Rinduku
By Dinda Nur Oktavia
Sekejap sepengap dada
Sangat terasa indah ketika teringat
Namun, hal ini kembali membuatku rindu dan terluka
Rindu, saat kita di bawah guyuran hujan tanpa keringatNazwan tahu? Nashwa masih mencintai Nazwan hingga detik ini
Takdir yang sangat kuat hingga menjadi renjana antara alamku dan alammu
Hingga, renjana membuatku lupa cara memulai mencintai,
Setelah cinta ini terlanjur dalam untukmuBeratnya kepalamu, yang selalu bersandar di pundakku
Embusan napasmu, yang selalu terasa kala astrafobia itu datang
Kata manjamu, yang selalu terngiang bersama kata cinta darimu
Kini, aku takkan lagi bisa merasakan itu tanpa aku bisa menentangAku rindu, wajah berlukiskan manja di senyummu
Meski, kita bahagia tanpa kata
Sungguh, aku ingin ikut ke mana pun kau pergi
Termasuk pergi bersamamu di keabadianTuhan, izinkan Nashwa egois, kali ini saja!
Agar, Nashwa dan Nazwan bisa selalu bersama
Selama ini Nashwa selalu berpikir bahwa semua akan selamanya
Tanpa Nashwa berpikir bahwa Engkau akan secepat ini mengambilnyaTuhan ….
Mengapa saat kebahagiaan ini datang,
Justru Kau ambil orang yang sangat berarti
Nashwa tak ingin ini terjadi!
Nashwa ingin selalu mencintainya, meski kata cinta itu telah membawa Nazwan abadi.--------------------------------------------
Dari Nashwa untuk Nazwan
By Dinda Nur Oktavia
Teruntuk Nazwan …. Yang hingga kini masih teringat
Nazwan tahu? Rasa ini tetap melekat, meski tanpa perekat
Tetap bersemi, meski kau telah memilih abadi
Nyatanya, hati yang tak mudah memiliki akan rapuh setelah kau pergi.Aku hanya ingin kau tahu, bahwa diriku masih setia menunggumu
Meski, kutahu hal ini takkan mungkin terjadi
Namun, tolong izinkanku bertemu, walau hanya dalam mimpi yang semu
Mengarungi sapa di senyumu, itu saja sudah lebih dari cukup untukkuCinta.
Katanya, tanpa perjuangan hanyalah kata
Katanya, tanpa renjana takkan pernah terasa
Nyatanya, rindu ini lebih dari sekadar kata
Justru, hati yang terus berharap kau kembali di setiap rinduku.Terbesit ingatan saatku terlelap.
Saat ... astrafobiaku hampir saja menghancurkan masa depanku
Dan kau datang, dengan sejuta teka-teki yang kau arungi
Fobia itu kini menghilang, seiring dirimu yang memilih abadi di sisi-Nya.Nazwan, selama ini Nashwa terus meminta sama Tuhan,
agar Tuhan ….
Bisa mengirimkan orang yang bisa membuat astrafobia yang Nashwa alami ini menghilang.
Namun, Nashwa lupa minta sama Tuhan, untuk tidak mengambilnya secepat
Tuhan mengambil fobia yang Nashwa rasakan.Selamat tinggal, dinginku … yang tak pernah beku ketika bersamaku.
Selamat datang, buana yang kembali kelabu,
Atas apa yang telah kau warnai di Kota ini
Di setiap sudut yang ku ingat. Meski, hanya ada sesak dan pengap ketika teringat.Nazwan, jangan sedih di sana
Aku akan baik-baik saja di sini
Jangan rindu denganku! Cukup aku saja yang merindukanmu dalam setiap doa yang kuucap di setiap malamku bersama sang rembulan
Jangan ke mana-mana, tunggu aku, di tempat abadimuNashwa rindu Nazwan, tetapi Nashwa tidak bisa egois setelah Tuhan tak mengizinkan Nashwa egois untuk menentang takdir-Nya
Nashwa percaya, Nazwan akan selalu ada di samping Nashwa, meski tak terlihat
Nashwa akan selalu berharap, agar Tuhan mempertemukan kita di tempatmu, keabadian
Karena, Nashwa sayang Nazwan ... itu akan selalu-
-
Beri vote jika suka dengan puisi ini, ya^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Astrafobia [SUDAH TERBIT]
Fiksi Remaja[SUDAH TERBIT] Untuk pemesanan buku hubungi WA : 081774845134 Dear Pembaca ... kisah ini bukan kisah edukasi yang bisa membuat wawasan kalian bertambah. Namun, kisah ini menyiratkan sedikit pesan untuk kita ... bahwa orang yang selalu ada...