Part 14

23.4K 338 12
                                    

Part 14

"Ahhhh,,, hahaha!!!" Aku tertawa terkekeh melihat tingkahnya.

Ia bangkit dan merajuk. Batang kejantanannyapun terlepas dari genggamanku. Lalu, ia memalingkan wajahnya karena terbakar api cemburu.

"Ihhh,,, mas sayang. Sini netek lagi." Godaku seraya mendekatinya dan menempelkan buah dadaku kewajahnya.

"Nggak mau! Bekas orang itu!" Ucapnya kasar. Rasanya aku ingin menamparnya, namun aku tak sanggup berbuat kasar padanya. Kini giliran ku menggodanya. Aku melangkah ke pangkuannya. Kini aku mengangkang di pangkuannya. Ooohhhh,,, batang itu sungguh membuat darahku berdesir. Batang keras itu tepat mengenai selangkanganku walaupun masih terbungkus celana.

"Mas Ricky marah ya! Ayoohh, nenen lagi mas sayang!" Aku mencoba untuk menggodanya.

"Nggak mau!"

"Ih,,, marah yaaahhh," ucapku seraya menggesekkan puting susuku ke wajahnya. Rasanya sungguh,,, oh! Aku merasakan rasa gatal di puting susuku.

"Iyalah," jawab Mas Ricky singkat. Ia tetap tak mempedulikanku. Namun batang kejantanannya tetap berada di bawah selangkanganku. Tetap tegak dan memberikan sensasi geli walau aku hanya menindihnya saja.

"Aahhh,,, jangan marah donk! Ayok nenen lagi!" Ungkapku.

"Kamu nggak kasih tau!"

"Ihhh,, Mamas Ricky sayang. Tetek aku baru pertama kali dipegang-pegang. Selama ini aku tak pernah kenal dengan cowok. Aku tadi cuma main-main aja!" Kukatakan itu. Mas Ricky kini memandangku dengan jeli.

"Gggrrrrhhhhh!!!"

"Auhhhhhh! Sakit, Auh, sakit, sakit, jangan digigit kayak gitu. Aaaaahhhhh!" Aku merasakan ujung puting susuku terjepit oleh giginya. Bahkan Mas Ricky tetap menahannya ketika kudorong tubuhnya.

"Hmn,,, makanya jangan mainin aku." Ucapannya seraya menjilati puting susuku yang baru digigitnya.

"Mmmnnn,,, sakit banget mas. Udah ahh!!!" Kini aku gantian merajuk. Namun Mas Ricky menahan tubuhku.

Ohhhh,,, permainan lidah itu! Batinku berteriak. Lidahnya menyentil bagian puting susuku. Dan saat itu aku harus termenung merasakan rasa geli yang tak tertahankan. Aku mengigit bibirku untuk menyembunyikan desahanku. Tanpa sadar, aku menekan kepala ke buah dadaku. Dadaku yang membusung menandakan aku rela dinodai seperti ini.

"Dek,,,???" Ucapnya.

"Mnnn,,,!" Gumamku.

"Enak nggak?" Tanyanya.

Aku hanya termangguk mendapati perlakuan di puting susuku yang telah basah kuyup oleh air liurnya. Aromanya sangat tercium di hidungku. Aroma khas air liur seorang pria. Jijik!!! Tidak, buktinya aku ikut menggoyangkan dadaku agar sensasi kenyotan Mas Ricky semakin terasa.

"Mmnnn,,, massss!" Bisikku seraya mencium dahinya.

"Kenapahh dek!" Jawabnya seraya memandangku. Ketika bibirnya tak menyentuh puting itu, jemari kekarnya menggantikan itu. Kedua tangannya meremas buah dadaku. Lalu jemarinya menyentil kedua puting susuku itu.

"Auhhh,, maaassss,,, geliiiihhhh,,, arrggg! Diapain sih mas, kok geli gitu!" Aku tak bisa menyembunyikan sensasinya.

"Hehehe,,," ia hanya terkekeh geli mendengar ketidak warasan diriku. "Eh, dek. Kocokin lagi."

"Mnnn,,, gimana?"

"Gini dek," Ia mendorongku bangkit dari pangkuannya. Lalu ia setengah berbaring dengan tumpuan salah satu tangannya.

Ia tak lagi membimbingku. Aku langsung meraih batang kejantanannya dan mengocoknya naik turun.

"Nah, kayak gitu adek sayang?" Ia mwracau seraya mencari tetekku.

Mandul Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang