MPG-44

1.2K 46 0
                                    

"maaf, tuan muda. Aku tidak mengabarimu tentang diriku sebelumnya-"

"tidak apa, Sam. Aku merasa lega saat melihatmu selamat dari kejadian itu.." selanya

Samuel tersenyum lega saat bisa melihat kembali atasannya, bahkan ia seolah mendapat semangatnya untuk pulih.

"jadi, bagaimana bisa kau selamat dari kebakaran itu??" tanya Gabriel

Samuel pun menjelaskan, jika ia sempat melarikan diri dengan membawa sang pelaku yang saat itu berhasil ia lumpuhkan. Namun karena dirinya tidak kuat untuk mencari keberadaan Zian dan Deska, Samuel terjatuh didekat halaman belakang rumah Susan. Dan keesokan harinya mereka diselamatkan oleh Nico, dan membawanya ke rumah sakit. Meskipun Samuel kritis, namun ia bisa melewati masa-masa sulit itu.

Mendengar hal itu membuat Gabriel menatap Nathan yang masih berdiri tidak jauh, seolah mengucapkan terimakasih karena sudah menyelamatkan Samuel.

"dimana pelaku itu??"

"dia ada diruangan sebelah, ia sudah sadar tapi tidak bisa beranjak dari tempat tidurnya. Kaki dan tulang rusuknya patah akibat kejadian itu" terang Nathan

Gabriel semakin yakin jika ia bisa memenjarakan Yuda, semua bukti sudah ada ditangannya. Dan kasus kematian Abyan akan dibuka kembali olehnya, ia yakin jika Yuda akan menyesali semua perbuatannya dibalik jeruji besi.

Bukan ingin menjadi anak yang durhaka, hanya saja Yuda sudah keterlaluan dalam hidupnya. Terlalu banyak nyawa yang dipermainkannya selama ini, bahkan nyawa calon anaknya pun menjadi korban kekejaman kakeknya sendiri.

"tuan, maaf membuatmu repot harus datang ke rumah sakit. Sebenarnya aku ingin menemuimu beberapa hari lagi, setelah luka-luka ini kering" ucap Samuel tidak enak

"tidak perlu sungkan, Sam. Aku memang menginap di rumah sakit ini.."

"maksud tuan??"

Gabriel menghela nafas beratnya, ia menceritakan kejadian yang menimpa Deska dan dirinya. Nathan yang mendengar pun semakin Marah akan kelalaian Gabriel, meskipun gabriel masih bisa menyelamatkan Deska, tetap saja ia dalam bahaya jika bersama dengan Gabriel. Dulu Yuda yang ingin mencelakainya, lalu nanti siapa lagi yang akan membuat Deska dalam bahaya.

"aku turut prihatin dengan keadaan nona, semoga nona segera sembuh tuan. Dan aku siap membantu tuan sebagai saksi, agar tuan Yuda mendapatkan balasan yang setimpal.."

"terimakasih, Sam. Kau tenang saja, aku yang akan membiayai semua perawatanmu. Dan jangan pernah menyalahkan dirimu dengan kejadian yang lalu, kau sudah berbuat semaksimal yang kau bisa"

Gabriel pun berpamitan dengan Samuel, ia tidak sabar ingin memberitahu Deska tentang kabar selamatnya Samuel. Pasti ia senang dengan kabar ini, mengingat ia yang selalu menyalahkan dirinya membawa Samuel kedalam permasalahan yang menimpa keluarganya.

"Gabriel.."

Langkah Gabriel terhenti didepan lift, ditatapnya dengan datar wajah Nathan yang berdiri beberapa langkah darinya.

"apa kau akan tetap membuat Deska dalam bahaya??" tanya Nathan datar

Gabriel memutar bola matanya saat Nathan kembali menanyakan hal yang sama.

"dengar Nathan, aku memang mengakui lalai dalam menjaganya kemarin. Tapi kau tenang saja, mulai hari ini dan seterusnya. Aku akan menjaga Deska dari semua orang yang ingin mencelakainya, bahkan menjauhkannya darimu" sinisnya

Gabriel kembali melangkahkan kakinya dan masuk kedalam lift, menuju ruangan Deska.

🔥🔥🔥🔥

"dengan ini, kami menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup untuk tuan Yuda Reuel"

Tok tok tok

Yuda tersenyum sinis menatap Gabriel yang didampingi pengacaranya dan Samuel. Tanpa menolak tarikan petugas kepolisian untuk menuju ke ruang tahanan.

My Possessive Gabriel's (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang