Bismillahirrohmanirrohiim
Selamat membaca cerita Adiba:)
🌹
2 | Bidadari Dunia
______________________
Kini Adiba sedang berada di ruang tamu dengan benda pipih yang berada di tangannya. Membaca sebuah pesan grup bersama teman-teman seangkatan dan pembina Osis.
"Kelasnya Adiba sama Quella tugasnya untuk mendekorasi, ya. Yang menyiapkan segala keperluannya Adiba bersama Quella juga. Bapak serahkan sepenuhnya tanggung jawab untuk mendekorasi kepada kalian berdua. Kalau kalian berdua ingin mengajak teman yang lain, silakan," kata pak Yoyo, selaku pembina OSIS
Adiba dan Quella adalah beberapa dari murid anggota OSIS, lebih tepatnya Adiba adalah Sekertaris OSIS. Wajar saja pak Yoyo mempercayai Adiba dan Quella dari kelasnya untuk mendekorasi.
Adiba bersama beberapa teman lainnya mengambil alih untuk membeli segala keperluan mendekor, sisahnya membersihkan ruangan yang akan di dekor.
Setelah membaca pesan dari roomchat grup bersama teman-teman dan pak Yoyo yang membahas perpisahan yang akan diadakan tiga hari setelah pengumuman, tepatnya dua minggu lagi. Dia kembali menutup roomchat tersebut.
Ting ...
Suara itu menandakan bahwa ada yang datang bertamu ke rumahnya. Siapa, ya?
Adiba berjalan menuju pintu depan melewati benda-benda yang terletak rapi di ruang tamu ataupun ruang keluarga tersebut. Namun, ketika Adiba ingin membuka pintu, suara seseorang terdengar dari balik pintu.
"Assalamu'alaikum, Adiba--my friend." suara dan yang seperti dibuat-buat lucu itu membuat Adiba tersenyum sebelum melihat orangnya. Ternyata dia adalah Quella. Itulah Quella dengan keragamannya.
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. Nggak salah nih kamu udah datang," tanya Adiba memastikan.
Tumben sekali. Mereka janjian pukul 09.00 dan sekarang baru pukul 08.00 WIB.
"Nggak papa, lagi bersemangat pengen ketemu sama sahabat yang akan ditinggal pergi, huhu," jawabnya dengan memanyunkan sedikit bibirnya.
"Hem, bisa aja kamu."
Sebelum kata-kata untuk mempersilahkan sahabatnya masuk keluar dari mulut Adiba, Quella sudah duluan menggandeng tangan Adiba seakan-akan dialah tuan rumahnya. Tidak masalah bagi Adiba, karena Adiba tahu bahwa Quella sudah terbiasa main ke rumahnya. Walaupun belum disuruh sudah melakukannya. Kan emang gitu, dimana-mana pasti tamu dipersilahkan untuk masuk, kecuali bertamu dirumah ayam, ya.
Quella sudah duduk manis di sofa. Adiba sedang ke dapur untuk mengambil beberapa cemilan yang akan dijamukan kepada Quella.
Adiba berjalan kembali ke ruang tamu dengan tangan sebelah membawa kue coklat yang baru saja dibuat bundanya dan sebelahnya memegang gelas yang berisi air mineral. Adiba memberikan Quella air putih karena Adiba tahu bahwa Quella lebih membutuhkan air putih ketimbang minuman yang lainnya.
Kedua gadis manis dan cantik itu sudah duduk bersama sambil menonton. Kemudian mulailah Quella bercerita.
"Adiba oh Adiba, aku mau cerita, dengerin, ye!" ucapnya bersama cengirannya yang dibuat seimut mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adiba | Selesai
Teen FictionAdiba Taufikiyah Zavina. Muslimah berwajah cantik yang tumbuh di lingkungan keluarga religius dan penuh kasih sayang dari kedua orang tuanya. Dia tidak pernah mengenal apa itu cinta, kecuali dari ayah, bunda, dan abangnya. Namun, seiring berjalanny...