Chapter 11

1.7K 278 35
                                    

~Happy Reading~

"MBAK IREN!! JAYDEN!! MAS NATHAN!!"

Jihan berlari menuruni tangga berteriak sambil berusaha memakai sepatu dan tasnya dengan rambut berantakan.

Setibanya di ruang makan, Hanya ada Irena dan Nathan yang sedang sarapan. Pertanyaannya, dimana Jayden?

"Mbak kenapa gak bangunin aku sih?!Aku udah telat banget ini..." Omel Jihan sambil meminum susu yang disediakan di meja.

"Bisa bangun kamu? Mbak kira memang uda gak niat sekolah, Soalnya dari tadi dibangunin tapi kayak orang gak bernyawa"

"Uhk' Uhk"

Sindiran pedas Irena membuat Jonathan tersedak, Istrinya benar benar memiliki mulut yang tajam. Ia sendiri saja terkadang merasa kesal karena ucapan ucapannya.

Sedangkan Jihan, Ia hanya Memberengut kesal sambil merapikan rambutnya. Ada satu hal yang ia lupakan, "MBAK?!! Jayden mana?"

"Udah pergi" Jawaban santai dari sang kakak, membuat Jihan membulat kan matanya kaget.

"Jadi aku pergi sama siapa dong? Mobil dibawa papah sama mamah, Jayden juga tega banget sih ninggalin aku!!!"

"Salah sendiri, kamunya susah banget dibangunin"

Daripada mendengar omelan Irena, lebih baik Jihan mencari cara bagaimana ia bisa sampai disekolah dengan cepat, tanpa harus naik bus, taksi, atau semacamnya.

Mendapatkan sebuah ide, Jihan melirikan matanya ke arah Nathan, "Mas Nathan, Anterin Jihan ya?"

Tatapan penuh permohonan Jihan, dihadiahi kalimat penolakan oleh Nathan, "Mas gak searah sama kamu, Hari ini juga ada rapat"

"Mbak? Aku ujian hari ini, Mbak tega sama aku? " Kali ini Jihan coba meminta bantuan pada Irena. Siapa tau jika Irena yang membujuk, Jonathan akan berubah fikiran.

"Kamu anter Jihan juga gak ngehabisin waktu 15 menit kekantor"

Akhirnya, Ini yang Jihan nantikan. Dia yakin jika Irena sudah memutuskan, Jonathan pasti tidak akan bisa menolak.

"Yaudah ayok" Ucap Jonathan bangkit dari duduknya lalu mencium kening sang istri dan berjalan keluar rumah.

"Dasar tukang ngadu! " Cibirnya pelan.

Tidak ingin menyia nyiakan waktu, Jihan ikut bangkit menyalami sang kakak lalu pergi berlari mengikuti Nathan.

"Jihan sarapan kamu!!" Bahkan teriakan Irena tidak lagi dia hiraukan.

-----------------------------------------------------------

'Brak'

Dengan kasar Jihan menutup pintu mobil,"Yahh.. Gerbangnya uda ditutup. Ini gara gara mas tau gak?!"

Perkataan Jihan membuat Jonathan menatap tajam ke arahnya, "Kenapa jadi mas yang disalahin? Memang dasar kamunya aja yang bangun telat"

STORY WITH MANTAN {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang