epilog

1.3K 117 1
                                    

Iqbaal baru saja sampai di rumah (Namakamu), hari ini adalah hari libur dan Iqbaal sudah janji untuk ketemuan dengan (Namakamu) karena (Namakamu) sekarang belum bisa sekolah dulu karena masih dalam masa pemulihan.

Anita mendorong kursi roda yang di duduki (Namakamu) menuju keluar rumah, (Namakamu) tersenyum melihat Iqbaal. Sudah dua hari (Namakamu) tidak bertemu Iqbaal karena Iqbaal ada kesibukan di sekolah.

"Aku udah nunggu dari tadi" ucap (Namakamu).

"Maaf udah buat kamu nunggu lama tadi abis bensin di jalan" sahut Iqbaal.

"Oh gitu, ya udah yuk langsung jalan-jalan aja"

"Iya" Iqbaal menatap Anita, "tante aku mau ajak (Namakamu) jalan-jalan ya"

"Iya Iqbaal, hati-hati ya"

"Iya tante"

Anita menyerahkan kursi roda yang di duduki (Namakamu) itu pada Iqbaal, "kalo begitu aku sama (Namakamu) pergi dulu ya tante"

"Iya"

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, hati-hati ya Iqbaal"

"Iya tante"

  -langitbiru-

(Namakamu) menatap sekitar taman kota ini, ia bersyukur karena masih bisa melihat taman ini.

Iqbaal duduk di kursi taman, "kamu mau duduk di disini atau mau tetap duduk di kursi roda?" tanya Iqbaal.

"Di kursi roda baal, gapapa kok" jawab (Namakamu).

"Oh ya udah kalo gitu" Iqbaal menghembuskan napas pelan, "(nam)" panggil Iqbaal.

"Iya?" sahutnya.

"Aku minta maaf ya"

"Kamu pasti minta maaf soal kejadian itu lagi kan?" Iqbaal tersenyum lalu ia mengangguk, "udah baal lupain aja kejadian itu. Yang penting sekarang, aku ada disini dan ada di hadapan kamu"

"Iya (nam), aku bersyukur karena kamu masih ada disini"

"Baal, waktu itu aku mimpi. Aku ketemu Gladis"

"Hah? Masa?"

"Iya, katanya aku di suruh kembali tapi aku gak mau soalnya disana itu menenangkan baal tapi karena Gladis ingetin aku sama kamu dan orang tua aku dan juga sahabat-sahabat aku. Aku mau kembali lagi"

Iqbaal tersenyum, "waktu itu aku ketemu Gladis di mimpi. Dia malah bawa kamu pergi"

"Mungkin itu teguran dari Gladis supaya kamu gak ngulangin kesalahan yang sama"

"Iya mungkin ya"

"Ternyata Gladis baik juga ya"

"Seperti kamu pokoknya yang membedakan cuma wajah saja"

"Hehe iya baal"

Iqbaal memegang kedua tangan (Namakamu), "aku janji gak akan ngulangin hal yang sama karena aku takut bakalan kayak gitu lagi"

"Iya Iqbaal aku percaya kok kalo kamu sekarang bakalan berubah"

"Makasih karena kamu masih mau nerima aku padahal aku..."

"Karena aku sayang sama kamu" potong (Namakamu). Iqbaal tersenyum mendengar itu.

"I love you"

"I love you too"

Iqbaal bersyukur karena masih di beri kesempatan untuk bersama dengan (Namakamu), Iqbaal sudah berjanji pada dirinya sendiri kalo ia tidak akan mengulangi hal yang sama dan ia akan menjaga (Namakamu). Iqbaal harap hubungannya dengan (Namakamu) akan terus membaik dan tidak ada konflik lagi apalagi sampai membuat kejadian seperti kemarin pokoknya Iqbaal tidak mau itu terjadi. Iqbaal akan berubah menjadi semakin lebih baik dan (Namakamu) akan berusaha untuk menjadi lebih baik juga untuk Iqbaal.

-langitbiru-

end. maaf kalo terlalu bucin dan salah kata.

terimakasih yang sudah baca :)

new story : ayah iqbaal
langsung aja cek profil :)

instagram : langitbiru_e

wrong number || IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang