Murid baru

839 84 3
                                    

Haloooo
Selamat membaca




Setelah selesai melaksanakan hukumannya, Riyuna berjalan dengan suasana hati yang tidak baik menuju ruangan kelasnya. Saat ini sedang ada pergantian les sehingga belum ada guru yang masuk ke kelas Riyuna.

Dengan wajah tak semangatnya, Riyuna menuju bangkunya yang langsung disambut oleh teriakan Jeje.

"Woi, gue kira lo gak hadir tau gak" ujar Jeje sambil menatap Riyuna. Riyuna hanya diam lalu meletakkan tasnya kemudian duduk di bangkunya. Jeje menyadari ada yang aneh dengan temannya itu langsung bertanya.

"Lo kenapa?"
"Gak papa"

"YA AMPUN RIYUNA" tiba-tiba Tere datang dengan wajah terkejutnya, lalu gadis itu tampak memegang dadanya seperti merasa lega.

"Apaan sih somplak" ketus Jeje yang tidak ditanggapi Tere.

"Na, gue kira lo kagak sekolah. Gue tadi udah takut banget. Mana baju cowok itu ada di ello lagi" ujar Tere exaited.

"Aku tadi telat, jadi dihukum bersihin gudang" jawab Riyuna tanpa semangat. Kedua temannya hanya mengangguk mengerti.

Riyuna membuka ranselnya lalu mengeluarkan kemeja putih dan menyerahkannya pada Tere. "Nih kemejanya, kamu yang balikin"

""Lo aja deh ma, gue masih takut ketemu sama dia" Tere memohon dengan puplu eyes nya.
"Eeeee, gak boleh! Lo yang salah, lo yang harus tanggung jawab. Jangan seret orang lain dong" bukan Riyuna yang menjawab tetapi Jeje dengan muka sebalnya.

"Tap–"
"Ga ada tapi-tapian" Tere mendengus lalu meraih kemeja itu dengan cepat dan berbalik menuju bangkunya.

"Kok lo badmood banget sih na?"
"Lagi kesel aja" jawab Riyuna sambil mencoret-coret bukunya
"Emang kenapa?"

"Gak papa"

Jawab Riyuna berbohong, sebenarnya dia sangat kesal dengan kejadian tadi pagi di gudang. Jelas-jelas itu bukan salahnya, tetapi pria itu malah menyalahkannya yang jelas-jelas hanya melaksanakan tugasnya dengan baik.

Flashback on

"Karena lo ga terima lo kerja sedangkan gue cuman ngawasin doang, iya kan?" Riyuna mengernyitkan dahinya.
"Aku gak ada niatan kayak gitu, kamu aja yang negatif thinking" jawab Riyuna karena tak terima dia di salahkan.

"Jujur aja deh lo"

"Aku udah jujur, emang aku tahu kalau kamu takut gelap?   Kenal aja baru tadi" jawab Riyuna lalu memelankan suaranya diakhir kalimatnya.

Ardo terdiam dengan jawaban yang Riyuna berikan, bagiamana pun yang gadis itu katakan benar. Sejauh ini tidak ada yang tahu kalau dia takut gelap.

"Lagian kamu kan pegang hp, kenapa enggak nyalain flash nya aja"

Ardo kembali terdiam, bisa-bisa nya dia lupa dengan flash hp miliknya.

"Ya...ya...ya namanya juga lagi khawatir jadi mikirnya lambat" ujar Ardo mencoba mengatakan yang sebenarnya. Dia memang benar-benar lupa dan tadi pikirannya sungguh tidak sampai ke sana.
"Lagian lo harusnya permisi sama gue, karena gue pengawas lo di sini" .

Riyuna menghela nafasnya lalu meraih gagang pel nya.

"Kamu balik ke kelas aja " final Riyuna lalu menyeret kain pel itu ke sudut ruangan

"Dengar, gue mau kejadian ini gak ada yang tahu" ujar Ardo dengan serius, Riyuna membalikkan badannya lalu menatap Ardo yang tampak sangat serius, lalu Riyuna mengangguk sebagai jawaban.

Grateful To Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang