Part 27
"Ahhh,,, mas,,, huuuuhhh!" Aku tak ragu lagi untuk mendesah. Tubuhku bergetar mengikuti irama tepukan panggul kami.
Mas Ricky berada diatasku, ia berkali harus menggenjotku dengan tangan menumpu tubuhnya.
"Iiihhh,,, teteknya goyang-goyang." Pujinya seraya menggenjot tubuhku. Aku kembali mengerang merasakan birahi yang baru pertama terasa nyata ini. Aku menunduk dan melihat titik persatuan tubuh kami. Batang kontol mas Ricky sudah basah oleh cairanku. Cairan putih bening itu berguna untuk melumas batang kejantanan yang awalnya membuatku menjerit.
Lalu,,,
Mas Ricky menindih tubuhku. Wajahnya terbenam di leherku dan tanganku melingkar di atasnya. Kubelai rambutnya seakan memberi apresiasi dengan keperkasaan mas Ricky yang telah membuatku basah seperti ini.
"Adek basah," bidiknya sembari mencium kupingku.
"Mmnnn,,, massss, sihhh!" Ucapku setengah sadar.
"Eh, aku kenapa?" Mas Ricky mengelak.
"Masukin itu ke memek adek." Ucapku dengan cepat karena rasa malu masih hinggap di pikiranku.
"Haaaa? itu, itu apaan?" Mas Ricky pura-pura bodoh.
"Ini nih," ucapku sembari menekan pinggangku. Aku merasakan batang kejantanan Mas Ricky menyentuh dinding rahimku.
"Ini maksudnya!" Ucap mas Ricky sembari menghentikan pinggulnya. Ia menarik dan menusuk liang senggamaku dengan cepat.
"Awwww!" Aku menjerit pelan. "Iya mas!"
"Bukannya enak!" Sruurpp! Srrupppp. Suara itu terdengar nyaring ketika mas Ricky menghenjut liang senggamaku dua kali beruntun.
"Ooohhhh!" Aku merengkuh merasakan rasa sakit namun rasa sakit yang membuatku enggan berhenti untuk merasakannya.
"Siap!" Ucap mas Ricky.
Namun, belum sempat aku menjawab. Mas Ricky mulai menggerakkan pinggulnya. Keluar-masuk dengan cepat sehingga menimbulkan suara cipakan yang samar.
"Ahhhh,,, ahhhh,,, ahhhh!" Desahanku tak tertahan. Kupertaruhkan semua rasa malu yang selama ini kupendam. Tubuhku terguncang oleh hentakan mas Ricky. Buah dadaku bergetar mengikuti setiap gerakan. Keringat sudah membasahi tubuhku.
Lalu,,,
Hentakan itu dihentikan dengan sebuah sentakan. Sentakan yang cukup hangat karena mas Ricky menumpahkan cairan lendirnya ke bagian sensitifku. Kulihat wajah mas Ricky terbenam di samping leherku. Tubuhnya terkekang merasakan kejangan yang menekan setiap sendi birahinya.
Aku mendesis merasakan tubuh Mas Ricky yang mulai lemas, "sudah mas?"
"Hmn," jawab mas Ricky dengan gumaman. Lalu ia bangkit dan melihat tubuhnya diliputi oleh keringat, terutama bagian batang kejantanan yang dilapisi oleh lendir nikmat. Ia tersenyum menatapku lalu menghempaskan tubuhnya ke samping.
Sebenarnya, baru saja aku menikmati permainan ini. Namun mas Ricky sudah selesei dengan kerjaannya. Ia terlentang tanpa mempedulikanku. Tapi tak apa, baru pertama ia menumpahkan cairannya padaku. Mungkin nanti, aku dapat merasakan rasa itu, rasa yang dirasakan oleh mas Ricky saat ini.
====
"Sayang."
Aku mendengar suara itu. Suara suamiku yang lembut terbisik sempurna di balik telingaku. Setelah permainan kami selesei. Aku mandi dan memakai tanktop merah dan celana satin. Sengaja, aku tak memakai baju dalam. Pikirku, untuk apa aku memakainya sekarang ini.
Mataku tetap terpejam dan entah saat ini jam berapa. Lalu aku merasakan telapak tangan meremas buah dadaku. Remasanya lembut dan menyentil inti puting susuku. Gerakan jemari itu membuat puting susuku mengeras dan gatal.
"Mmnnn,,, sayaaaang." Aku merengek karena aku masih ingin tertidur. Namun bukan ketenangan yang kudapati. Mas Ricky memutar tubuhku agar menghadapnya. Samar aku melihat wajah mas Ricky yang tersenyum kepadaku.
