Kemah

656 68 6
                                    

Seorang gadis dengan seragam sekolah khas sekolah konglomerat itu berjalan dengan gaya sombongnya. Melewati setiap siswa yang berdiri di lorong sekolah dengan seragam yang sama.

Langkahnya terhenti saat tiga orang pria menghalangi langkahnya dengan berisi tepat di depannya.

"Gisela Noerega" ujar pria yang bersisi paling tengah sambil melirik papan nama gadis itu dengan tatapan remeh.

Gadis bernama Gisela itu tampak melirik pria itu dengan tatapan jijik dan bosan.

"Apa lo?" tanya Gisela sambil bersedekap dada

"Kenapa lo ga bales chat gue?" tanya pria yang tak lain adalah Damar

"Males" setelah mengucapkan satu kalimat itu, Gisela mencoba menerobos teman-teman Damar dan langsung memasuki kelasnya

Setibanya di kelasnya, Gisela langsung disambut oleh seorang gadis dengan rambut pirang yang sengaja ia geray.

"Sel, gue baru tahu kalau pacar lo pernah koma ya?" ujar Winna, sahabat Gisela.

"HAH?, kok gue gak tahu?" Gisela terkejut karena dia tak pernah tahu kabar tentang pacarnya yang pernah koma. Apalagi ia tak pernah mendapat kabar dari pacarnya akhir-akhir ini,dan Gisela lupa jika di memiliki pacar sangkin sibuknya dengan pekerjaan yang ia geluti.

"Parah sih lo, pacar sendiri" ujar Winna sambil menggelengkan kepalanya

"Gue tahu lo cuman manfaatin dia sel, tapi setidaknya jangan ketara banget kalau lo cuman perlu dia pas butuh doang. Apalagi dia itu koma sekitar sebulan dan gue dengar dia udah pindah sekolah " tampak raut keterkejutan yang begitu jelas dari Gisela.

"Coba lo chat dia deh" saran Winna dan Gisela langsung mengeluarkan ponselnya

"Centang satu doang" jawab Gisela sambil menunjukkan layar ponselnya kepada Winna.

"Gue ngerasa aneh tau sel" Winna menarik kursi dan duduk di depan Gisela. "Lo tahu kan kalau pacar lo itu selalu chat Lo, aneh aja gitu kalau setelah bangun dari koma dia  gak langsung nanyain Lo" ujar Winna dan membuat Gisela mengernyitkan dahinya.

"Ada banyak kemungkinan sel. Pertama, mungkin dia kecewa sama lo karena lo gak pernah jengukin dia, yang kedua dia lupa ingatan dan sama sekali gak ingat Lo pernah ada di hidupnya, yang ketiga mungkin dia udah sadar kalau dia cuman dimanfaatin, atau dia udah tahu kalau lo suka selingkuh" ujar Winna panjang lebar. Terlihat Gisela dengan raut wajah biasa saja lalu menghela nafasnya.

"Dia itu urusan gampang win, yang penting gue bisa kerja dan menghasilkan banyak uang" Winna hanya mengangguk lalu kembali ke bangkunya.

Sedangkan di tempat lain, tepatnya di bumi perkemahan para siswa yang hari ini melakukan kemah sudah berbaris rapi sesuai dengan kelas masing-masing

Pak Bram yang berdiri sambil memegang pengeras suara itu mulai berbicara setelah semua siswa berbaris dengan rapi

"Pembanguan kelompok akan dilakukan berdasarkan nomor absen, satu kelompok terdiri dari 4 orang, karena berdasarkan absen maka tidak menutup kemungkinan dalam satu kelompok akan ada yang hanya pria atau malah sebaliknya. Dalam satu tim akan digabung antara kelas IPA dan IPS agar bisa saling bekerja sama dan menambah pengetahuan"

"Sesuai dengan kesepakatan kami panitia, maka kelas 11 MIA 1 akan di pasangkan dengan kelas 11 IPS 1, dan kelas 11 MIA 3 berpasangan dengan kelas 11 IPS 3"

"Perhatikan wadah yang ada di depan tiap barisan kalian, di dalam wadah itu ada kertas bertuliskan angka, sesuai yang telah bapak katakan tadi, jika angka 1 dengan kertas merah berada pada wadah kelas 11 MIA 1 berarti di kelas IPS 1 ada angka 1 juga. Angkanya telah di sesuaikan berdasarkan kelas, jadi kalau kalian mendapat nomor 7 kalian harus mencari orang yang memiliki nomor yang sama dengan kalian di kelas yang telah di tentukan"

Grateful To Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang