Hari ini guru sedang rapat, waktu memang mendukung (Namakamu) hari ini untuk bertemu dengan seseorang yang ia kagumi selama ini.
"Gimana-gimana? Gue udah cantik belum?" tanya (Namakamu) pada Salsa sambil membenarkan rambutnya.
"Udah kok, lo udah cantik banget" jawab Salsa sambil tersenyum.
"Gue degdegan banget"
"Lo harus tenang biar lo gak gugup saat ketemu Aldy nanti"
"Oke-oke"
"Tarik napas terus buang pelan-pelan"
(Namakamu) menarik napas lalu ia membuangnya dengan pelan-pelan, ia tersenyum. "Gue kesana sekarang"
"Oke, semoga berhasil"
(Namakamu) hanya tersenyum lalu ia pun segera pergi menuju taman sekolah.
"Maafin gue (nam)" ucap Salsa.
Tiba-tiba seseorang dari belakang tidak sengaja menabrak pundak Salsa yang membuat Salsa mengaduh kesakitan.
"Aduh..."
"Eh sorry" ucap orang itu.
Salsa langsung menatap orang itu. Betapa kagetnya ia saat menatap orang yang menabraknya itu adalah Aldy, ia benar-benar kaget tambah senang. Aldy menatap Salsa.
"Lo kan yang selalu chatan sama gue kan? Salsa ya? Akhirnya bisa ketemu sama lo" Aldy tersenyum.
Salsa tidak bisa berkata apa-apa, ia benar-benar senang dan gugup.
"Lo gapapa? Sakit ya?" Aldy memegang pundak Salsa.
"Eum gue gapapa kok, dy" sahut Salsa dengan lembut.
"Sorry banget ya, gue lagi buru-buru tadi mau nyusul Kiki ke kantin"
"Oh, iya gapapa kok"
"Eh mau gak ke kantin bareng?"
"Eum boleh deh"
Aldy tersenyum, "ya udah yuk"
"Yuk"
Salsa tersenyum senang karena akhirnya dirinya dengan Aldy sudah di pertemukan, sebenernya Salsa capek kalo harus sembunyi terus kalo ada Aldy hanya karena agar (Namakamu) tidak sakit hati kalo dirinya dengan Aldy sudah saling mengenal.
-langitbiru-
(Namakamu) memegang gelang yang ia pakai sekarang, rasanya senang sekali karena ini pertama kalinya ia bisa sedekat ini dengan gebetannya dari gebetan-gebetan yang lainnya hanya Aldy yang bisa seperti ini, pikir (Namakamu).
"Aldy dimana sih? Gue jadi gak sabar" guman (Namakamu).
"Hai" sapaan lembut dari arah belakang membuat (Namakamu) langsung tersenyum senang, ia mengatur napasnya agar tidak gugup.
"A..." saat ia menoleh ke belakang ternyata bukan Aldy yang datang melainkan Iqbaal yang membuat (Namakamu) langsung takut pada Iqbaal namun (Namakamu) harus tersenyum agar tidak kelihatan takut pada Iqbaal. "Hai Iqbaal..." sahut (Namakamu).
Iqbaal tersenyum tipis lalu ia pun duduk di samping (Namakamu), (Namakamu) juga duduk kembali.
"Loh kenapa jadi Iqbaal sih? Apa gue salah liat?" batin (Namakamu).
(Namakamu) menoleh sebentar tapi itu benar-benar Iqbaal bukan Aldy, "ini beneran Iqbaal dong'' kata batin (Namakamu).