MPG-34 (21+)

3.2K 57 0
                                    

Tangan Gabriel yang bebas membelai paha dalam Deska, dan membuat tubuhnya semakin menegang dan menanti kenikmatan lainnya. Diusapnya dengan pelan celana dalam yang mulai lembab itu, dengan mudahnya Gabriel menarik celana dalam itu dari tubuh Deska. Mengusap tonjolan kecil yang mengeluarkan cairan kenikmatan itu, sementara bibirnya kembali melumat payudara Deska bergantian.

"aahh.. Disana..ahh..Gabrielhhh.." racau Deska saat Gabriel mulai membelai intinya

Gabriel mengusap dan memilin klitoris Deska dengan lihai, membuat sang empu menjerit kenikmatan.

Dimasukannya satu jari kedalam lembah kenikmatan itu, memberikan gerakan keluar dan masuk dari ritme yang pelan sampai ke cepat.

"aahh...aahhh...aahh...mmmhhhahh" desah Deska kencang memenuhi ruangan

Deska memejamkan matanya dan meremas pundak Gabriel, saat Gabriel mengencangkan gerakan didalam intinya. Desahannya memenuhi indra pendengaran Gabriel yang semakin dikuasi gairah. Ditambahnya satu jari lagi dan menggerakannya dengan cepat, seolah memancing cairan hangat itu kembali datang.

"emmm...Gabriel..hah.."

Jari-jari itu seakan tertarik ke dalam dan lembah kenikmatan itu seolah mencengkram erat kedua jarinya yang masih berada didalam. Nafas Deska pun terengah-engah, genggaman dibahunya semakin kencang, seolah menandakan ia akan mendapatkan pelapasan.

"aahh.. Gabriel..aku...aaaahhhh.."

Tubuh Deska bergetar hebat saat semburan cairan itu meledak dibawah intinya, membasahi jari-jari Gabriel yang masih bergerak pelan dibawah. Nafasnya memburu dan tubuhnya melemas, ketika gelombang kenikmatan itu ia dapatkan.

Gabriel tersenyum melihat Deska yang mencapai orgasmenya dengan puas, dilumatnya dengan kasar bibirnya. Dituntunya miliknya masuk kedalam lembah kenikmatan itu dengan sekali sentak.

"eemmhh.." desah Deska saat merasakan kejantanan Gabriel menembus miliknya

Walaupun tidak sesakit seperti diawal, tetap saja milik Gabriel cukup menyesakan bagian bawahnya.

"ahh.. Deska, jangan meremasnya terlalu kuat sayang. Kau bisa meremukannya.." racau Gabriel dan mulai menggerakan miliknya

Deska kembali mendesah nikmat saat Gabriel menghujam miliknya dengan keras dan nikmat, membuat kedua kakinya memeluk pinggang prianya. Membuat pahanya melebar dan memudahkan Gabriel semakin leluasa menggerakan miliknya didalam tubuhnya.

Tubuh Deska yang berada diatas meja kerja Gabriel pun semakin membuat Gabriel lebih leluasa menggagahi wanitanya, kedua tangannya meremas dan memilin kedua payudara yang semakin menegang.

"aahh.. Kau sangat nikmat, De.."

"Gabriel..aahh.."

"iya.. Sebut namaku, sayang.."

Lagi. Deska mendapatkan pelepasannya, dan tidak lama disusul oleh Gabriel yang menggeram rendah. Saat muatan didalam dirinya kembali keluar dengan nikmat, saat miliknya masih diremas oleh lembah kenikmatan. Gabriel masih membenamkan miliknya disana, seolah menghalangi cairan miliknya keluar dari milik Deska.

Gabriel mencium pelipis Deska dengan lembut, menatapnya dengan tatapan bahagia. Rasanya begitu lega saat melihat wanitanya mendapatkan kepuasan dari tubuhnya.

"aku mencintaimu. Sangat mencintaimu.." bisik Gabriel

"aku juga mencintaimu, my Gabriel.." Deska memeluk tubuh Gabriel dengan erat.

