~Happy Reading~
"JIJAY!!!..... Mas mu yang ganteng dateng nih" Jonathan berteriak keras saat memasuki rumah sang mertua.
Irena yang mendengar perkataan sang suami hanya bisa menggeleng kan kepalanya.
"Pada kemana sih mereka berdua. Ini udah jam 4 sore, seharusnya kan uda pada pulang sekolah"
Ujar irena yang kemudian bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju dapur berniat membuat minuman untuk dia dan sang suami.
"Gak ada yang punya niatan nyambut mbak dan masnya nih?!! Gelar karpet gitu misalnya? Orang penting ni yang dateng!!!" Teriak Jonathan lagi, kali ini lebih keras.
Tak lama setelah teriakan Jonathan, Jihan dan Jayden terlihat keluar kamar mereka masing masing dan turun dari lantai atas berniat menghampiri kakak iparnya yang benar benar membuat mereka kesal akan teriakan yang mengganggu tidur Jayden dan aktivitas Jihan dalam menonton drama koreanya.
"Harus banget ya mas teriak teriak gitu? Kalau mas lupa tahun ini umur mas uda masuk kepala tiga loh, Tapi tingkah kayak anak umur tiga tahun"
Jihan berucap sambil mengerucutkan bibirnya, Ia sudah terlanjur kesal dengan teriakan iparnya ini.
Meski ia kesal, gak menghilangkan kesopananya untuk menyalami kakak iparnya, karena sudah menjadi didikan dari papanya untuk selalu bersikap sopan, Ya walaupun itu gak berlaku untuk teman teman sekolahnya termasuk Jayden.
"Ck, Lain kali kalau manggil nama kita biasain kasi spasi!" Jayden mendengus lalu duduk di sofa samping Jihan, melewati Jonathan yang telah mengulurkan tangan untuk disalami Jayden, Namun berakhir dengan diabaikan.
Laknat memang...."Ya maksud mas biar sekalian gitu...daripada manggil satu satu kan lebih menghemat waktu kalau nama kalian disingkat, Jihan-Jayden jadilah JiJay" Jonathan tertawa renyah setelah membalas perkataan Jayden, Si adik ipar yang benar benar bagai air dan minyak dengannya, karena mereka tidak pernah satu frekuensi. Entah apa yang membuat adik iparnya yang satu ini tidak menyukainya.
"Ngeteh dulu Jay, biar kamu gak sensian sama mas mu ini" Irena muncul membawa nampan berisi teh untuk suami dan adik adiknya. Sebenarnya ia berniat membuat teh ini hanya untuk suami dan dirinya, tapi mendengar adanya keributan diruang tamu sudah bisa dipastikan itu ulah sang adik dengan suaminya.
"Jay gak butuh teh mbak, dia butuh nya pembalut, dari tadi sama Jihan juga marah marah terus bawaannya" Jayden langsung menatap tajam sang kakak yang melontarkan kata kata menjijikkan itu.
" Pisss Jay damai hehehehe......candaan doang yaelah serius amat natap guenya" Jihan berucap, kemudian meminum tehnya sambil tersenyum kecut melihat tatapan mematikan sang adik yang seolah mengatakan ia tidak akan selamat setelah ini.
"Besok sekolah lo pulang pergi naik ojek" Singkat padat dan jelas kalimat dingin yang dilontarkan Jayden tapi mampu membuat Jihan tersedak kaget setelah nya.
"Uhuk uhkk"
Jihan meletakan tehnya di meja lalu menatap serius adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY WITH MANTAN {END}
Fanfiction"Perpisahan kita menyakitkan Han, Ketika cerita belum usai tapi lo uda nutup kisahnya." ~Titan "Gue sama lo hanya perlu jeda untuk gak lagi merasakan luka tan." ~Jihan