MPG-27

1K 52 0
                                    


Malam harinya Deska masih terjaga dikamarnya, ia masih menunggu pesan dari Gabriel yang sudah satu jam tidak memberinya kabar. Karena rasa kantuk yang berat melandanya, ia pun memilih untuk mengabaikan ponselnya. Ia membaringkan tubuh lelahnya diranjang dan menyelimuti tubuhnya, menjemput alam mimpi.

Diluar rumah, Zian dan Samuel memutuskan untuk berjaga disekitar rumah. Memastikan beberapa rekan kerja mereka yang juga sedang berjaga dirumah Susan, mereka tidak tahu kapan bahaya itu akan menimpa Susan ataupun Deska. Mereka berjaga dengan bergilir, memastikan tidak ada satu pun hal yang mencurigakan.

"kau dari mana??"

Seseorang yang bernampilan bodyguard berdiri tidak jauh, saat Zian memanggilnya.

"Saya sedang melihat kondisi disamping taman, tuan.."

Zian menatapnya dengan tajam, memasati wajah rekannya yang cukup asing. Zian memang tidak mengenali beberapa anggota baru, sehingga membuatnya harus tetap waspada dengan kemungkinan penyusup yang menyamar.

"ya sudah, kembalilah bekerja.."

"baik tuan.."

Pria itu pun pergi meninggalkan Zian yang masih menatapnya dengan curiga.

"ada apa??"

Zian terkejut saat mendapati Samuel berdiri disebelahnya.

"tidak, hanya mengawasi keadaan sekitar. Gimana, aman??"

Samuel mengangguk pelan, ia pun menyuruh Zian untuk istirahat didalam rumah. Sementara dirinya yang berjaga beberapa jam kemudian.

Seseorang yang berada dibalik pagar rumah Susan pun tersenyum tipis, ia pun melangkah pergi dengan membawa kantong besar yang berisikan seorang bodyguard Gabriel.

Rasa khawatir kembali melanda hati Gabriel, tanpa mempedulikan dokumen didepannya ia memilih menyuruh anak buahnya menyiapkan pesawat pribadinya. Ia tidak bisa meninggalkan Deska saat ini, apalagi ia tidak tahu kapan Yuda akan melakukan tindakan tidak terduga untuk Deska ataupun Susan.

"tuan pesawatnya sudah siap.."

Gabriel pun bergegas meninggalkan kantor cabangnya, ia dan beberapa orangnya pun masuk kedalam pesawat dan kembali ke kediaman Deska.

Disaat Deska sudah terlelap, seseorang masuk kedalam rumahnya. Beberapa bodyguart Gabriel pun tampak tidak sadarkan diri, bahkan satu persatu mereka terjatuh tidak sadarkan diri. Ia pun bergegas melancarkan aksinya sebelum Samuel ataupun Zian mengetahui aksinya.

Samuel yang masih berjaga didepan rumah pun menghampiri dua penjaga yang ada didekatnya. Memerintahkan mereka untuk berjaga di teras depan, selagi ia berkeliling untuk memeriksa penjaga lainnya.

Langkahnya terhenti saat melihat dua orang penjaga didekat taman samping tergeletak.  Samuel pun segera memeriksa mereka yang ternyata pingsan akibat suntikan obat tidur.

"sialan.." geramnya

Samuel pun kembali menuju ke teras, memerintahkan kedua penjaga yang tersisa untuk waspada.

"zian.. Bangun. Kita kecolongan.."ucap Samuel keras membangunkan Zian yang terlelap

Zian pun terbangun saat mendengar teriakan Samuel, ia pun mengikuti Samuel yang sudah berlari menaiki tangga lantai dua. Dimana kamar Deska berada, dengan panik keduanya membuka pintu Deska yang tidak terkunci.

Samuel dan Zian pun bernafas dengan lega melihat Deska yang masih terlelap, namun beberapa saat terdengar bunyi ledakan cukup keras dilantai bawah. Dengan panik Samuel keluar dari kamar Deska dan melihat api yang sudah mengelilingi lantai satu.

"Zian, ada apa??" tanya Deska panik saat terbangun akibat bunyi ledakan

"nona, kita harus keluar. Rumah nona terbakar.." ucap Zian panik

"mama.."

Deska berlari keluar dari kamar, dimana disana ada Samuel yang sedang memadamkan beberapa api yang mengelilingi tangga.

"mama.." teriak Deska panik

"nona, cepat keluar. Biar saya mencari nyonya Susan.."

Zian membantu Deska untuk keluar dari dalam rumah, meninggalkan Samuel yang masih menghalau api yang semakin besar.

Deska meronta didalam dekapan Zian, ia ingin membantu Samuel menyelamatkan Susan.

"jangan nona, Samuel didalam sedang membantu nyonya Susan.."

"tapi zian-"

"nona jangan keras kepala, kita tunggu Samuel.."

Api semakin membesar, penjaga-penjaga pun mencoba memadamkan api dengan alat seadanya.

Booomm

"mama..."

Tubuh Deska melemas saat terdengar ledakan yang cukup keras, dan api pun semakin melahap habis rumahnya. Zian menahan tubuh Deska yang tidak sadarkan diri, dan membawanya pergi dari sana.

My Possessive Gabriel's (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang