? Ada masalah apa? Kalau ada masalah, cerita jangan dipendam!” pinta Nazwan.
“Gapapa.”
“Bohong. Lo kenapa?”
“GUE KAN TADI UDAH BILANG GAPAPA. YAUDAH ITU AJA CUKUP, BELUM NGERTI JUGA?!” Nashwa membentak, Nazwan terkejut dengan sikap Nashwa yang tiba-tiba berubah kepadanya.
“Yaudah kalau lo gapapa, gue pergi, bye!” Nazwan berlalu meninggalkan Nashwa yang masih dalam keadaan badmood. Mungkin, ia butuh waktu sendiri.
Nazwan pergi meninggalkan Nashwa yang sepertinya sedang tidak bisa menerima kehadirannya. Di luar, Nazwan bertemu dengan Fani, ia menarik lengan Fani untuk menanyakan sesuatu.
“Gue mau tanya,” ucap Nazwan.
“Kenapa? Soal Nashwa?” tebak Fani, Nazwan mengangguk.
“Dia kenapa?” tanya Nazwan. Karena hanya Fani-lah teman terdekat Nashwa.
“Gue pikir lo udah tahu karena lo ketua OSIS yang pasti gak bakal ketinggalan informasi,” sungut Fani.
“Lah? Ada apa sebenarnya?”
“Kedekatan kalian beberapa hari terakhir ini jadi perbincangan panas di sekolah. Tadi pagi beredar isu kalau Nashwa itu cewek gak benar yang berani dekatin lo duluan. Nashwa marah, dia malu sampai gak mau ke luar kelas. Bahkan, makan pun dia nggak nafsu,” jelas Fani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Astrafobia [SUDAH TERBIT]
Fiksi Remaja[SUDAH TERBIT] Untuk pemesanan buku hubungi WA : 081774845134 Dear Pembaca ... kisah ini bukan kisah edukasi yang bisa membuat wawasan kalian bertambah. Namun, kisah ini menyiratkan sedikit pesan untuk kita ... bahwa orang yang selalu ada...