tentang kemah

793 93 8
                                    

Setelah meyakinkan dirinya, Riyuna melangkah dan mendekat kerah gerbang itu.

"Permisi" ujarnya dengan hati-hati

"Cari siapa neng?" Muncullah seorang pria paruh baya dengan seragam khas satpam rumahan.

"Orang kaya berat nih" gumam Riyuna sambil memandangi rumah itu.

"Apa benar ini rumahnya Ardo?"
"Oh temennya den Ardo,  iya benar neng, silahkan masuk" ujar pak satpam itu dengan ramah.

"Bukan temen sih" batin Riyuna.

"Langsung ke pintu depan aja neng, pencet bel nya ya" Riyuna mengangguk lalu mengucapkan terimakasih.

Dengan jantung yang berdegup kencang, Riyuna berjalan menuju pintu depan yang ternyata setelah kita dekati ukurannya sangat besar.

Ting...tong....

Riyuna menekan bel dan beberapa menit setelah itu pintu terbuka dan menapakkan seorang wanita paruh baya yang sepertinya adalah seorang asisten rumah tangga.

"Cari siapa non?" tanyanya dengan ramah
"Saya mau nyari Ardo buk, mau nganterin bajunya"ujar Riyuna sambil tersenyum canggung.
"Oh temennya den Ardo, sebentar saya panggil dulu ya"
"Eh gausa buk, ini biar ibu aja yang kasih. Soalnya saya buru-buru" Riyuna menahan wanita paruh baya itu, sebenarnya dia sangat malas bertemu dengan pria itu oleh karena itu Riyuna lebih memilih memberikan paper bag yang ia genggam pada ibu itu.

"Oh begitu ya" ibu itu tampak menerima paper bag dari Riyuna

"Kalau gitu saya permisi ya Bu" ibu itu mengangguk lalu Riyuna langsung berbalik badan dan dengan langkah yang cepat ingin meninggalkan rumah besar itu dengan segera.

Sialnya saat ingin keluar, pagar sudah di kunci dan pak satpam itu tidak ada di pos nya. Riyuna mengedarkan pandangannya namun tak menemukan tanda-tanda keberadaan pak satpam.

Riyuna memutuskan untuk memesan ojek online terlebih dahulu, sepertinya pak satpam sedang ke kamar kecil, pikirnya.

Sedangkan di dalam rumah mewah itu tepatnya di kamarnya, Ardo Edang rebahan sambil memainkan ponselnya. Tiba-tiba ia mendengar suara ketukan pintu, ternyata itu adalah Bik Hema.

Ardo langsung duduk, " ada apa buk?" tanyanya sambil mengernyitkan dahinya.

"Ini den, tadi ada temennya datang kemari. Katanya mau balikin baju nya den Ardo" Hema melangkah mendekat ke arah Ardo dan memberikan paper bag itu. Ardo mengerut lalu mengintip apa gerangan isi paper bag itu.

"Orangnya dimana bik?" tanya Ardo setelah tahu apa isi paper bag itu
"Sudah pergi den, katanya dia buru-buru"

"Dia?" Ardo tampak bingung dengan ucapan bik Hema, setahunya yang akan mengembalikan kemejanya itu ada tiga orang.

"Iya den"
"Emang yang nganterin ini berapa orang bik?"
"Satu den"

"Orangnya gimana bik?"

Bik Hema tampak menggaruk tengkuknya, "orangnya pendek trus rambutnya di kuncir " Ardo tampak mengangguk lalu buk Hema segera keluar dari kamar tuannya itu.

Sedangkan Ardo langsung mengenakan kaosnya dan menuruni tangga dengan terburu-buru, membuka pintu depan dan berlari menuju gerbang. Dari kejauhan dia dapat melihat seorang gadis dengan Hoodie pink yang barus saja keluar dari gerbang rumahnya.

Ardo berlari dengan cepat dan segera menghentikan gadis itu yang akan segera menaiki motor tukang ojek online itu.

"Mau kemana Lo?" Riyuna tampak mengurungkan niatnya untuk menaiki motor itu lalu berbalik dan mendapati Ardo yang bersedekap dada di belakangnya.

Grateful To Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang