Kantin

838 89 5
                                    

Komen kalau ada typo nya ya

Makasih

Happy reading 😌





Terlalu lama berbaring di rumah sakit membuat Ardo hanya diam sambil mengingat-ingat kejadian lampau yang membuatnya kecelakaan. Setelah ia sadar ia bertanya kepada Agro apa yang terjadi padanya, Agro terpaksa bercerita walau dengan berat hati.

"Tas gue di  mana?" tanya Ardo sambil menatap Agro yang sedang duduk di sofa kamarnya. Ardo memang telah diperbolehkan pulang oleh dokter dan sekarang ia telah sampai di kamarnya.

"Tas apaan?" tanya Azkiel sambil mengerutkan dahinya.
"Tas waktu dia kecelakaan" jawab Agro singkat.

"Gue gatau, bokap lo yang nyimpen" lanjut Agro lalu kembali memainkan ponselnya.

"Motor gue?" Ardo kembali bertanya, dia tak bisa melupakan motor kesayangannya itu. Motor yang ia beli dari hasil membujuk mama nya saat itu.

"Di garasi, kemaren gue yang jemput dari bengkelnya langsung" j

Ardo mengangguk mengerti, jadi barang-barang nya semua aman.

"Do kita balik dulu ya, udah malam nih. Entar nyokap gue nyariin" Agro berdiri sambil menyampingkan jaketnya. Ardo mengangguk untuk memberi jawaban.

"Gue jug ya do, nyokap gue udah chat beberapa kali" lanjut Geros yang kali ini berbicara
"Gue juga do" Ardo hanya mengangguk

Selepas kepergian teman-temannya, Ardo memilih memainkan ponselnya yang telah lama tak ia sentuh.

Wallpaper ponselnya membuat Ardo tak selera dan langsung menggantinya dengan logo bitmer.

Foto seorang gadis yang tampak cantik dan manis, tersebebyum lebar ke arah kamera. Namun sayang, kelakuannya tak secantik rupanya.

Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan menampilkan seorang pria paruh baya dengan senyuman khasnya. Ardo hanya menatap pria itu sekilas lalu kembali fokus ke ponselnya.

"Bagiaman akeadaan mu nak?" tanya Tomy, ayah Ardo.
"Baik" jawab Ardo cuek. Hal itu membuat Tomy menghela nafasnya.

"Kamu sudah makan?" Tomy tak henti-hentinya mencoba mengambil perhatian Ardo, namun sayang Ardo tak tertarik dengan itu.

"Apa peduli anda?" tanyanya sarkas, Tomy terdiam. Apakah salah dia peduli kepada anaknya sendiri?

"Papa mending ke kantor aja, bukannya semenjak mama hilang papa ga pernah peduliin Ardo" tanya Ardo dengan menatap papanya sinis. Tomy terdiam, dia memang salah jika menyangkut hal itu.

Tomy terus kepikiran kepada istrinya yang hilang 3 tahun lalu saat mereka melakukan liburan keliling Indonesia, saat itu mereka melakukan perjalanan ke danau Toba, namun sayangnya ditengah perjalanan mobil yang membawa mereka mengalami kecelakaan dan saat itu istrinya tak ditemukan lagi.

Tomy sangat terpuruk atas hilangnya istrinya, dia bahkan tak tahu istrinya masih hidup atau tidak, yang ia tahu istrinya hilang dan tak pernah ditemukan hingga saat ini. Hal itu membuat Tomy hanya menyibukkan dirinya dengan pekerjaannya agar pikirannya tak selalu ke pada istrinya. Sampai-sampai anak-anaknya ia terlantarkan.

"Maafkan papa do, tapi papa sangat sedih dengan kepergian mama mu" Tomy menunduk.

"Bukan hanya papa yang merasakan kehilangan pa, aku juga, tapi aku tidak seperti papa yang lupa dengan tanggung jawab" ucap Ardo dengan tajam

"Maafkan papa nak" ujar Tomy tulus, pandangannya yang mulai mengabur akibta matanya yang ikut berkaca-kaca. Hal itu membuat Ardo tak tega lalu mengangguk.

Grateful To Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang