Jangan lupa vote ya
Komen kalau ada typoHAPPY READING★
Riyuna melangkahkan kakinya menyusuri lorong rumah sakit itu kembali, tentu saja dengan sebuah paper bag yang tak pernah lupa ia bawa.
Menuju meja resepsionis, Riyuna bertanya kepada suster disana. Dan jawabannya tetap sama, tidak ada yang mencari Hoodie ini.
Riyuna mengheka nafas Sambul memandang paper bag yang ia genggam.
"Kalau gini artinya dia gak perlu Hoodie ini, dia nya gak nyariin" Riyuna melangkah meninggalkan meja resepsionis itu.
Baru satu langkah kakinya melangkah, Riyuna kembali berhenti karena mengingat sesuatu.
Riyuna berbalik lalu melangkah menuju taman rumah sakit, dia teringat keoada anak kecil yang manis yang kemaren dia temui.
Benar saja, anak itu terduduk di kursi rodanya dengan oandangan kosong. Riyuna tersenyum lalu mendekat ke arah anak itu.
"Hai" sapa Riyuna sambil tersenyum dan mengangkat tangan sejarah dengan wajahnya.
Ank itu mendongak dan seketika itu wajahnya langsung dihiasi dengan senyuman.
"Kakak" gadis kecil itu bersuara
"Halo Echa, apa kabar?" Tanya Riyuna, gadis kecil itu tersenyum.
"Baik kak" jawabnyaRiyuna mengangguk lalu berjongkok di depan kursi roda Echa. "Echa kapan sembuh?" Tanya Riyuna entah pikiran dari mana.
"Kata mama, Echa udah boleh pulang besok" jawab echa dan senyuman itu tak kunjung luntur dari wajahnya.
"Benarkah?" Echa mengangguk.
"Tapi Echa ga bisa jalan lagi" hati Riyuna seakan tertusuk saat mendengar penuturan itu.Echa, gadis itu menunduk dan senyuman yang tadinya menghiasi wajahnya telah sirna di telan rasa sedih karena kalimat 'tidak bisa berjalan lagi'.
"Jangan sedih ya, Echa harus tetap kuat, tetap semangat biar bisa jalan lagi" ucap Riyuna. Echa mendongak lalu menatap Riyuna dengan tatapan teduhnya.
"Emang Echa masih bisa jalan kak?" Tanya Echa polos, gadis itu seakan tak punya harapan hidup.
"Bisa dong, kan kakinya masih lengkap" jawab Riyuna. Echa tersenyum."Echa" panggilan seseorang dengan suara lembutnya mengalihkan pandangan echo dan Riyuna.
Disan berdiri seorang wanita dengan senyuman di wajahnya.
"Mama" jawab Echa sambil menatap wanita yang ia panggil sebagai mama itu."Halo Tante" Riyuna tersenyum kearah wanita itu.
"Ini siapa nak?" Tanya mama Echa sambil menunjuk Riyuna dengan gerakan dagunya."Saya Riyuna Tante" akhirnya Riyuna mengulurkan tangannya, dan dengan senang hati wanita itu menerimanya dan mengatakan, "saya Emara, mamanya Echa" Emara tersenyum dan jabatan tangan mereka akhirnya terlepas.
"Maaf ya Tante saya ngajakin Echa ngobrol" ujar Riyuna sedikit merasa tak enak, terlebih mereka tidak ada hubungan apa-apa sebelumnya.
"Tak masalah nak, lagian Echa seperti nya senang mempunyai teman mengobrol" sahut Emara sambil mengelus rambut putrinya."Echa juga udah cerita tentang kamu Sam Tante, katanya dia senang karena merasakan kehadiran sosok kakaknya lagi" ada nada kesedihan yang tersirat di dalam kalimat yang emara ucapkan, namun wanita itu tetap mencoba untuk tersenyum.
"Saya juga senang kok Tante, bisa ngobrol dan menghibur Echa" Riyuna tersenyum manis.
"Katanya Echa udah bisa pulang besok ya Tan?" Tanya Riyuna dan mendaoay anggukan dari emara.
"Berarti kita ga bisa ketuma lagi dong mah?" Sekan sadar dengan sesuatu dibalik kalimat 'bisa pulang' Echa membuka suara paraunya.
"Bisa kok, nanti kakak datang ke rumah Echa. Boleh Tan?" Ucap Riyuna kepada Echa dan beralih bertanya pada Emara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grateful To Remember You
FanfictionIni kisah Riyuna, gadis yang terbilang biasa saja dalam segala hal namun tidak dengan ketulusannya. Perjalanan hidupnya yang awalnya biasa saja, yang terbilang datar, yang penuh dengan ketenangan harus berubah saat dia tanpa sengaja menyaksikan seca...