(Namakamu) dan Salsa habis dari toilet lalu terdengarlah suara bel masuk berbunyi yang membuat (Namakamu) dan Salsa panik karena guru mata pelajaran sekarang itu adalah pak Joko walaupun telat sedikit langsung di hukum. Pak Joko melakukan itu hanya ingin murid-muridnya tidak akan terlambat lagi.
"Ya ampun sal udah bel, ayo buruan" ucap (Namakamu), (Namakamu) segera menutup kran air itu begitu juga Salsa.
"Ya udah yuk" sahut Salsa.
Mereka pun berlari menuju ke kelas, (Namakamu) dan Salsa melihat pak Joko baru saja keluar dari ruang guru. (Namakamu) dan Salsa langsung mempercepat lari mereka, mereka menabrak orang-orang yang sedang berjalan menuju kelas namun (Namakamu) dan Salsa langsung minta maaf.
"(Nam) cepetan tuh pak Joko nya udah mau ke kelas" kata Salsa sambil berlari.
"Ini juga gue udah kenceng larinya" sahut (Namakamu).
(Namakamu) melihat tali sepatunya lepas namun Salsa terus berteriak agar cepat, jadinya (Namakamu) tidak memperdulikan tali sepatunya yang lepas ia terus berlari namun tiba-tiba (Namakamu) tidak sengaja menginjak tali sepatunya yang membuat (Namakamu) terjatuh.
Orang-orang yang ada di dekat (Namakamu) ragu-ragu untuk menolong (Namakamu) karena ya mereka takut kalo tiba-tiba Iqbaal datang dan menyalahkan mereka.
Salsa berbalik, ia melihat (Namakamu) yang terjatuh. "(Namakamu)" ucap Salsa lalu ia segera berlari menuju (Namakamu).
"(Nam) lo gapapa?" tanya Salsa.
"Gapapa" sahut (Namakamu).
"Heh kalian kenapa gak nolongin (Namakamu) sih?" tanya Salsa pada orang-orang yang ada di dekat (Namakamu) dan Salsa.
"Nanti Iqbaal nyalahin kita" jawab salah satu dari mereka.
"Mana mungkin, Iqbaal gak kayak gitu kok sekarang. Dia baik" kata (Namakamu) pada orang-orang.
Iqbaal baru saja akan masuk ke kelas nya namun ia melihat ke samping dan ada lumayan banyak orang yang sedang berkumpul. Ia melihat perempuan yang sedang seperti duduk di teras.
"Kok kayak (Namakamu) ya" batin Iqbaal.
"Bro gue kesana dulu" Iqbaal pun langsung pergi.
Aldy dan Kiki saling menatap, mereka langsung saja masuk ke kelas.
Iqbaal semakin mendekat dan benar dugaan Iqbaal kalo perempuan itu adalah (Namakamu).
"(Namakamu)" panggil Iqbaal.
Melihat Iqbaal datang, orang-orang yang ada di dekat (Namakamu) pun langsung segera pergi dan masuk ke kelas masing-masing.
"Aneh" batin Iqbaal.
"Iqbaal" ucap (Namakamu).
"Sini-sini gue bantu berdiri" kata Iqbaal, (Namakamu) mengangguk lalu Iqbaal membantu (Namakamu) untuk berdiri.
"Kenapa bisa kayak gitu?'' tanya Iqbaal.
"Tadi jatoh" sahut (Namakamu).
"Mana yang sakit?"
"Gak, gak ada yang sakit kok''
"Kaki? Gak keseleo''
"Enggak Iqbaal"
"Syukur deh kalo gapapa"
"Iya"
"Kenapa bisa jatoh?"
"Lagi buru-buru soalnya tadi pak Joko udah mau masuk kelas" (Namakamu) sadar setelah menyebut nama pak Joko. "Oh iya, aduh pasti pak Joko udah sampe ke kelas nih. Iqbaal gue duluan ya takut pak Joko udah masuk kelas"