MPG-42

1.1K 50 1
                                    

"kau puas sekarang??"

Gabriel menatap tajam pada Nathan
Ia pun bangkit, dan membuat beberapa orang mulai bersiaga menahan kedua orang tersebut.

"orang sepertimu tidak pantas bersanding dengan Deska, dan aku harap kau menepati janjimu. Atau aku akan membawa paksa Deska darimu" tambah Nathan penuh peringatan

Nathan meninggalkan mereka dan kembali menuju ruangannya, meredam emosinya untuk bisa menahan dirinya agar tidak membunuh Gabriel saat ini. Ia tidak sanggup saat melihat Deska terpuruk nantinya, ia tidak sanggup melihat Deska kehilangan bayinya apalagi dengan tindakan kejam yang didapatnya.

Gabriel mendorong tubuh dokter yang masih berdiri didepan ruangan Deska, ia memaksa masuk ke dalam dan melihat keadaan Deska saat ini. Diranjang rumah sakit, Deska terbaring lemah dengan bantuan alat nafas yang terpasang. Diraihnya tangan Deska yang bebas dari infus, dikecup dengan lembut seolah menghantarkannya untuk sadar.
Isakan terdengar diruang senyap itu, Gabriel tidak bisa menahan tangisannya saat ini. Pria itu tidak penah menangis saat melihat ibunya meninggal didepan matanya. Bahkan dipemakaman pun, Gabriel kecil seolah tegar dan rela melepas kepergian ibunya. Namun saat ini, Gabriel menjadi sosok yang berbeda. Ia begitu lemah dan hancur, saat melihat keadaan wanita yang dicintai seperti saat ini, ditambah kabar kehilangan calon anak mereka.

Semua meluluhlantakan hatinya, Gabriel bukan lelaki kuat seperti yang dibayangan oleh semua orang. Ia menyembunyikan kelemahan dan kerapuhannya selama ini, namun sejak kehadiran Deska didalam hidupnya. Ia mampu mengalihkan semuanya, seolah menemukan tujuan hidupnya dengan Deska.

"sayang, aku mohon. Bangun..jangan tinggalkan aku.." ucapnya penuh permohonan

Dikecupnya kening Deska, berharap ia bisa menatap mata indah itu menatapnya. Dan bibir pucat itu tersenyum lembut kepadanya. Namun tidak ada reaksi apapun yang ditampilkannya, saat Gabriel menyudahi kecupannya.

"aku akan membalas semuanya, akan ku balas mereka yang sudah membuat kita kehilangan calon anak kita.." gumamnya

Gabriel kembali memeluk tubuh lemah Deska, dan mengucapkan beberapa doa untuk kesadaran wanita yang dicintainya.

🔫🔫🔫🔫

Dooor  Dooorr

Dua tembakan dilepaskan oleh seseorang, dan dua tubuh itu pun tergeletak tak bernyawa dibawah kakinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua tembakan dilepaskan oleh seseorang, dan dua tubuh itu pun tergeletak tak bernyawa dibawah kakinya. Lelaki itu masih memegang pistol ditangannya, ia mengarahkannya pada pria yang terikat didepannya.

"kenapa?? Kau tidak bisa membunuhku??"

Yuda terkekeh pelan saat melihat Gabriel tetap diam didepannya, bahkan seolah enggan menarik pelatuk pistolnya.

Gabriel menurukan pistolnya, ia tidak ingin mengotori tangannya dengan membunuh ayahnya sendiri. Meskipun sisi lain dari dirinya menginginkan itu, hanya saja ia tidak ingin disamakan dengan Yuda.

My Possessive Gabriel's (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang