Iqbaal sudah berada di depan gerbang rumah (Namakamu) namun (Namakamu) belum keluar juga. Entah Iqbaal yang ke cepetan atau (Namakamu) yang agak terlambat.
Namun tak lama (Namakamu) pun keluar dari rumahnya lalu dengan segera ia berjalan menuju gerbang.
"Selamat pagi (Namakamu) cantik" sapa Iqbaal.
"Pagi juga" sahut (Namakamu).
"Mukanya kok kayak gak semangat gitu, semangat dong. Di pagi yang cerah ini kita itu harus semangat"
"Iya ini juga semangat kok"
"Tuh dari ngomongnya aja gak semangat kayak gitu malah wajahnya aja cemberut lagi"
(Namakamu) pun tersenyum, "nih udah keliatan semangat?" tanya (Namakamu).
"Oke deh lumayan, oh ya aku ada sesuatu buat kamu"
"Apa?"
"Coba tebak?"
"Bunga?"
Iqbaal menggelengkan kepalanya.
"Es krim?"
"Pagi-pagi jangan makan es krim"
"Terus apa dong?"
"Bentar"
Iqbaal membuka tas nya lalu ia mengeluarkan sebuah boneka beruang yang berukuran lumayan kecil berwarna coklat.
"Ih ya ampun, lucu banget" (Namakamu) tersenyum lebar melihat boneka itu.
Iqbaal memberikannya pada (Namakamu) lalu (Namakamu) pun mengambilnya.
"Suka?" tanya Iqbaal.
"Suka" sahut (Namakamu).
"Alhamdulillah deh kalo kamu suka"
"Makasih ya Iqbaal, makasih banget. Aku jadi semangat kalo kayak gini"
Iqbaal tersenyum senang melihat (Namakamu) senang.
"Aku harap kamu cepet mencintai aku seutuhnya (nam), aku sayang kamu"
"Ya udah berangkat sekolah yuk"
"Eh bentar dulu"
"Kenapa?"
"Aku simpen bonekanya dulu"
"Bawa aja ke sekolah hahaha"
"Jangan malu aku, ntar di bilang anak kecil lagi"
"Hahaha ya udah deh"
"Bentar ya"
"Iya"
-langitbiru-
Iqbaal dan (Namakamu) baru saja sampai di depan kelas (Namakamu) lalu tiba-tiba Salsa pun mendekati (Namakamu). "Hai (nam)" sapa Salsa.
(Namakamu) menoleh, "hai" sahutnya, ia menatap Iqbaal kembali. "Iqbaal, aku masuk ke dalam dulu ya"
"Iya" sahut Iqbaal.
(Namakamu) pun masuk ke dalam kelas tanpa menoleh pada Salsa. Salsa menghembuskan napas pelan, ia menatap Iqbaal yang baru saja pergi lalu ia pun langsung mengejar Iqbaal.
"Eh Iqbaal tunggu" panggil Salsa.
Iqbaal berhenti lalu memutar badan, "kenapa?" sahut Iqbaal.
"Baal, tolongin gue dong. Lo ngomong apa kek gitu biar (Namakamu) gak marah lagi sama gue lagian kan dia udah jadi pacar lo dan Aldy udah jadi pacar gue. Mana mungkin (Namakamu) sama Aldy bersatu"