"Netek aaahhh!" Bisiknya sembari menyingkap tanktopku. Lalu, kedutan itu kembali terjadi. Bibir mas Ricky mulai mengerjai putingku. Suara decapan itu terdengar nyaring disaat kessadaranku mulai terjaga. Sentilan lidah yang menyapu cepat itu membuat nafasku kembang kempis.
Lalu,,,
"Aaaaaahhhh! Mmnnn,,, jangan digigit." Keluhku karena mas Ricky mengigit puting susuku. Namun aku tak menolaknya. Kurengkuh kepalanya agar bibirnya tetap menancap di puting susuku. "Mnnn,,, ayoo bobok lagi sayaaaang?" Pintaku pada mas Ricky.
"Nggak mauuu!" Jawabnya sembari menggelengkan wajahnya. Hal itu membuat puting susuku bergesekan dengan bibirnya.
"Ayok, bobok. Kan udah kutetekin."
"Mnnn,,, nggak mau!" Sikap semakin menjadi-jadi. Bibir mas Ricky menghisap puting susuku seakan bagian itu mengeluarkan susu. Sebenarnya hanya decapan kosong saja yang ia dapat. Aku keheranan kenapa mas Ricky menyukainya. Padahal ia tak merasakan apapun. Sebaliknya denganku, tubuhku selalu memanas ketika lidah mas Ricky menyentil-sentil bagian itu. Belum lagi gigitan ringan yang menambah rangsangan atau kenyotan yang selalu membuatku megap-megap.
"Mmnnn,,, uhhhh,,, enak maaasss,,, ssshhhh!" Aku telah melupakan rasa malu yang pernah kupendam. Kini, tubuhku milik mas Ricky sepenuhnya, dan mas Ricky juga milikku. Menurutku, aku bebas melakukan apapun bersama mas Ricky.
Tubuhku mulai berkeringat, kulingkarkan kakiku ke tubuh mas Ricky. Aku merasakan kulit tubuhnya tersentuh oleh selangkanganku yang dipenuhi bulu. Kelembaban hangat menyentuh kulit suamiku, mungkin aku yang akan memulai semuanya. Rasa penasaranku semakin timbul ketika aku tak sadar sudah berada di atas tubuh mas Ricky. Kedua tanganku menumpu tubuhku agar mas Ricky leluasa menjilati puting susuku.
Lalu, aku merasakan benda keras di bawah sana. Kugerakan pinggul menyentuh batang kejantanan itu. Kemudian sensasi itu kembali timbul. Wajahku meremang sayu merasakan ujung tumpul milik mas Ricky menyentuh bibir kelaminku. Aku tak peduli, aku menginginkannya. Setelah perawanku pecah, mungkin inilah permulaan dari apa yang dinamakan surga dunia.
Lalu,
Tangan mas Ricky menyusup ke area bawah dan mengarahkan batang kontolnya ke arah bibir kewanitaanku.
"Mmnnn,,, mas!" Aku ragu karena baru pertama kalinya aku menjadi pemeran utama.
"Masukin dek, ayoook!" Baiknya sembari menempelkan batang kejantanannya ke bibir vaginaku yang telah lembab. Aku mencoba untuk menekan pinggul. Awalnya memang sulit, karena aku dan mas Ricky tak melihat lubang itu.
Lalu,,,
"Aaaaahhhhh," aku merasakan sesuatu merangsek memenuhi bagian kewanitaanku. Wajahku mendongak merasakan rasa sakit yang berbeda. Rasa pedih yang lambat lain berubah menjadi rasa geli yang tak tertahankan.
Aku menekannya ke dalam dibantu oleh tangan mas Ricky yang mendorong pantatku. Dan akhirnya seluruh kejantanan mas Ricky terbenam sempurna ditelan liang senggamaku.
Kugoyangkan pinggulku pelan-pelan sembari menyingkirkan rasa pedih itu. Gerakannya cukup untuk membuatku terangsang kerena gesekan batang kejantanan mas Ricky mengoyak liang betinaku.
Kemudian,,,
Plaaaakkkkk!!!
"Auuuuuuhhhh!" Aku menjerit karena mas Ricky menampar pantatku.
Plaaaaaakkkk!!!
"Auuuhhhh, aaaaiiihhhh,,, sakit mas sayang!" Ucapku memohon agar mas Ricky tak melakukannya lagi.
Ia lalu menghisap buah dadaku dengan kencang. Hal itu membuat fokusku menghilang. Aku merasakan penetrasi di ketiga titik sensitifku. Aku merasakan jemari mas Ricky mencakar tubuhku terutama bagian pantatku.
Lalu,,,
KAMU SEDANG MEMBACA
Mandul
Romance21+ Khusus dewasa. Cerita tentang seorang wanita bernama Mariana. Sungguh menyedihkan hidupnya?