19 | Adiba, Afkar, Lisa.

339 54 8
                                    

Bismillahirrohmanirrohiim
Selamat membaca cerita Adiba :)

🎉🎉🎉

X IPA 1.

Sedari tadi cowok yang sama-sama berseragam putih pramuka itu, berdiri di depan kelas X IPA 1, seragamnya masih rapi hanya saja wajahnya terlihat sedikit lelah, tapi tetap menawan dan bersinar.

Penghuni kelas X yang hendak keluar dan pulang, bertanya-tanya ada apa gerangan si Ketua Rohis berdiri di situ. Namun, orang yang di perhatikan sama sekali tak mengusik itu, karena tujuannya bukan itu.

"Eh, Kak, ngapain di sini?" Adiba yang baru saja keluar dari kelasnya, sadar bahwa Afkar berdiri tepat di depan kelasnya.

Maksudnya baik, Afkar terlihat sedang menunggu, mungkin ia bisa membantu, fikirnya saat melihat Afkar.

"Akhirnya lo muncul juga." tuturnya, seperti memberi tahu bahwa Adiba yang Afkar tunggu.

Afkar bersyukur.

"Maksud, Kakak?" tanyanya, wajahnya dibuat bingung. Tak mengerti apa maksud dari cowok yang ada di depannya.

"Oh, gue nunggu lo." jelasnya.

"Hah?"

"Aduh," gumam Afkar.

"Gue nunggu elo, Adiba!"

"Eh, maaf, Kak. Maksud aku, kenapa nunggu aku?"

"Hem, hari ini kita latihan di luar." beritahu Afkar.

"Sama yang lain juga kok." lanjutnya.

"Di mana?"

"Udah ikut aja! Lo pergi bareng gue dan temen-temen gue, ya."

"Kenapa gitu, Kak?"

"Kan elo tanggung jawab gue."

"Aku nggak ngerti apa maksud Kakak." Adiba semakin bingung.

Adiba seperti dibuat bingung hari ini. Aneh.

Afkar pun tampak frustasi berbicara dengan Adiba. Hari ini.

"Kan gue diamanahin Bu Pembimbing untuk ngejagain lo." untung saja Afkar super sabar. Dengan senang hati ia menjawab pertanyaan-pertanyaan Adiba.

"Oh iyaya. Maaf, Kak." ujarnya, "makasih juga."

"Okeh. Santai aja."

☆☆☆

Setelah cukup 30 menit menuju tempat yang akan mereka jadikan tempat latihan hari ini pun sampai.

"Alhamdulillah." ucap Afkar, sesaat ketika sampai.

"Lah, Kak, ini rumah siapa?"

"Gue."

"Kenapa?"

"Gue yang minta sama Bu Ela supaya kita latihan disini aja. Daripada ngerugiin uang lagi, mending di rumah gue, gratis.

"Oh." Adiba terkekeh pelan.

"Udah turun, yang lain udah nunggu tuh."

"Iya, Kak."

Ketika Adiba, Afkar dan teman-temannya keluar dari mobil, Zival yang sedari tadi ingin menanyakan sesuatu ingin segera ia ungkapkan.

"Lo kok nunduk mulu dari tadi?" dan akhirnya pertanyaannya itu keluar dari mulut Zival.

"Aku tahu Kakak pasti paham."

"Aduh-aduh. Lo kok nanya gitu, Val." protes Reski.

"Ih, judes banget lu!" pekik Zival.

Adiba | SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang