20. Pindah?

266 44 74
                                    

Vote sebelum membaca, ya :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote sebelum membaca, ya :)

-
-
-

"Gue juga kurang tahu, Nas. Akhir-akhir ini dia jarang kelihatan. Di kelasnya mungkin, lagi bahas rencana pemilihan pengurus OSIS sama Rena," ucap Aldi.

Deggg.

Rena? Kenapa harus nama itu lagi yang Nashwa dengar? Nama yang beberapa hari lalu hingga kini masih Nashwa takuti untuk mengambil alih Nazwan dari Nashwa.

Sepulang sekolah, sungguh Nashwa sangat merindukan sosok Nazwan yang selalu membuatnya ceria. Hari ini, Nashwa dipastikan akan terbebas dari hukuman ibu tirinya karena Mia dan Meli sedang berlibur di puncak.

Nashwa memandang foto kebersamaannya dengan Nazwan saat ulang tahunnya. Nashwa sudah sempat mencetak fotonya bersama Nazwan sebelum Nazwan berubah kepadanya.

Sempat terlintas di pikiran Nashwa bahwa Nazwan berubah ada kaitannya dengan Meli yang memang tidak suka jika melihat Nashwa dengan Nazwan.

"Nazwan, lo di mana?"

"Lo apa kabar?"

"Gue—gue rindu ...," ucap Nashwa di rumahnya yang sepi seperti tak berpenghuni itu.

"Apa gue gak berhak rindu sama lo? Gue kan hanya sahabat lo, tapi ...."

"Gue berharap suatu saat lo mengerti perasaan gue," gumam Nashwa pada diri sendiri seraya menatap fotonya dengan Nazwan.

Terjebak. Itulah yang dirasakan Nashwa saat ini. Mungkin, selamanya akan tetap seperti ini. Nashwa dengan perasaannya, sedangkan Nazwan dengan keegoisannya karena tidak mau mendengar menjelasan dari Nashwa, orang yang pernah ia anggap spesial. Mungkin masih spesial, tetapi tidak untuk waktu dekat ini.

Nashwa tidak tahu apa yang harus ia lakukan untuk bisa bersama kembali dengan Nazwan. Perihal kesalahpahaman beberapa hari lalu yang mengakibatkan perpecahan di antara mereka terus berlanjut hingga saat ini.

Nashwa berniat untuk mengunjungi rumah Nazwan untuk menjelaskan semuanya. Jika Nazwan tidak mau berbicara dengannya, ia akan mencoba berbicara dengan Zahra yang ia kenal sebagai sosok penyayang.

Namun, saat Nashwa sedang membutuhkan mang Asep, kenapa mang Asep tidak ada di rumah ini? Nashwa nekat membawa mobil sendiri menuju rumah Nazwan meski Hendra selalu melarangnya. Nashwa juga ingin sesekali merasakan hal yang sering Mia rasakan secara serba instan di rumah ini.

"Mumpung ayah masih di Medan, gue bawa mobil sendiri aja deh." Nashwa bergegas mengambil kunci mobilnya lalu mengemudikannya dengan lancar.

Sesampainya di rumah Nazwan, terlihat rumah itu sangat sepi seperti tak berpenghuni. Tidak seperti biasanya yang selalu ramai karena keceriaan Zahra. Namun untuk saat ini, tidak ada tanda-tanda kehidupan di dalamnya.

Astrafobia [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang