Chapter 23

1.9K 267 59
                                    

~Happy Reading~

"Dokter bilang ingatan mamah udah kembali sekitar delapan puluh persen, Mamah yakin gak inget sedikitpun soal hubungan aku sama Jihan?" Tanya Titan yang ke sekian kalinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dokter bilang ingatan mamah udah kembali sekitar delapan puluh persen, Mamah yakin gak inget sedikitpun soal hubungan aku sama Jihan?" Tanya Titan yang ke sekian kalinya.


Selama diperjalanan Titan hanya membuka suara untuk menanyakan mengenai ingatan sang mamah soal hubungan dia dan Jihan, Hal itu semakin membuat Rani teramat kesal dengan putra semata wayangnya.

"Kamu nggak ada pertanyaan lain bang?" Jeda Rani yang duduk di kursi belakang mobil bersama dengan Jihan. "Dari tadi mamah sama Jihan asik cerita soal makanan, kamu malah bahas ingatan mamah soal hubungan mu"

"Tapi masa iya mamah gak inget sedikitpun mah?" Ucap Titan kembali bertanya dengan masih tetap fokus pada kemudi mobilnya.

"Memang hubungan kamu yang bagaimana yang seharusnya mamah ingat? Coba beri tau mamah biar mamah berusaha untuk mengingatnya sendiri, Gampang kan?"

Mana mungkin Titan memberitahu mamahnya sekarang. Hal yang harus mamahnya ingat soal hubungan dia dengan Jihan salah satu ingatan yang sangat menyakitkan, Bagaimana jika sakit di kepala sang mamah kembali kambuh? Dokter sudah menyarankan kepada mereka agar semua ingatan mamahnya kembali dengan sendirinya tanpa paksaan dari siapapun untuknya mengingat.

"Kalau aku bilang bahwa hubungan aku dan Jihan sebenarnya sudah berakhir?"

Nekat. Itu yang terlintas di benak Jihan soal lontaran kalimat dari mulut Titan. Sebegitu tidak maunya kah Titan terlalu lama dekat dengannya hingga memaksa Rani untuk segera mengingat fakta dari hubungan mereka.

Tawa Rani seketika pecah, "Bang kamu ihh, gak baik bicara gitu. Mau kamu hubungannya beneran berakhir?" Kata Rani sambil memukul pundak putranya, membuat sang empu terhenyak dan sadar akan ucapannya barusan.

Keberanian itu seketika muncul begitu saja pada diri Titan tanpa dia sadari. Titan hanya ingin segera menjauh dari Jihan, dan mungkin begitu juga dengan Jihan yang pasti ingin segera menjauh darinya, mengingat gadis itu sudah memiliki kekasih sekarang, pasti sangatlah tidak nyaman jika harus berlama-lama memiliki urusan dengan dirinya yang berstatus sebagai mantan.

"Tau nih, udah gak sayang kali dia tan sama aku makannya bercandaan nya soal putus-putusan gini" Sentak Jihan bicara pada Rani mulai memainkan dramanya.

Biar lah dulu begini, Jihan hanya belum siap kembali kehilangan Rani dan Titan lagi. Dia ingin egois kali ini untuk mendapatkan Titan kembali, meskipun harus dengan cara yang menurutnya salah karena sudah membohongi Rani dengan segala drama yang Jihan mulai.

Rani menatap Jihan yang mengerucut kan bibirnya berpura-pura kesal. "Belajar dari mana sih kamu bang ngelakuin candaan yang sama sekali gak lucu itu?! Mamah nggak mau denger kamu bicara soal itu lagi" Ketus Rani yang kemudian membawa Jihan dalam dekapannya.

STORY WITH MANTAN {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang