(Namakamu) baru saja menutup pintu gerbang, ia mendengar suara motor lalu ia pun menoleh ternyata itu adalah motor Iqbaal. Langsung saja (Namakamu) menghampiri Iqbaal.
"Loh kamu udah sembuh?" tanya (Namakamu).
Iqbaal membuka helm nya lalu ia pun tersenyum, "iya" jawab Iqbaal.
"Kamu yakin?"
"Yakin sayang"
(Namakamu) menahan senyum saat Iqbaal menyebut kata sayang, namun pipinya memerah yang membuat Iqbaal tersenyum.
"Cie pipinya merah tuh" ucap Iqbaal, (Namakamu) terkejut lalu ia pun memegang kedua pipinya.
"Ih apaan sih, baal" desis (Namakamu).
"Hahaha, udah yuk kita berangkat"
(Namakamu) pun mengangguk, Iqbaal memberikan helm yang ada di belakang motornya kepada (Namakamu) dan (Namakamu) segera memakainya setelah di pakai (Namakamu) naik ke motor Iqbaal.
"Kemarin aku liat kamu liatin Aldy, kenapa?" tanya Iqbaal saat ini mereka sedang berada di perjalanan menuju sekolah.
(Namakamu) terdiam saat Iqbaal menanyakan seperti itu, apakah Iqbaal mulai curiga kepadanya? Jangan sampai Iqbaal curiga atau pun tau, bisa habis (Namakamu) kena marah sama Iqbaal.
"Aku gak ada apa-apa kok, aku cuma liatin aja dan aku gak ada rasa apa-apa beneran deh, baal"
"Awas ya kalo kamu suka sama sahabat aku, aku gak mau maafin kamu dan gak mau ketemu kamu lagi"
Ancaman Iqbaal sepertinya memang serius, "kamu serius?"
"Serius banget"
"Aku gak suka kok sama Aldy lagian kan Aldy udah punya pacar mana mungkin aku suka sama orang yang udah punya pacar dan lagian kan aku udah punya kamu"
"Iya, pokoknya aku mau pacaran sekali sampe nikah"
"Iya Iqbaal"
-langitbiru-
(Namakamu) dan Iqbaal baru saja datang ke sekolah, siswa dan siswi di sekolah langsung menatap ke arah Iqbaal dan (Namakamu) rasanya mereka sekarang sudah tidak takut pada Iqbaal yang membuat Iqbaal senang karena semuanya kembali membaik.
"Seneng deh bisa kayak dulu lagi" ucap Iqbaal.
"Iya baal, pokoknya kamu harus seperti ini terus. Masalah apapun yang kamu hadapin walaupun itu berat kamu gak boleh lampiasin ke marahan nya ke orang lain, mereka gak tau apa-apa"
"Iya (nam), aku sekarang sadar. Kehilangan Gladis memang berat tapi sekarang aku lumayan bisa melupakan Gladis karena ada kamu, makasih ya udah bantu aku"
"Iya baal sama-sama"
"Makin hari makin mesra aja nih (Namakamu) sama Iqbaal"
"Iya nih jadi baper"
(Namakamu) dan Iqbaal saling menatap, mereka pun tersenyum.
"Eh (nam) bagi tips dong biar bisa punya pacar kayak Iqbaal?" tanya murid perempuan pada (Namakamu).
(Namakamu) terkekeh pelan, "aduh apa ya, gak tau deh" jawab (Namakamu).
"Ya kalian pokoknya harus baik kayak (Namakamu) dan harus selalu sabar ya intinya sabar aja" jelas Iqbaal pada murid-murid perempuan itu.