Gabriel mengenakan kembali setelannya, dan memakaikan jas kerjanya pada tubuh Deska. Menutupi pakaiannya yang rusak karena ulahnya, digendongnya dengan mesra dan menuju kekamar. Dan malam itu, mereka lagi-lagi melakukannya, seolah tidak ada rasa lelah dan bosan bagi keduanya. Mengejar rasa kenikmatan itu satu sama lain, sampai keduanya merasa lelah saat waktu sudah menujukkan waktu pagi hari.

❤❤❤
Doubting feelings

Sudah sebulan berlalu, Deska menjalani kehidupannya dengan bahagia. Lambat laun ia sudah mulai belajar mengiklaskan kepergian mamanya, mungkin dialam sana Susan sudah bersama dengan Abyan. Seperti yang sering diucapkan Gabriel padanya. Hari ini Deska ditemani dengan Delon serta tiga bodyguard lainnya ke salah satu mall yang ada dikotanya, karena ingin memberikan sesuatu untuk Gabriel dihari ulang tahunnya.

Walaupun ia harus berdebat dengan Gabriel yang melarangnya keluar, namun akhirnya dengan terpaksa Gabriel mengizinkannya pergi. Meskipun harus diikuti tiga orang bodyguard serta Delon yang harus menjaga dirinya. Tanpa bisa membantah, akhirnya ia mengiyakan persyaratan dari Gabriel.

"nona, ada lagi yang ingin nona beli??" tanya Delon

"sudah cukup, Delon. Apa Gabriel meminta kita untuk pulang??"

Deska tahu jika Delon sejak tadi menerima panggilan dari Gabriel, bahkan hampir sepuluh kali Gabriel menghubunginya.

Dasar laki-laki itu. Gerutunya

"aku ingin ketoliet dulu.." ujar Deska

Deon pun menunggu Deska yang sedang menuju ke toilet, dan kembali menerima panggilan dari Gabriel.

"baik tuan, sebentar lagi kami pulang. Saya sedang menunggu nona, nona sedang ke toliet.." ujarnya

Delon hanya bisa menghela nafas lelahnya, sudah sebelas kalinya Gabriel menghubungi dirinya untuk menanyakan keberadaan wanitanya. Terlihat jelas jika Gabriel begitu mencemaskan wanitanya, meskipun sudah membekalinya dengan tiga bodyguard yang hebat tetap saja tuannya merasa gelisah.

Deska membasuh tangannya setelah menuntaskan panggilan perutnya, ia pun keluar dari kamar mandi.

Bruukk

Deska tidak sengaja menabrak seorang pria paruh baya yang juga baru keluar dari kamar mandi pria. Untung saja keduanya tidak tersungkur dilantai, karena Deska akan merasa bersalah jika pria tua didepannya ini sampai terjatuh.

"maaf tuan, saya tidak sengaja.." ucapnya

"tidak apa, nak. Saya yang tidak melihatmu keluar tadi.." balas pria tua itu

"syukurlah, tuan tidak kenapa-napa.."

Deska merasa lega saat melihat keadaan pria didepannya yang baik-baik saja.

"kalau begitu saya permisi, selamat siang-"

"tunggu nak.."

Deska kembali menghampiri pria tua itu.

"aku seperti pernah melihatmu.." ujar pria itu dan tengah berpikir mengingat sesuatu

Deska hanya diam saja, mencoba mengingat juga dimana ia bertemu dengan pria tua itu.

"kau mengingatkan aku dengan kekasih putra ku, nak. Siapa namamu??"

"saya Deska Putri Nandana.."

Pria tua itu nampak terkejut saat mendengar namanya, mimik mukanya pun berubah menjadi cerah dengan senyum lebar tampil diwajahnya yang mulai dipenuhi keriput.

"akhirnya, aku bertemu denganmu juga nak. Gabriel memang anak yang kurang ajar, dia tidak pernah membawamu ke rumah. Dasar anak itu.." pria itu

Deska yang mendengar itu pun terkejut bukan main, dimana untuk pertama kalinya ia bertemu dengan ayah Gabriel.

"paman-"

"aku ayah kekasihmu, nak. Perkenalkan, aku Yuda Reuel.." terang Yuda mengenalkan dirinya

Akhirnya Deska ketemu dengan Yuda..
Yukkk lihat part berikutnya, kalian masih ingat siapa Yuda. Kalian bisa nebak yuda bakalan ngapain Deska nih... Penasaran???

My Possessive Gabriel's (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang