Chapter 4

3.3K 416 17
                                    

~Happy Reading~

"Anak anak saya yang tercinta, hari ini presentasi kita akan saya mulai. Tapi sebelum itu saya beri waktu kepada kalian untuk menyiapkan bahan bahan yang akan dipresentasikan kedepan"

Tidak ada satupun murid yang menjawab pernyataan dari guru sejarah didepan, semua murid dikelas memilih langsung mempersiapkan kelompok mereka masing masing.

Tapi tidak dengan satu murid yang masih santai ditempat duduknya tanpa berniat berkumpul bersama kelompok presentasi nya.

"Cih, Giliran Presentasi aja tuh mulut ngomongnya anak anak saya tercinta, Kemarin kemarin kemana aja!" Jico mencibir pelan sambil menatap sinis sang guru yang sibuk menyusun buku buku dihadapannya.




"JICOOO!!!!"

Oh Tuhan, baru saja ia menyusun rencana untuk membolos tapi guru ini seperti cenayang yang sudah tau akal bulusnya.

"Hahh? I-iy-iyaaa bu? Kenapa bu? "

"Kamu nanya kenapa? Temen temen kamu udah kumpul sama kelompoknya, tapi kamu malah santai duduk dikursi kamu"

" Wahhh, Ibu diem diem merhatiin saya ya buk? Saya tau saya ganteng bu, tapi ya kan kita sebatas guru dan murid bu... Jangan gitu lah bu, malu sayaaa"

"Kamu terlalu jauh dibawah tipe saya kalau kamu perlu tau, jangan banyak alasan!! maju sekarang"

"Murid kesayangan Ji, Maju gih...kangen gue liat interaksi lo sama bu Vera" Ucap Juna lalu tertawa mengejek kearah Jico. Bahkan teman teman sekelompok Juna pun ikut menertawakannya.

"Saya rasa sebaiknya kelompok kamu saja yang maju duluan, karena sepertinya kelompok kamu sudah lebih baik sampai menertawakan Kelompok orang lain" Kali ini bukan kelompok Jico yang dimaksud sang guru, tapi kelompok Juna yang sedang asik asiknya tertawa karena ejekan Juna terhadap Jico.

Juna yang mendengar perkataan sang guru langsung merubah raut wajahnya tidak terima "Lah kok kelompok saya bu?"

"Maju atau nilai kelompok kamu saya beri ke kelompok Jico" Ucap sang guru yang mengalihkan fokus dari Juna ke arah Laptop dihadapannya.

"Ketawain temen sendiri dosa gak sih?rasain lo!! main main sih sama anak kesayangan, makan dah tu karma" Kali ini skor Jico dan Juna berada di satu sama, Jico tertawa dengan smirk diwajahnya sambil menatap ke arah Juna.

Sedangkan Juna sudah kelimpungan karena tatapan mematikan teman teman kelompoknya.

"Ngapain lo pada liatin gue segitunya, lo semua jugak ikutan ketawa!! jadi ini kesalahan bersama" Kata Juna berbisik dan penuh penekanan pada teman teman sekelompok nya.

" Sialan si Jinten, Yoga sama Titan juga ngapain sih harus pergi Ke fotocopy, gak ada yang nolongin gue kan jadinya" Sambung Juna Mengumpat kesal dalam hati.

Jico, Temanya yang satu itu benar benar menguji kesabaran seorang Juna.

"Sabar Jun sabar, Jico mulutnya kan memang kayak Congor Bebek" Gumam Juna dalam hati menenangkan diri sebelum berdiri maju kedepan kelas.

STORY WITH MANTAN {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang