~Happy Reading~
Suara gemuruh tepuk tangan terdengar ramai mengisi aula sekolah setelah selesainya penampilan dari empat orang gadis yang sejak tadi sudah di nantikan. Suara merdu dari keempat gadis itu mampu membuat para penontonnya termasuk para siswa lelaki takjub sekaligus terperangah kagum atas kecantikan mereka berempat yang sederhana namun sudah seperti seorang putri. Siapa lagi jika bukan para bintang sekolah, Jea, Lista, Rachell dan Jihan. Mereka sangat terlihat sempurna malam ini.
Dengan wajah sumringah, Lista, Jea, Jihan dan Rachell saling berpelukan bahagia atas ke berhasilan penampilan mereka yang banyak menggugah penonton. Mereka asik berputar-putar dengan pelukan yang tidak terlepas sedikit pun membuat keempatnya menjadi pusat perhatian para siswa yang melewatinya.
"Ekhmmm, Seneng banget kayaknya jadi pusat perhatian cowok-cowok" Sindir Jico yang entah sejak kapan sudah berdiri di hadapan mereka dengan kedua tangan yang terlipat di dada.
Keempat gadis itu serentak melepaskan pelukan mereka kemudian menatap tajam Jico yang kini memasang ekspresi tidak bersahabat. Lelaki ini pasti sudah bersiap mengadukan Jihan dan Lista pada Titan dan Juna. Dasar lelaki bermulut ember!
Melihat kehadiran Jico, Rachell yang memiliki rencana mengabadikan moment kebersamaan dia dengan ketiga sahabatnya di hari yang bersejarah ini mendapatkan ide bagus. "Nih fotoin kita! Lo kalau dateng ke sini cuma buat julid, maaf salah alamat" Rachell menarik tangan Jico kemudian memberikan ponselnya begitu saja membuat lelaki itu terpelongo kesal.
"Apa-apaan nih?! Lo buta sampek gak bisa liat siapa orang yang lagi lo suruh?" Protes Jico tidak terima atas perintah Rachell.
"Gue liat dan gue gak buta! Yang gue tau lo dateng ke sini dengan niat yang gak baik, jadi daripada lo dateng ke sini cuma bikin masalah, mending bantuin kita"
Lista mengangguk setuju membenarkan ucapan Rachell, sahabatnya. "Fotoin atau lo gue aduin ke Juna?!"
Sialan! Ancaman Lista memang tidak pernah main-main. Bisa habis Jico di hajar oleh Juna jika tidak mau menuruti permintaan gadis manjanya ini. Sangat menyebalkan! Jika tau begini lebih baik ia tidak melakukan rencana yang malah menjebak dirinya sendiri. Niat mengadukan malah dia yang di adukan.
Meski kesal Jico tetap menuruti kemauan Rachell dan ketiga temannya dengan wajah tertekuk masam. "Iya yaudah gue fotoin" Ucapnya malas kemudian mengarahkan kamera pada ponsel ke arah para gadis itu.
Keempatnya langsung bergaya di depan kamera bersiap untuk di foto. Mereka terlalu asik berganti gaya dengan saling tertawa hingga tidak menyadari sudah berapa banyak foto yang telah Jico ambil. Lelaki itu bahkan sudah mual dan muak melihat gaya foto dari ke empat gadis di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY WITH MANTAN {END}
Fiksi Penggemar"Perpisahan kita menyakitkan Han, Ketika cerita belum usai tapi lo uda nutup kisahnya." ~Titan "Gue sama lo hanya perlu jeda untuk gak lagi merasakan luka tan." ~Jihan