26. Nazwan mau bilang sesuatu

263 43 72
                                    

Di sebelah kiri bawah ada bintang nganggur tuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sebelah kiri bawah ada bintang nganggur tuh. Vote dulu yuk!!

-
-
-

“Nas, sebenarnya gue itu sa—”

“Nazwan!” tegur Aldi seraya menghampiri mereka berdua.

Nazwan menahan emosinya dengan cara mengepal kuat kedua tangannya, wajahnya memerah karena menahan amarahnya. Ingin sekali rasanya Nazwan memukul bahkan bila perlu menghajar sosok Aldi ini.

“Dicariin malah mojok di sini lo, ketua OSIS!” pekik Aldi saat menghampiri Nazwan dan Nashwa.

“Wan, disuruh ke ruang OSIS sekarang, ayo cepat! Dipecat pembina baru tahu rasa lo!” bentak Aldi.

“Di lo—argh!” Nazwan bedecak kesal, tanpa aba-aba Aldi langsung menarik tangan Nazwan hingga mejauh dari Nashwa.

“Na—nas … gue ke ru—ang OSIS dulu ada rapat, nanti gue lanjutin,” ucap Nazwan terpotong-potong karena tangannya yang terus ditarik-tarik oleh Aldi.

Nashwa menatap kepergian Nazwan bersama Aldi dengan hatinya yang masih penasaran apa yang akan diucapkan oleh Nazwan. Hampir diambang kecewa, tetapi tidak ada kata lelah untuk Nashwa menunggu Nazwan agar bisa mengucapkan kata yang ia harapkan itu secara utuh.

Terjebak dengan perasaan yang ingin lebih tetapi status hanya sahabat itu sangat menyakitkan, bukan? Coba kalian bayangkan jika berada di posisi Nashwa. Bukan hanya tentang perasaan dan status yang menyakitkan baginya, tetapi ia juga harus menerima kenyataan bahwa ibu tirinya tak pernah menganggapnya anak. Nashwa juga harus merasakan sakit di dadanya saat mendengar gemuruh petir. Tidak jarang ia dibilang stres atau tidak waras oleh banyak orang jika Nashwa menangis sendirian di pinggir jalan.

Tetapi ... itu semua dulu, sebelum Nashwa bertemu dengan sosok Nazwan. Kini, Nashwa sedikit berani dengan hujan tanpa suara petir. Namun, jika ia mendengar petir, ia masih sama seperti dulu yang takut dengan suara dan kilatan ini.

Mungkin, sebagian orang berkata bahwa takut terhadap petir adalah hal yang wajar. Akan tetapi, penderita astrafobia akan mengalami kecemasan yang berlebihan saat ia melihat awan cumulonimbus. Apalagi, jika penderita astrafobia terjebak hujan disertai petir dan angin kencang saat mereka sedang berada di luar rumah. Bisa dibayangkan, penderita astrafobia yang selalu mengalami gemetar dan sakit di bagian dada serta jantung yang berdebar cepat ketika melihat awan gelap, ia hanya bisa menangis dan menjerit serta berdoa pada Tuhan.

Kembali ke Nazwan yang sebenarnya sangat sebal dengan Aldi yang telah menghancurkan rencananya. Kenapa manusia spesies seperti Aldi ini datang di kehidupan Nazwan?

“Al, lo itu—ish ... argh!” Nazwan sangat kesal sampai tak tahu apa lagi yang harus ia lakukan.

“Lo kenapa sih, Wan? Stres lo?” tanya Aldi bingung.

Astrafobia [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang