29 - iqbaal berubah

986 133 4
                                    

Iqbaal dan (Namakamu) baru saja sampai di sekolah, para murid-murid di sekolah itu langsung tertuju pada mereka. Fans Iqbaal merasa senang karena (Namakamu) sekarang mencintai Iqbaal seutuhnya karena mereka berharap (Namakamu) akan mencintai Iqbaal dan mereka tau kalo kebahagiaan Iqbaal ada di (Namakamu).

Pulang sekolah tiba, Iqbaal belum menjemputnya ke kelas jadi (Namakamu) berniat untuk pergi ke kelas Iqbaal.

"(Nam)" panggil Rendi---teman sekelas (Namakamu) yang merupakan bagian dari kelompoknya tadi saat pelajaran geografi.

"Kenapa, ren?" sahut (Namakamu).

"Ini yang jelas mau ngeprint buat presentasi, ngeprint nya di siapa?" tanya Rendi.

"Bukannya sama Dimas?"

"Gak bisa di perintah dia, banyak alesan"

"Oh ya udah gue aja"

"Gue juga ikut ya"

"Boleh mau ngeprint di mana?"

"Di dekat cafe itu loh"

"Oh oke deh, mau kapan?"

"Nanti malam aja gimana?"

"Nanti malem?"

"Iya"

"Oke deh"

Sementara itu Iqbaal melihat (Namakamu) sedang berbicara dengan teman sekelasnya, Iqbaal langsung menghampiri (Namakamu) dan langsung menarik (Namakamu) sedikit menjauh dari Rendi.

"Iqbaal, bikin kaget aja kamu" kata (Namakamu) sedikit kesal.

"Ngomongin apa sih kok deketan kayak gitu?"

"Ini aku sama Rendi ngomongin soal presentasi geografi, rencananya malam ini aku mau ngeprint bahannya"

"Nanti malem"

"Iya, jadi aku minta maaf ya baal nanti malem aku mau ngeprint sama Rendi. Sebentar doang kok"

"Enggak! Pokoknya nanti malem aku ikut"

"Baal aku gak bakalan macem-macem kok, aku cuma ngeprint doang sama Rendi kalo udah selesai langsung pulang kok"

"Gak pokoknya aku ikut"

(Namakamu) menghembuskan napas pelan, "gak deh gak jadi"

"Ya udah kalo gak jadi, sekarang ayo kita pulang"

"Iya"

Iqbaal berjalan terlebih dahulu, (Namakamu) menatap Rendi. "Ren, maafin Iqbaal ya" ucap (Namakamu).

"Iya gapapa kok (nam) santai aja tapi beneran gak jadi?"

"Enggak kok, gue bilang aja gak jadi biar Iqbaal gak ngomong terus"

"Oh ya udah"

Setelah itu (Namakamu) pun pergi, ia menyusul Iqbaal.

-langitbiru-

"Iqbaal tunggu" panggil (Namakamu).

Namun Iqbaal terus berjalan menuju motornya, ia sebenarnya mendengar (Namakamu) memanggilnya namun ia enggan menyahutinya.

"Iqbaal" panggil (Namakamu) kembali, saat ini ia sudah berada di samping Iqbaal. "Kamu denger aku gak sih?"

Iqbaal menoleh, "apa?" sahut Iqbaal.

"Kamu kenapa sih akhir-akhir ini gak suka banget kalo aku deket-deket sama cowok lain?" tanya (Namakamu).

"Kamu tanya kenapa aku gak suka kalo kamu deket-deket sama cowok lain? Ya karena aku gak mau kehilangan kamu. Gimana kalo tiba-tiba kamu nyaman sama cowok itu"

wrong number || IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang