MPG-31 (21+)

3.9K 71 0
                                    

Anak anak kecil harap menyingkir ya, dosa tanggung sendiri😋😋

Thriling night

Malam harinya Deska menanti kedatangan Gabriel, pesan yang ia kirimkan kepada pria itu tidak satupun dibalas olehnya. Dengan kesal Deska meninggalkan kamarnya, berniat menunggui Gabriel diruang tamu.
Namun langkahnya terhenti saat seseorang mendorong tubuhnya ke arah dinding, menghimpit tubuhnya dan melumat bibirnya dengan kasar.

"gabriel.."

Deska mencium bau alkohol disela ciuman mereka, bahkan ciuman kasar itu berubah melembut seiring deru nafas nafas Gabriel yang mulai tenang.

"enggg..."

Lenguhan Deska membuat gairah Gabriel kembali memuncak, diraihnya pinggul Deska semakin dekat ketubuhnya.

"Gabriel.. Berhenti.."

Deska mendorong tubuh Gabriel dengan kaut, membebaskan dirinya dari dekapan eratnya. Ditatapnya Gabriel yang menatapnya penuh kelembutan, bahkan kabut gairah itu masih terlihat jelas dimatanya.

"kau mabuk??" tanya Deska pelan

Gabriel memejamkan matanya sejenak, meresapi usapan lembut tangan Deska diwajahnya. Menggeram rendah menekan luapan gairah itu, tubuhnya selalu bereaksi ketika berdekatan dengan wanitanya.

"akan aku siapkan air hangat untukmu.."

Deska membuka pintu kamarnya dan diikuti Gabriel yang mulai melepas kancing kemejanya. Setelah dirasa air cukup didalam bathtub, ia memanggil Gabriel untuk mandi.

Selama Gabriel mandi, Deska menunggu diranjang kamarnya. Mengingat kejadian beberapa waktu lalu, dimana ia yang melihat gairah Gabriel yang besar. Ia bukan wanita munafik, jika menolak pesona yang dimiliki Gabriel. Deska tidak ingin Gabriel menyesal setelah melakukannya, dan ia tidak mau Gabriel menyesali apa yang sudah mereka lakukan.

Tapi, aku tidak tega melihat Gabriel terus-terusan menahannya. Batin Deska

Deska menoleh ke arah pintu kamar mandi, masih tertutup dan Gabriel sepertinya masih lama didalam sana. Ia bingung harus melakukan apa, karena ia dan Gabriel sudah dewasa dan hubungan mereka pun sepasang kekasih. Selama ini Gabriel menunggu persetujuannya untuk melakukan itu. Meskipun beberapa kali Gabriel hampir hilang kendali akibat gairahnya, namun ia berusaha menekannya.

Deska seolah menjadi wanita yang egois, bahkan hal kehilangan perawan sebelum nikah bukanlah hal tabu lagi di negaranya. Dan Gabriel mengerti akan ketidaksiapannya untuk melakukannya. Meskipun Gabriel tidak menuntut melakukannya, namun ia tidak ingin Gabriel memilih mencari kenikmatan diluar sana.

Deska menggeleng kuat saat pemikiran itu muncul dibenaknya, ia tidak mau kehilangan Gabriel. Hanya Gabriel yang ia miliki saat ini, setidaknya Gabriel menganggap dirinya kekasihnya dan berjanji untuk melindunginya.

Ceklek

Deska menatap Gabriel yang keluar dari kamar mandi, dengan handuk dipundaknya.

"tidurlah, ini sudah malam.." ucapnya seraya membaringkan badannya

Entah keberanian dari mana, membuat Deska memeluk punggung Gabrile dari belakang. Biasanya Gabriel yang melakukan kontak fisik lebih dulu, tapi malam itu Deska memberanikan dirinya.

"Gabriel.." panggil Deska pelan masih memeluk tubuhnya

"aku... Aku siap kalau kau melakukannya.." lirih Deska dibalik punggung Gabriel

Gabriel membalikan tubuhnya dengan pelan, menatap Deska yang menatapnya dengan lembut.

"sudah malam, jangan membahas yang-"

My Possessive Gabriel's (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang