MPG-30

1.2K 52 1
                                    

Haaaiii
Balik lagi, setelah seminggu off . Yuk lanjut baca👍👍👍

Tubuh Xavier terlihat tegang saat Deska mengatakan hal itu.

"walaupun dia lupa dengan janjinya, aku tidak akan marah dengannya. Dia juga seorang dokter, sama seperti dokter Xavier.." tambahnya dengan senyum tipis

"maaf ya dokter, aku jadi bercerita yang tidak-tidak.."

"tidak apa-apa nona, jangan sungkan untuk bercerita jika menurutmu aku adalah orang yang tepat menjadi tempat ceritamu.." ujar Xavier

"terimakasih dokter.."

Diam-diam dokter Xavier tersenyum kecut saat dirinya kembali mengenang masa lalunya, bahkan sampai saat ini ia tidak berani mengatakan jika ia adalah orang yang ditunggu Deska. Seseorang yang sudah mengingkari janjinya pada wanita itu, bahkan Deska tidak membencinya karena mengingkari janjinya.

Xavier melepaskan kacamatanya, memijat pangkal hidungnya yang cukup nyeri. Dihelanya beberapa kali nafas berat, ingin rasanya ia berlari dan memeluk Deska. Menenangkannya seperti dulu, membuatnya nyaman dan aman saat ia dibully oleh teman-temannya. Dan membisikan kata "semua akan baik-baik saja" padanya, namun semuanya tidak bisa dilakukannya saat ini.

"terimakasih, sudah membuatnya kembali tersenyum.."

Tanpa mengatakan apa-apa, Xavier melangkah meninggalkan Gabriel yang masih berdiri didepannya.

"Nathan, tunggu.."

Mendengar panggilan Gabriel, Xavier menghentikan langkahnya. Ya..benar, Nathan mengubah namanya menjadi Xavier. Dokter yang membantu Deska kembali bangkit dari kesedihannya.

"aku akan melepas Deska.."

Nathan menatap ke arah Gabriel dengan tatapan tidak percaya, karena ia tahu siapa Gabriel. Ia tidak akan pernah melepaskan seseorang yang sudah melekat didalam hatinya, apalagi Deska yang begitu sangat dicintainya.

"aku janji, aku akan melepaskannya. Jika satu hari nanti aku kembali membuat nyawanya terancam" tambah Gabriel masih menatap Nathan dengan datar

"kenapa?? Apa yang membuatmu melakukan itu??" tanya Nathan penuh penekanan

Gabriel memalingkan wajahnya ke arah jendela ruangannya, dilihatnya dari jauh keberadaan Deska beserta Laila, Zian dan Delon yang menikmati suasana dipinggir kolam. Senyum Deska kembali terbit, dan Gabriel tidak akan membiarkan senyum itu luntur dari bibirnya.

"mungkin benar apa yang kau katakan. Aku terlalu obsesi dengan Deska.." Nathan menatap tajam ke arah punggung Gabriel.

"brengsek kau, Gabriel!!" bentak Nathan

Gabriel kembali membalikkan badannya dan menatap datar ke arah Nathan yang sudah terbawa emosi.

"itulah aku, Nathan. Aku memang lelaki brengsek.." aku Gabriel

"kau memang Brengsek, Gabriel. Kau membuat Deska jatuh kedalam pesonamu, dan sekarang kau bilang kau hanya terobsesi dengannya??" ucap Nathan tidak percaya

"jadi kalimat kau mencintainya adalah kebohongan belaka??" tambah Nathan dan ditatapnya dengan tidak percaya

Gabriel manatap sekilas ke arah Nathan, ia kembali menatap ke arah Deska yang masih berada ditempatnya.

"aku akan membawa pergi Deska darimu. Bahkan orang-orangmu tidak akan pernah bisa menemukannya kembali.."

Nathan pun melenggang pergi dengan emosi yang meletup-letup, ia tidak akan membiarkan Deska jatuh semakin dalam pada Gabriel. Ia akan membawa Deska pergi dan meninggalkan Gabriel dalam jurang penyesalan, dan tidak akan pernah Nathan biarkan Gabriel mengambilnya kembali.

"dokter Xavier.."

Nathan membalikan badannya dan menatap lembut ke arah Deska yang menghampirinya.

"dokter, kapan kau ada waktu luang. Kami berempat ingin mengajakmu pergi piknik.." ujar Deska

Nathan nampak berpikir sejenak, menimbang penawaran Deska yang terdengar bagus.

"em.. Tentu saja nona, aku akan datang.." ucap Nathan dengan senyum manisnya

"baiklah, dokter. Kami tunggu kedatanganmu besok.."

Nathan pun berpamitan dengan Deska, meninggalkannya dengan perasaan yang tidak bisa diutarakan. Antara gugup serta senang karena bisa menghabiskan waktu seharian dengannya. Ia sungguh menanti hari itu tiba, meskipun kehadiran bodyguard dan asisten rumah tangga Gabriel, tidak mengurangi kebahagiaan Nathan saat ini.

My Possessive Gabriel's (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang