MPG-5

3.6K 130 0
                                    

Gabriel menatap tajam ke arah seorang dokter yang saat ini sedang memeriksa Deska. Menahan tangannya yang ingin menghajar dokter itu, jika saja dokter kepercayaannya bukan sahabatnya sendiri.

"dia hanya kelelahan, lambungnya kosong. Sepertinya dia melupakan makan siangnya.."

Pria dengan jas dokter itu menuliskan sebuah resep obat yang akan dikonsumsi Deska nantinya.

"jadi... Dia wanita  yang kau cari selama setahun ini??" tanyanya

Matanya menilai Deska yang saat ini masih terbaring lemah diranjang.

Srreeet

Gabriel yang sedari tadi menahan amarahnya saat melihat pria lain menyentuh wanitanya, semakin lepas kendali saat melihat tatapan sinis dari sahabatnya itu. Dengan kencang ia mencengkram kerah baju pria yang ada didepannya ini.

"jangan pernah kau merendahkan wanita ku.." ucap Gabriel penuh penekanan pria itu hanya tersenyum sinis, dengan kuat ia melepaskan cengkraman tangan gabriel dikerah bajunya.

"Gabriel... Gabriel.. Kau sudah jatuh cinta dengan wanita itu, sampai kau berbuat kasar dengan sahabatmu ini.." ujar pria itu dengan kekehan

Gabriel menghela nafas beratnya, ia memilih berjalan mendekati ranjang dan menatap khawatir wanitanya. Seperti inikah hidup Deska setelah ia pergi meninggalkan dirinya?? Gabriel mengeluh pelan, sungguh ia ingin memberikan kebahagian yang sempurna untuknya.

"Kau, serahkan resep obat itu pada Samuel. Dan kau pergilah.."

Mendengar kalimat pengusiran dari Gabriel, pria itu pun meninggalkan Gabriel.

"dokter Nathan, sudah selesai??" tanya Samuel melihat kedatangan Nathan

"ini.. Segera belikan ini, sebelum Gabriel memarahimu.."

Setelah Nathan menyerahkan resep obat yang harus dikonsumsi Deska kepada samuel, ia memilih meninggalkan kediaman Gabriel.

🌛🌛🌛🌛🌛

Ketika tengah malam menjelang, Deska terbangun dari tidurnya. Rasa haus begitu menyiksa tenggorokannya. Dengan lemas ia mencoba membangunkan tubuh lemahnya, rasa pusing yang menyerang kepalanya masih terasa berat.

Uhhukk  uhhukk

Suara batuk Deska menggema dikamar yang temaram itu, deska mengulurkan tangannya untuk meraih gelas yang ada dinakas sebelah ranjang.
Eh??

Tangan Deska ternyata kalah cepat dengan tangan seseorang. Betapa terkejutnya saat melihat Gabriel tengah berdiri disebelahnya, dengan segelas air minum yang hendak diraihnya tadi.

Deska tersadar jika saat ini ia berada di rumah Gabriel, dan menempati salah satu kamar. Semoga saja ini bukan kamar Gabriel. Doanya dalam hati.

"minumlah.." ucap gabriel lembut
tanpa mengucapkan sepatah kata Deska menerima gelas itu, meredakan rasa haus ditenggorokannya.

"aku akan menyiapkan makanan, agar kau bisa meminum obatmu.." ujar Gabriel

"Riel.." cegah Deska

Wajah tampan Gabriel begitu mempesona saat menatap Deska dengan lembut, membuat hati Deska kali goyah dengan keputusannya menjauhi Gabriel.

"kau tidak perlu melalukan ini. Aku bisa mengurusi hidupku, kau tidak perlu-"

"kau terlalu angkuh, De. Kalau kau bisa menjaga dirimi, pasti kau tidak mengalami ini.." sela Gabriel tajam

Deska bungkam, tidak bisa menyela ucapan Gabriel yang begitu menohok. Sejak melarikan diri dari pria yang begitu ia cintai, dirinya tidak pernah lagi menjaga kesehatan dirinya. Waktu dan tenaganya ia gunakan untuk memcari uang, uang, dan uang. Demi kepuasan ibunya, yang selalu menginginkan kehidpan mereka kembali seperti saat Abyan masih hidup.

Sejak dulu Susan memang sudah hidup tercukupi, membuatnya tidak bisa menerima keadaan mereka yang bangkrut. Sehingga Deska lah yang menjadi tulang punggungnya selama ini, menyiapkan segala keinginan Susan.

"jangan sok tahu, aku tahu caranya menjaga diriku sendiri.." ucap Deska kesal

Tanpa mempedulikan kekesalan yang ditampakan Deska, Gabriel kembali melangkah meninggalkan kamar dan menyiapkan makanan untuk Deska. Didalam kamar yang begitu luas, Deska merenungi nasib hidupnya. Setahun sudah ia berhasil meloloskan diri dari Gabriel, namun ternyata pria itu kembali menemukannya. Membawa rasa yang sejak dulu memang ada didalam hati pria itu, dan rasa yang sama ada didalam hati Deska.

Deska merasa bahagia dan beruntung, saat ia bisa mendapat rasa cinta itu dari pria seperti Gabriel, pria yang baik dan selalu memperlakukannya dengan hangat. Sosok Gabriel seperti Abyan dalam versi mudanya, dimana ia yang selalu menjaga dan melindunginya dalam segala hal. Gabriel tidak pernah menuntutnya dalam segala hal, namun hanya satu yang ia inginkan darinya. Meminta Deska berhenti bekerja dari tempat pamannya.

Deska menghela nafas beratnya, hatinya terasa sesak dengan apa yang ia rasakan saat ini. Hatinya kembali bimbang dengan keputusannya selama satu tahun ino. Sejak kedatangan pria itu, Deska seolah tidak bisa menahan hatinya untuk mengatakan yang sebenarnya ia rasakan pada Gabriel.

Ceklekk

Deska terbangun dari lamunannya dan menatap Gabriel yang masuk kembali kekamar, dengan nampan berisi bubur serta air putih.

"makanlah, aku tahu. Kamu melupakan makan siangmu.."

Gabriel meletakan nampan dan mengambil mangkok yang berisi bubur. Dengan pelan dan tanpa adanya penolakan dari Deska, Gabriel menyuapi wanita yang selama ini sudah membuat hidup dan hatinya berantakan. Kabar hilangnya Deska memporak-porandakan hidup dan hati pria itu. Wanita yang selama ini ia lindungi, agar tetap hidup dan tetap aman disampingnya.
Tapi ia tenang saat melihatnya selama ini hidup dengan aman, dan berkat koneksi pamannya juga ia harus kehilangan jejak wanitanya. Tapi itu sudah menjauhkan wanitanya dari kejaran dan niat jahat seseorang.

"Riel, aku sudah kenyang.." tolak Deska saat Gabriel kembali menyuapinya

Gabriel pun mengambil kantong obat yang diberikan Samuel, membuka setiap butir obat dan menyerahkannya pada deska.

"sekarang, kembalilah istirahat. Badanmu masih lemah.."

Tanpa menolak Deska kembali merebahkan tubuhnya kembali dan memejamkan matanya. Efek obat yang diberikan Gabriel rupanya bereaksi cepat, Deska kembali tertidur dengan nyaman. Melihat Deska yang sudah kembali mengarungi alam mimpinya, Gabriel meninggalkan wanitanya dan menuju kekamar miliknya. Karena hari sudah semakin larut dan besok ia akan mengurus Deska kembali.

My Possessive Gabriel's (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang